skip to main content

Program Pembangunan Kawasan Perdesaan: Strategi Pengembangan Desa Berbasis Keterkaitan Desa-Kota

*Firda Diartika  -  Master in Urban and Regional Planning, Gadjah Mada University, Indonesia
Retno Widodo Dwi Pramono  -  Department of Architecture and Planning, Gadjah Mada University, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Desa merupakan wilayah yang berdaulat yang diperkuat sejak hadirnya UU Desa. Pembangunan perdesaan sejak dahulu diupayakan melalui berbagai bentuk kebijakan dan program yang memiliki tujuan untuk mendayagunakan seluruh potensi sumber daya secara optimal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Salah satu pendekatan pembangunan yang terdapat dalam UU. 6/2014 Tentang Desa adalah pembangunan perdesaan terintegrasi yang dapat disebut Program Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP). Perbedaan karakteristik wilayah pembangunan, model pendekatan dan beberapa karakteristik lainnya pada program ini menambah khasanah praktik pembangunan perdesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik program PKP atau program pembangunan kawasan perdesaan. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deduktif dan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui survei instansional dan pengamatan lapangan. Analisis data menggunakan analisis konten dan diperkuat dengan teknik triangulasi data. Hasil pengelitian menunjukkan bahwa program PKP masuk pada strategi pengembangan wilayah keterkaitan desa-kota dengan karakteristik desa sasaran program merupakan desa berkembang dengan aksesibilitas baik ke kota, ketersediaan sarana prasarana memadai, terdapat kegiatan industri kecil dan menengah yang bergantung pada produk pertanian lokal serta terdapat jaringan produksi-distribusi dan pertukaran ekonomi dari tingkat desa hingga kota. Karakteristik penyampaian program PKP bersifat gabungan antara bottom up dan top down dengan sistem kelembagaan dan pendanaan bersifat multi pihak serta kelembagaan lokal sebagai pelaksana utama.
Fulltext View|Download
Keywords: Kawasan Perdesaan, Karakteristik Program, Pembangunan

Article Metrics:

  1. Abreu, I. and Mesias, F.J. (2020). The assessment of rural development: Identification of an applicable set of indicators through a Delphi approach. Journal of Rural Studies Pages 578-585. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2020.10.045
  2. Adisasmita, Rahardjo. (2010). Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang.Yogyakarta. Cetakan 1, Graha Ilmu
  3. Andari, Rosita N., dan Ella, Susy. (2019). Pengembangan Model Smart Rural Untuk Pembangunan Kawasan Perdesaan di Indonesia. Jurnal Borneo Administrator, 15 (1),41-58. https://doi.org/10.24258/jba.v15i1.394
  4. Barraket, et. al. (2017). Classifying Social Enterprise Models in Australia. Social Enterprise Journal. DOI: 10.1108/SEJ-09-2017-0045
  5. Boudet, F., et. Al. (2020). Rural-urban connectivity and agricultural land management across the Global South. Global Environmental Change Volume 60. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2019.101982
  6. Chen, Kunqiu., et. al. (2020). Land use transitions and urban-rural integrated development: Theoretical framework and China’s evidence. Land Use Policy, Volume 92. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2020.104465
  7. Creswell, J. W. (2009). Qualitative Procedures. Research design: Qualitative & quantitative approaches. Sage Publications, Inc
  8. Dinis, et. al. (2019). Understanding The Impact of Intentions in The Adoption of Local Development Practices by Rural Tourism Hosts in Portugal. Journal of Rural Studies. DOI: 10.1016/j.jrurstud.2019.10.002
  9. Douglass, M. (1998). A Regional Network Strategy for Reciprocal Rural-Urban Linkages: An Agenda for Policy Research with Reference to Indonesia. Third World Planning Review, 124-154
  10. Eko, S. (2015). Regulasi Baru, Desa Baru, Ide, Misi, dan Semangat UU Desa. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
  11. He, Yanhua., et. al. (2019). The spatial organization pattern of urban-rural integration in urban agglomerations in China: An agglomeration-diffusion analysis of the population and firms. Habitat International Volume 87 Page 54-65. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2019.04.003
  12. Liu, T., et. al. 2015. Spatial patterns, driving forces, and urbanization effects of China's internal migration: county-level analysis based on the 2000 and 2010 censuses. J. Geogr. Sci. doi: 10.1007/s11442-015-1165-z
  13. Long, H., et. al. (2016). The allocation and management of critical resources in rural China under restructuring: problems and prospects. Journal Rural Studies. DOI: 10.1016/j.jrurstud.2016.03.011
  14. Maulana, M., et. al. (2015). Pokok Pikiran Pembangunan Kawasan Perdesaan. Jakarta, Indonesia
  15. Muta'ali, L. (2016). Pengembangan Wilayah Perdesaan. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM
  16. Nordberg, Kenneth., et. al. (2020). Community-driven social innovation and quadruple helix coordination in rural development (Case study on LEADER group Aktion Österbotten). Journal of Rural Studies Volume 79 Pages 157-168. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2020.08.001
  17. Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan Ijen Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017-2018
  18. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
  19. Zhu, et. al. (2019). Urbanization for Rural Development: Spatial Paradigm Shifts Toward Inclusive Urban-Rural Integrated Development in China. Journal of Rural Studies. DOI: 10.1016/j.jrurstud.2019.08.009

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-18 13:12:47

No citation recorded.