BibTex Citation Data :
@article{NTS38841, author = {Avita Adriyanti and Fifiana Wisnaeni and Irma Cahyaningtyas}, title = {Akibat Hukum Kepailitan Terhadap Individu Yang Memiliki Hubungan Kekeluargaan Dalam Putusan No. 74/pailit/2010/pn.niaga.jkt.pst. jo Putusan No. 156 k/pdt.sus.2011}, journal = {Notarius}, volume = {14}, number = {1}, year = {2021}, keywords = {}, abstract = { Abstract” One of the ways that entrepreneurs can develop their business is debt, but debt can also lead to bankruptcy. In essence, bankruptcy can serve by both individuals and legal entities which are included in Article 1 number 3 in jo. 11 of UU No. 37/2004. One of the bankruptcy cases against individuals who have family relation is the case between HERRY SUSANTO HARSONO vs ALIONG and NY. JOIN TO FAH. In fact, the defendants are mother and son who run a family business. The research method in the article uses the normative juridical method, namely research on positive legal principles with the literature study data technique from secondary data. The research results of this article include: first, the familial relationship in the bankruptcy petition against individuals whose debtors have familial relationships, in fact, it does not affect the Decision No. 74/Pailit/2010/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo Putusan No. 156 K/Pdt.Sus.2011. Second, the legal consequences of bankruptcy decisions against individuals can be seen from the consequences related to bankruptcy assets as well as on their personal status as well as other rights as citizens and other private rights against debtors. Key words: legal consequences; bankruptcy; individual; family relation Abstrak Salah satu cara yang dapat ditempuh pengusaha dalam mengambangkan bisnisnya adalah utang, namun utang juga dapat mengakibatkan pailit. Hakikatnya pailit dapat dialami oleh siapapun, baik individu maupun”badan hukum sesuai dengan Pasal 1 angka 3” jo 11 UU No. 37/ 2004. Salah satu kasus kepailitan terhadap individu yang memiliki hubungan kekeluargaan adalah kasus antara HERRY SUSANTO HARSONO melawan ALIONG dan NY. TJU TO FAH. Para Termohon Pailit faktanya adalah Ibu dan anak yang menjalankan usaha keluarga. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode yuridis normatif yaitu penelitian terhadap asas-asas hukum positif dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dari data sekunder. Hasil penelitian dari artikel ini meliputi: pertama, hubungan kekeluargaan pada permohonan pailit terhadap individu yang debiturnya memiliki hubungan kekeluargaan kenyataannya tidak berpengaruh pada Putusan No. 74/Pailit/2010/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo Putusan No. 156 K/Pdt.Sus.2011. Kedua, Akibat hukum atas putusan pailit terhadap individu dapat dilihat dari akibat terkait harta pailit serta terhadap status diri pribadinya serta hak-hak lain selaku warga negara dan hak privat lainnya terhadap debitur. Kata kunci: akibat hukum; kepailitan; individu; hubungan kekeluargaan }, issn = {2686-2425}, pages = {162--177} doi = {10.14710/nts.v14i1.38841}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/notarius/article/view/38841} }
Refworks Citation Data :
Abstract”
One of the ways that entrepreneurs can develop their business is debt, but debt can also lead to bankruptcy. In essence, bankruptcy can serve by both individuals and legal entities which are included in Article 1 number 3 in jo. 11 of UU No. 37/2004. One of the bankruptcy cases against individuals who have family relation is the case between HERRY SUSANTO HARSONO vs ALIONG and NY. JOIN TO FAH. In fact, the defendants are mother and son who run a family business. The research method in the article uses the normative juridical method, namely research on positive legal principles with the literature study data technique from secondary data. The research results of this article include: first, the familial relationship in the bankruptcy petition against individuals whose debtors have familial relationships, in fact, it does not affect the Decision No. 74/Pailit/2010/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo Putusan No. 156 K/Pdt.Sus.2011. Second, the legal consequences of bankruptcy decisions against individuals can be seen from the consequences related to bankruptcy assets as well as on their personal status as well as other rights as citizens and other private rights against debtors.
Key words: legal consequences; bankruptcy; individual; family relation
Abstrak
Salah satu cara yang dapat ditempuh pengusaha dalam mengambangkan bisnisnya adalah utang, namun utang juga dapat mengakibatkan pailit. Hakikatnya pailit dapat dialami oleh siapapun, baik individu maupun”badan hukum sesuai dengan Pasal 1 angka 3”jo 11 UU No. 37/ 2004. Salah satu kasus kepailitan terhadap individu yang memiliki hubungan kekeluargaan adalah kasus antara HERRY SUSANTO HARSONO melawan ALIONG dan NY. TJU TO FAH. Para Termohon Pailit faktanya adalah Ibu dan anak yang menjalankan usaha keluarga. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode yuridis normatif yaitu penelitian terhadap asas-asas hukum positif dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dari data sekunder. Hasil penelitian dari artikel ini meliputi: pertama, hubungan kekeluargaan pada permohonan pailit terhadap individu yang debiturnya memiliki hubungan kekeluargaan kenyataannya tidak berpengaruh pada Putusan No. 74/Pailit/2010/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo Putusan No. 156 K/Pdt.Sus.2011. Kedua, Akibat hukum atas putusan pailit terhadap individu dapat dilihat dari akibat terkait harta pailit serta terhadap status diri pribadinya serta hak-hak lain selaku warga negara dan hak privat lainnya terhadap debitur.
Kata kunci: akibat hukum; kepailitan; individu; hubungan kekeluargaan
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-08 08:28:15
Ciptaan berjudul (Notarius, dibuat oleh Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro), diidentifikasi oleh Notarius, bebas dari batasan hak cipta yang berlaku.
Journal Notarius is present by Public Notary, Diponegoro UniversityImam Bardjo, S.H. No.1-3 SemarangEmail: jurnalmkn.undip@gmail.comPhone: 0248415998Website: http://notariat.undip.ac.id