BibTex Citation Data :
@article{NTS34249, author = {Muhammad Norhamid and Widhi Handoko}, title = {Perlindungan Hukum Terhadap Wanprestasi Perjanjian Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer)}, journal = {Notarius}, volume = {17}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {agreement; Build Operate Transfer; default}, abstract = { A bstarct The Build-Operate Transfer Agreement is a form of engagement so that it is also bound to book III of the Civil Code concerning engagements, BOT arises due to limited Government budget so that it gives to other parties in this case the private use of land for development is used and operated and then handed over at the end of the period. The BOT agreement has an agreement duration of tens of years so that with the length of time there is a risk of causing problems in the implementation of the agreement because the initial and final conditions of the agreement are very different and lead to a default which leads to a lawsuit in court. This article is to find out what causes a default and what legal protections can be taken by landowners and investors from problem studies taken by researchers. The research method that will be used is normative juridical with descriptive analytical specifications. The results of this research agreement are BOT Agreements and the protection against default is related to the principle of pacta sursevanda and Exceptio non adimpleti contractus and the permanent jurisprudence of the Supreme Court regarding the cancellation of the agreement. Keyword: agreement; Build Operate Transfer; default A bstrak Perjanjian Bangun Guna Serah ( Build Operate Transfer) merupakan suatu bentuk perikatan sehingga terikat pula pada buku III KUH Perdata tentang perikatan, BOT Timbul akibat keterbatasan anggaran Pemerintah sehingga memberikan kepada pihak lain dalam hal ini Swasta penggunaan tanah untuk pembangunan digunakan serta dioperasikan dan kemudian diserahterimakan pada akhir periode. perjanjian BOT memiliki durasi perjanjian puluhan Tahun sehingga dengan lamanya waktu beresiko menimbulkan permasalahan pada pelaksanaan perjanjian karena kondisi awal dan akhir perjanjian sangat berbeda dan berujung pada wanprestasi yang bermuara pada gugatan di pengadilan. Artikel ini untuk mengetahui apa penyebab terjadinya wanprestasi dan perlindungan hukum apa yang dapat diambil oleh pemilik tanah maupun investor dari studi permasalahan yang diambil oleh peneliti. Metode penelitian yang akan digunakan adalah yuridis normatif dengan spesifikasi secara deskriptif analitis. hasil penelitian Perjanjian ini merupakan Perjanjian BOT serta perlindungan terhadap wanprestasi adalah berkaitan asas pacta sursevanda serta Exceptio non adimpleti contractus serta Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung tentang Pembatalan Perjanjian. Kata kunci: perjanjian; bangun guna serah; wanprestasi }, issn = {2686-2425}, pages = {311--326} doi = {10.14710/nts.v17i1.34249}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/notarius/article/view/34249} }
Refworks Citation Data :
Abstarct
The Build-Operate Transfer Agreement is a form of engagement so that it is also bound to book III of the Civil Code concerning engagements, BOT arises due to limited Government budget so that it gives to other parties in this case the private use of land for development is used and operated and then handed over at the end of the period. The BOT agreement has an agreement duration of tens of years so that with the length of time there is a risk of causing problems in the implementation of the agreement because the initial and final conditions of the agreement are very different and lead to a default which leads to a lawsuit in court. This article is to find out what causes a default and what legal protections can be taken by landowners and investors from problem studies taken by researchers. The research method that will be used is normative juridical with descriptive analytical specifications. The results of this research agreement are BOT Agreements and the protection against default is related to the principle of pacta sursevanda and Exceptio non adimpleti contractus and the permanent jurisprudence of the Supreme Court regarding the cancellation of the agreement.
Keyword: agreement; Build Operate Transfer; default
Abstrak
Perjanjian Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer) merupakan suatu bentuk perikatan sehingga terikat pula pada buku III KUH Perdata tentang perikatan, BOT Timbul akibat keterbatasan anggaran Pemerintah sehingga memberikan kepada pihak lain dalam hal ini Swasta penggunaan tanah untuk pembangunan digunakan serta dioperasikan dan kemudian diserahterimakan pada akhir periode. perjanjian BOT memiliki durasi perjanjian puluhan Tahun sehingga dengan lamanya waktu beresiko menimbulkan permasalahan pada pelaksanaan perjanjian karena kondisi awal dan akhir perjanjian sangat berbeda dan berujung pada wanprestasi yang bermuara pada gugatan di pengadilan. Artikel ini untuk mengetahui apa penyebab terjadinya wanprestasi dan perlindungan hukum apa yang dapat diambil oleh pemilik tanah maupun investor dari studi permasalahan yang diambil oleh peneliti. Metode penelitian yang akan digunakan adalah yuridis normatif dengan spesifikasi secara deskriptif analitis. hasil penelitian Perjanjian ini merupakan Perjanjian BOT serta perlindungan terhadap wanprestasi adalah berkaitan asas pacta sursevanda serta Exceptio non adimpleti contractus serta Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung tentang Pembatalan Perjanjian.
Kata kunci: perjanjian; bangun guna serah; wanprestasi
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-20 09:47:51
Ciptaan berjudul (Notarius, dibuat oleh Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro), diidentifikasi oleh Notarius, bebas dari batasan hak cipta yang berlaku.
Journal Notarius is present by Public Notary, Diponegoro UniversityImam Bardjo, S.H. No.1-3 SemarangEmail: jurnalmkn.undip@gmail.comPhone: 0248415998Website: http://notariat.undip.ac.id