skip to main content

AKULTURASI TRADISI MERTI DUSUN TERHADAP NILAI HUKUM POSITIF, ISLAM DAN ADAT.

IAIN Salatiga, Indonesia

Received: 11 Dec 2019; Published: 25 Jun 2020.
Editor(s): Yuniardi Fadilah

Citation Format:
Abstract

Abstrak

Merti dusun merupakan warisan budaya jawa yang sudah ada sebelum islam datang ke Dusun Doplang. Tradisi ini mereka maknai sebagai ungkapan rasa syukur terhadap pemberian hasil alam dan kesejahteraan yang diterima oleh masyarakat. Setelah islam datang kepelosok daerah jawa budaya merti dusun mengalami akulturasi dengan budaya islam. Tradisi ini juga mengandung nilai moral-nasional hingga spiritual dalam hal budaya. Kajian nilai keislaman juga banyak mempengaruhi tradisi ini hingga banyak memunculkan keunikan meski sudah terakulturasi dengan zaman dan modernisasi. Dilihat dari sudut pandang hukum positif, tidak ada larangan pemerintah untuk melakukan upacara adat ini karena dalam tatanan hukum materil, hukum adat sangat dihargai dan tidak di tumpang tindihkan kedalam hukum positif di Indonesia. Kekentalan solidaritas masyarakat menjadikan mereka tetap melakukan tradisi ini meski ini harus merogoh kantong yang lumayan banyak. Indonesia sangat kaya akan budaya yang dikolaborasikan dengan agama, zaman maupun keadaan.

Abstract

Merti Hamlet is a cultural heritage that existed before Islam came to Doplang Hamlet. They interpret this tradition as a pleasure of gratitude for the provision of natural products and welfare received by the community. After Islam, came to the corners of the Javanese culture of Merti, an acculturation village with Islamic culture. This tradition also contains national-moral to spiritual values in terms of culture. The study of Islamic values also influenced this tradition so much that it gave rise to its uniqueness as if it was acculturated with the times and modernization. From a positive legal perspective, there is no government prohibition on carrying out this traditional ceremony because in the material legal order, customary law is very important and is not overlapped through positive law in Indonesia. The thickness of the community's solidarity makes them continue to carry out this tradition because it must reach quite a lot of pockets. Indonesia is very rich in culture that is collaborated with religion, age or circumstances.

.

Fulltext View|Download
Keywords: Kata kunci: Merti dusun, Dusun Doplang, akultursi, nilai moral, nasional, islami dan hukum.Keywords: Merti Hamlet, Doplang Hamlet, culture, moral values, national, Islamic and law
Funding: Si Pujiati; IAIN SALATIGA; Fakultas Syariah; Jurusan Hukum Tata Negara

Article Metrics:

  1. Agus. (2019, oktober 18). Narasumber merupakan Kepala Dusun Doplang. Wawancara Pelaksanaan Merti Dusun, (puji, pewawancara) Semarang
  2. Farkhani. (2014). Pengantar Ilmu Hukum. Salatiga: IAIN Salatiga Press
  3. Gazalba, S. (n.d.). Masyarakat Islam, Pengantar sosiologi dan sosiografi (2 ed.). jakarta: Bulan Bintang
  4. Hajati, s., dkk. (2018). Buku Ajar Hukum Adat (1 ed.). Jakarta: Kencana
  5. Hutapea, E. (2019). Eksistensi Platform Indonesiana, saat ini dan masa mendatang. Jakarta: Kompas.com
  6. Khisom. (2019, oktober 30). Narasumber merupakan sesepuh Dusun Doplang. Wawancara Pengertian Merti Dusun. (puji, Pewawancara) Semarang
  7. Mugiman. (2019, Oktober 18). Narasumber merupakan Ketua RT Dusun Doplang. Wawancara Pelaksanaan Tradisi, (puji, pewawancara) Semarang
  8. Murdiyatmoko, j. (n.d.). Sosiologi mengkaji dan memahami masyarakat. Bandung: Grafindo Media Persada
  9. Poloma, M. (2010). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press
  10. Ricklefs, M. (2012). Islamisation and It's Opponents In Java (1 ed.). (M. Jawa, Ed., F. D. Sunardi, & S. Wahono, Trans.) Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta
  11. Sardiman. (2008). Sejarah 2 (1 ed.). (D. Nidya, Ed.) Yudhistira
  12. Sholikhin, M. (2010). Ritual dan Tradisi Islam Jawa. Yogyakarta: Narasi
  13. Sigito, K. P. (2014). Kearifan Lokal Jawa; Pudarnya Wewarah leluhur budaya jawa mikul dhuwur mendhem jero (1 ed.). Malang: UB Press
  14. Sopan. (2019, oktober 30). Narasumber merupakan karang taruna Dusun Doplang. Wawancara Pengertian Merti Dusun. (puji, Pewawancara) Semarang
  15. Sumaryoto, S. (2015). Sembilan Sunan. Sukoharjo: Buku Para Pemenang
  16. Supriyanto, D. (2018). Islam dan Kearifan Lokal: Ekspresi Keberagaman di Asia Tenggara. Yogyakarta: Deepublish
  17. Susanto, E. (2016). Dimensi Studi Islam Kontemporer (1 ed.). (rendi, & tambra, Eds.) Jakarta: PT Kharisma Putra Utama
  18. Sutrisno, M., & Putranto, H. (2005). Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius
  19. Wahyuni. (2018). Agama dan Pembentukan Struktur Sosial. (E. Wahyudin, Ed.) Jakarta: Prenade Media Group
  20. Wekke, I. S., dkk. (2018). Islam dan Adat, Keteguhan adat dalam beragaman. Yogyakarta: Deepublish
  21. Yaskur, I. (2019, oktober 18). Narasumber merupakan Tokoh Mayarakat Dusun Doplang. Wawancara Pengertian Merti Dusun. (puji, Pewawancara) Semarang
  22. Yusuf, M. (2005). Islam dan Budaya Lokal. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Suka
  23. Zaenury, A. (2019, Oktober 18). Narasumber merupakan Tokoh Agama Dusun Doplang Wawancara Pengertian Merti Dusun. (puji, Pewawancara) Semarang

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-22 08:26:47

No citation recorded.