skip to main content

EKSTRAKSI ASAM SITRAT DAN ASAM OKSALAT : PENGARUH TRIOCTYLAMINE SEBAGAI EXTRACTING POWER DALAM BERBAGAI SOLVEN CAMPURAN TERHADAP KOEFISIEN DISTRIBUSI

*Mega Kasmiyatun  -  Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang, Indonesia
Bakti Jos  -  Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNDIP Semarang, Indonesia
Published: 16 Dec 2008.

Citation Format:
Abstract

Generally, liquid waste of citric acid industry containing a highly citric acid, oxalic acid, due to precipitation process of calcium citrate less completely. Liquid-liquid extraction process is this one alternative that used to recover citric acid and oxalic acid, either in the product separation process from the fermentor or the treatment of its liquid waste. In order to understand, that the extraction process can be applied both technically and economically, it needs a more study the extraction parameters. The investigation has carried out about study of the extraction of citric acid and oxalic acid used trioctyl-amine as extracting power on various mix solvent and its ratio, related to the distribution coefficient. Extraction used a separating funnel that it was shaked with using an automatic shaker, which adjusted on specific velocity during 2.5 hours. The rafinate and extract were separated by separating funnel, then they were analyzed both concentration of citric acid and oxalic acid using a high performance liquid chromatography (HPLC). The results of the research show that the mixed solvent (consist of 15% trioctyl amine, 70% dodecane, and 15% hexanol), for the extraction of citric acid  produce both the highest distribution coefficient and percentage of separation were 1.15 and 74.22%, respectively; and this were achieved for the ratio between the solvent and diluent of 2.5:1. For the extraction of oxalic acid similar result were obtained, and the value were 3.78 and 88.31%, respectively, for the ratio between solvent and diluent of 2:1.

Limbah cair pabrik asam sitrat pada umumnya mengandung asam sitrat, asam oksalat, cukup tinggi akibat proses pengendapan calsium sitrat yang kurang sempurna. Proses ekstraksi cair-cair adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk pengambilan kembali asam sitrat dan asam oksalat, baik pada proses pemisahan produk yang keluar dari fermentor maupun pada proses pengolahan limbah cairnya. Untuk mengetahui apakah proses ekstraksi dapat diterapkan secara teknis, maka perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam parameter-parameter ekstraksi. Pada penelitian ini telah dilakukan pengkajian tentang ekstraksi asam sitrat dan asam oksalat dengan menggunakan trioctylamine sebagai extracting power pada bermacam solven campuran dan pada berbagai perbandingan, hubungannya dengan koefisien distribusinya. Ekstraksi pada berbagai kondisi rancangan percobaan dilakukan pada corong pemisah, yang penggojokannya dilakukan dengan bantuan automatic shaker yang di set pada kecepatan tertentu selama 2,5 jam. Rafinat dan ekstrak dipisahkan selanjutnya dianalisis kadar asam sitrat maupun asam oksalat dengan menggunakan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa solven campuran (yang terdiri dari 15% trioctylamine, 70% dodecane dan 15% hexanol) menghasilkan koefisien distribusi dan persentase pemisahan solute berturut-turut untuk asam sitrat 1,15 dan 74,22% pada perbandingan solven dan diluen 2,5:1; sedang untuk ekstraksi asam oksalat sebesar 3,78 dan 88,31% pada perbandingan solven dan diluen 2:1.

 

Fulltext View|Download
Keywords: asam sitrat, dodecane, koefisien distribusi, ekstraksi, hexanol, asam oksalat, trioctylamine

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-23 14:49:46

No citation recorded.