BibTex Citation Data :
@article{Reaktor6013, author = {K. Kusmiyati and Lukhi Shitophyta}, title = {Produksi Bioetanol dari Bahan Baku Singkong, Jagung dan Iles-iles :Pengaruh Suhu Fermentasi dan Berat Yeast Saccharomyces cerevisiae}, journal = {Reaktor}, volume = {15}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {Bioetanol, singkong, jagung, iles-iles, S.Cerevisiae}, abstract = { Kebutuhan bahan bakar di masa sekarang semakin bertambah besar sehingga berdampak pada menipisnya sumber bahan bakar dan meningkatnya polusi udara di lingkungan. Penggunaan bahan bakar alternatif dari sumber non fosil merupakan pilihan terbaik sebagai pengganti bahan bakar fosil. Bioetanol merupakan salah satu energi alternatif yang tepat digunakan baik di masa sekarang ataupun di masa yang akan datang. Bahan baku etanol yang digunakan pada penelitian ini adalah singkong, dan iles-iles.Variabel penelitian yang diamati temperatur fermentasi ( 30 ° C; 40 ° C; 50 ° C) dan komposisi Saccharomyces cerevisiae (2,5 g; 5 g; 10 g; 15 g) Proses pembuatan bioetanol terdiri dari hidrolisis enzim yaitun likuifikasi menggunakan a -amylase1,6% v/w (t = 1 jam; T = 95-100 ° C; pH 6) dan sakarifikasi menggunakan b -amylase 3,2% v/w (t = 4 jam; T = 60 ° C; pH 5) serta proses fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae ( t = 120 jam; pH 4,5; yeast 5 g). Kadar etanol tertinggi dihasilkan pada temperatur fermentasi 30°C untuk semua bahan baku dengan kadar etanol masing-masing 83,43 g/L untuk singkong,80,77 g/L untuk jagung,dan 79,94 g/L untuk iles-iles. Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE }, issn = {2407-5973}, pages = {97--103} doi = {10.14710/reaktor.15.2.97-103}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/reaktor/article/view/6013} }
Refworks Citation Data :
Kebutuhan bahan bakar di masa sekarang semakin bertambah besar sehingga berdampak pada menipisnya sumber bahan bakar dan meningkatnya polusi udara di lingkungan. Penggunaan bahan bakar alternatif dari sumber non fosil merupakan pilihan terbaik sebagai pengganti bahan bakar fosil. Bioetanol merupakan salah satu energi alternatif yang tepat digunakan baik di masa sekarang ataupun di masa yang akan datang.
Bahan baku etanol yang digunakan pada penelitian ini adalah singkong, dan iles-iles.Variabel penelitian yang diamati temperatur fermentasi (30°C; 40°C; 50°C) dan komposisi Saccharomyces cerevisiae (2,5 g; 5 g; 10 g; 15 g) Proses pembuatan bioetanol terdiri dari hidrolisis enzim yaitun likuifikasi menggunakan a-amylase1,6% v/w (t = 1 jam; T = 95-100°C; pH 6) dan sakarifikasi menggunakan b-amylase 3,2% v/w (t = 4 jam; T = 60°C; pH 5) serta proses fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae ( t = 120 jam; pH 4,5; yeast 5 g). Kadar etanol tertinggi dihasilkan pada temperatur fermentasi 30°C untuk semua bahan baku dengan kadar etanol masing-masing 83,43 g/L untuk singkong,80,77 g/L untuk jagung,dan 79,94 g/L untuk iles-iles.
Article Metrics:
Last update:
Isolation of Novel Yeast from Coconut (Cocos nucifera L.) Water and Phenotypic Examination as the Potential Parameters in Bioethanol Production
Recent technologies in second-generation bioethanol production from biomass: A review
Last update: 2024-12-26 21:44:44
JURNAL REAKTOR (p-ISSN: 0852-0798; e-ISSN: 2407-5973)
Published by Departement of Chemical Engineering, Diponegoro University