skip to main content

PEMANFAATAN MODEL BIOEKONOMI TERHADAP SUMBERDAYA RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG (Utilization of Bioeconomic Models the Resources of Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus) in the Waters of Bangka Belitung Arch

Dersi Herka Mayu  -  Program Pascasarjana Manajemen Sumberdaya Pantai, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Kurniawan Kurniawan  -  Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung, Indonesia
Dian Wijayanto  -  Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Azis Nur Bambang  -  Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Tingginya permintaan akan sumberdaya rajungan serta akibat dari kondisi open access akan menimbulkan dampak negatif yang mengarah ketidak efisiensi secara penangkapan maupun ekonomi. Langkah dalam pengelolaan perikanan agar tetap berkelanjutan dan memperoleh manfaat ekonomi secara optimal adalah dengan perlu memperhatikan hubungan antara upaya penangkapan berdasarkan aspek biologi dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan menentukan tingkat pengelolaan sumberdaya rajungan (Portunus pelagicus) di perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan analisis kuantitatif pendekatan model bioekonomi model Gordon-Schaefer. Hasil penelitian menunjukkan potensi sumberdaya rajungan pada tahun 2014-2018 mengalami penurunan produksi. Produksi tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 9.685 kg sedangkan produksi terendah terjadi pada tahun 2015 sebesar 6.049 kg. Estimasi bioekonomi model Gordon-Schaefer menunjukkan bahwa produksi sumberdaya rajungan pada kondisi MSY tahun 2014-2016 diindikasikan pernah mengalami biological overfishing dikarenakan upaya penangkapan yang berlebihan. Pada kondisi MEY menunjukkan bahwa produksi sumberdaya rajungan pada tahun 2014,2015,2014,2018 diindikasikan pernah mengalami economic overfishing. Jika pada kondisi OAE menunjukkan bahwa pemanfaatan sumberdaya rajungan sudah tidak efisien dan menimbulkan kerugian yang besar diantaranya aspek biologi, lingkungan, sosial dan ekonomi. Pengelolaan yang dapat dilakukan adalah 1) Pengaturan upaya penangkapan yakni pengaturan jumlah trip dan pengaturan pola dan musim penangkapan. 2) Kebijakan dalam pengaturan harga dalam biaya operasional nelayan.

 

The high demand for blue swimming crab resources and the consequences of open access conditions will have a negative impact that leads to inefficiency both technically and economically. The step in managing the economy in order to remain sustainable and obtain optimal benefits is to pay attention to the relationship between implementation efforts based on biological and economic aspects. This study aims to determine the potential and determination of blue swimming crab (Portunus pelagicus) resource in the Waters of Bangka Belitung Archipelago Province. The research method uses a descriptive method with quantitative analysis of the Gordon-Schaefer bioeconomic model approach. The results showed that the potential of blue swimming crab resources in 2014-2018 decreased in production. The highest production occurred in 2014 at 9,685 kg while the lowest production occurred in 2015 at 6,049 kg. The estimation of the Gordon-Schaefer bioeconomic model shows that the production of blue swimming crab under MSY conditions in 2014-2016 is thought to have occurred biologically overfishing due to excessive effort. MEY conditions indicate that production in 2014,2015,2014,2018 is said to have experienced economic overfishing. If the OAE condition shows that the utilization of blue swimming crab resources is inefficient and causes big losses including biological, environmental, social and economic aspects. The management that can be carried out is 1) Arrangement of regulatory efforts, namely setting the number of trips and setting patterns and seasons. 2) Policy in setting prices in fisherman's operational costs.

Fulltext View|Download
Keywords: Pengelolaan, bioekonomi; rajungan; Bangka Belitung

Article Metrics:

  1. Cahyani, R,T., Anggoro S., dan Yulianto B. 2013. Potensi Lestari Sumberdaya Ikan Demersal (analisis Hasil Tangkapan Cantrang yang didaratkan di TPI Wedung Demak). Prosiding Seminar Nasional; hlm 378-383
  2. Dafiq, A.H., Zuzy A,. Achamd R., dan Asep AHS. 2019. Analisis Sumberdaya Ikan Kakap Merah (Lutjanus malabaricus) di Perairan Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol. 10 (1): 8-19
  3. [DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2019. Statistik Jumlah Nelayan Perikanan Tangkap. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung: DKP
  4. Ernawati, T., Wedjatmiko., dan Ali Suman. 2015. Kajian Parameter Populasi dan Tingkat Pemanfaatan Rajungan (Portunus pelagicus Linnaeus, 1758) di Perairan Pati dan sekitarnya. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Vol. 21 (3): 169-176
  5. Ha, V.V., T. H. Nhan., T. Van Cuong., dan N. S. Doan. 2014. Stock Fishery Assesment Report of Blue Swimming Crab Portunus Pelagicus (Linnaeus, 1758) In Kien Giang Waters. Viet Nam. Department of Marine Fisheries Resources Research. Research Institute for Marine Fisheries. 52 p
  6. Hamid, A. 2015. Habitat, Biologi Reproduksi dan Dinamika Populasi Rajungan (Portunus pelagicus Linnaeus, 1758) Sebagai Dasar Pengelolaan Di Teluk Lasongko, Sulawesi Tenggara. [Desertasi]. Sekolah Pascasarjana. IPB. Bogor, 164 hlm
  7. Ihsan, E.S., Wiyono., S. H. Wisudo., dan J. Haluan. 2014. Pola Musim dan Daerah Penangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Kabupaten Pangkep. Jurnal Marine Fisheries. Vol.5 (2): 193-200
  8. Karningsih, F., Abdul Rosyid., dan B.A Wibowo. 2014. Analisis Teknis dan Finansial Usaha Perikanan Tangkap Cantrang dan Payang di Pelabuhan Perikanan Pantai Asemdoyong Kabupaten Pemalang. Journal of Fisheries Utilization Management and Technology. Vol. 3 (3): 158-167
  9. [KKP] Kementerian Kelautan Perikanan. 2019. Volume dan Negara Tujuan Ekspor Indonesia Jakarta: KKP
  10. Kurniawan., Asmarita., dan Supratman, O. 2019. Identifikasi Jenis Ikan (Penamaan Lokal, Nasional dan Ilmiah) Hasil Tangkapan Utama (HTU) Nelayan dan Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan di Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Akuatik. Vol.13 (1): 46-51
  11. Listiani, A., Wijayanto D., dan Jayanto BB. 2017. Analisis CPUE (catch per unit effort) dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Lemuru (Sardinella lemuru) di Perairan Selat Bali. Jurnal Perikanan Tangkap. Vol 1 (1):1-9
  12. Mayu, D.H., Kurniawan., dan Febrianto, A. 2018. Analisis Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di Perairan Kabupaten Bangka Selatan. Jurnal Perikanan Tangkap; Indonesian Journal of Capture Fisheries. Vol. 2 (1): 30-41
  13. Mayu, D.H., Wijayanto D., Mudzakir A.K., dan Kurniawan. 2021. Penentuan Komoditas Unggulan di Perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sedang Proses Review di Jurnal Marine Fisheries
  14. Munir, M dan M. Zainuddin. 2019. Laju Penangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) Menggunakan Bubu Lipat di Perairan Lamongan. Jurnal Grouper. Vol.10 (2): 1-7
  15. Muawanah, U., Hakim M.H., Sonny, K., Duto, N., Zuzy A., Mira., dan Abdul G. 2017. Keberlanjutan Perikanan Rajungan Indonesi Pendekatan Model Bioekonomi. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia. Vol 9 (2): 71-83
  16. Nazir, M. 2014. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta. 486 hlm
  17. Ningrum, P.V., Abdul, G., dan Churun, A. Beberapa Aspek Biologi Perikanan Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Betahwalang dan Sekitarnya. Jurnal Saintek Perikanan. Vol. 11 (1): 62-71
  18. Nugraheni, D. I., A. Fahrudin., dan Yonvitner. 2015. Variasi Ukuran Lebar Karapas Dan Kelimpahan Rajungan (Portunus Pelagicus Linnaeus) Di Perairan Kabupaten Pati. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 7 (2): 493-510
  19. Noija, D., Sulaeman Martasuganda., Bambang Murdiyanto., dan Am Azbas Taurusman. 2014. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Demersal di Perairan Pulau Ambon–Provinsi Maluku. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan.Vol. 5 (1): 55-64
  20. Nybakeen, J.W., dan Bertness, M.D. 2005. Marine biology: An ecological approach. 3rd edition New York: Pearson Benjamin Cummings. 462 p
  21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 12/PERMENKP/2020 Tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus Spp.), Kepiting (Scylla Spp.), Dan Rajungan (Portunus Spp.) Di Wilayah Negara Republik Indonesia, 18 hlm
  22. Priyambada, A., Aristi D.P.F., dan Abdul Ghofar. 2020. Potential Fishing Grounds for Portunus pelagicus based on Oceanogrraphic Factors of the Tukak Sadai Waters, Bangka Belitung, Indonesia. Bioflux. Vol. 13 (5): 2.705-2.716
  23. Purwaningsih, R, dan Santosa H. 2015. Pengembangan Metode Penilaian Berkelanjutan (Sustainability Assessment) Klaster Industri Perikanan. Prosiding SNST ke-6 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim
  24. Rema, D.N., Kurniawan., dan Umroh. Analisis Pencearan Perairan Pesisir Bedukang, Desa Deniang, Kabupaten Bangka. Tropical Marine Science. Vol 2 (1): 1-10
  25. Rusmilyansari (2012). Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori Status Penangkapan Ikan
  26. yang Bertanggung Jawab di Perairan Tanah Laut. Fish Scientiae. Vol. 2 (4): 143-153
  27. Sangadji, M dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Penerbit Andi: Yogyakarta
  28. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung
  29. Sriati, 2011. Kajian Bio-ekonomi Sumberdaya Ikan Kakap Merah yang didaratkan di Pantai Selatan Tasikmalaya. Akuatika. Vol. 2 (2): 79-90
  30. Sulistywati, E.T. 2011. Pengelolaan Sumberdaya Ikan Kurisi (Nemipterus Furcocus) Berdasarkan Model Surplus Produksi di Teluk Banten. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor: Bogor
  31. Sunarto. 2012. Karakteristik Bioekologi Rajungan (Portunus pelagicus) Di Perairan Laut Kabupaten Brebes. [Desertasi]. Sekolah Pascasarjana. IPB. Bogor: 175 hlm
  32. Susanto, B. 2007. Pertumbuhan, Sintasan dan Keragaan Zoea sampai Megalopa Rajungan (Portunus pelagicus) by Lowering Salinity. Jurnal Perikanan. Vol 10 (1): 154-160
  33. Tharieq, M.A., Sunaryo., dan Adi S. 2020. Aspek Morfometri dan Tingkat Kematangan Gonad Rajungan (Portunus pelagicus) Linnaeus, 1758 (Malacostraca: Portunidae) di Perairan Betahwalang Demak. Journal of Marine Research. Vol 9 (1): 25-34
  34. Widodo, J dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut (Cetakan 1). Gajah Mada Univerity Press. Yogyakarta: 252 hlm
  35. Widodo, J dan Suadi. 2008. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Gajah Mada Univerity Press. Yogyakarta: 252 hlm
  36. Wijayanto, D. 2008. Buku Ajar Bioekonomi Perikanan. FPIK UNDIP: Semarang
  37. Wijanyanto, D., Kurohman F., dan Nugroho, R.A. 2017. Model of profit maximization of the giant gourami (Osphronemus goramy) culture. Omni-Akuatika. Vol 13 (1): 54-59

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-20 11:12:36

No citation recorded.