BibTex Citation Data :
@article{IJFST65936, author = {Khoirudin Setiyawan and Depison Depison and Septy Heltria and Lisna Lisna and Bs Monica Arfiana and Rizky Magwa}, title = {HUBUNGAN LEBAR KARAPAS DAN BERAT KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI DESA SINAR KALIMANTAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR}, journal = {Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology}, volume = {21}, number = {3}, year = {2025}, keywords = {Bubu; Kepiting Bakau; Pola Pertumbuhan; Ukuran Layak Tangkap}, abstract = { Kepiting bakau ( Scylla serrata ) merupakan salah satu sumber daya perikanan penting yang berperan dalam mendukung ekonomi pesisir dan keseimbangan ekosistem mangrove. Pemahaman terhadap hubungan morfometrik seperti lebar karapas dan berat tubuh diperlukan sebagai dasar pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lebar karapas dan berat tubuh kepiting bakau di Desa Sinar Kalimantan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, jumlah sampel sebanyak 127 ekor kepiting dikumpulkan dari dua lokasi, yaitu, kawasan mangrove dan kawasan muara Desa Sinar Kalimantan. Penangkapan kepiting bakau menggunakan alat tangkap bubu lipat, masing masing lokasi menggunakan sebanyak 38 alat tangkap bubu dengan 16 kali pengulangan. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan analisis hubungan lebar dan berat, faktor kondisi, Sex ratio dan ukuran layak tangkap. Hasil analisis hubungan lebar karapas dan berat kepiting bakau menunjukkan Nilai koefisien pertumbuhan (b) masing-masing sebesar 1,74 dan 2,74, menunjukkan pola pertumbuhan allometrik negatif, di mana pertambahan lebar karapas tidak sebanding dengan berat tubuh.Faktor kondisi berkisar antara 0–1, menunjukkan status fisiologis dan kesehatan kepiting yang cenderung kurang optimal. Hasil anlisis Sex ratio dikawasan mangrove menunjukan perbandingan (1:1,39) yang didominasi kepiting betina dan dikawasan muara perbandingan (1:0,78) yang didominasi kepiting jantan. Persentase ukuran kepiting bakau yang layak tangkap di Desa Sinar Kalimantan, Kabupaten Tanjung Jabung Timur lebih tinggi daripada yang tidak layak tangkap. Hasil penelitian menunjukan Hubungan antara lebar karapas dan berat tubuh kepiting bakau bersifat allometrik negatif di kedua lokasi. Kawasan mangrove didominasi oleh kepiting betina, sedangkan kawasan muara oleh kepiting jantan. Ukuran kepiting di kedua lokasi umumnya telah memenuhi kriteria layak tangkap. }, issn = {2549-0885}, pages = {155--161} doi = {10.14710/ijfst.21.3.155-161}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/65936} }
Refworks Citation Data :
Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu sumber daya perikanan penting yang berperan dalam mendukung ekonomi pesisir dan keseimbangan ekosistem mangrove. Pemahaman terhadap hubungan morfometrik seperti lebar karapas dan berat tubuh diperlukan sebagai dasar pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lebar karapas dan berat tubuh kepiting bakau di Desa Sinar Kalimantan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, jumlah sampel sebanyak 127 ekor kepiting dikumpulkan dari dua lokasi, yaitu, kawasan mangrove dan kawasan muara Desa Sinar Kalimantan. Penangkapan kepiting bakau menggunakan alat tangkap bubu lipat, masing masing lokasi menggunakan sebanyak 38 alat tangkap bubu dengan 16 kali pengulangan. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan analisis hubungan lebar dan berat, faktor kondisi, Sex ratio dan ukuran layak tangkap. Hasil analisis hubungan lebar karapas dan berat kepiting bakau menunjukkan Nilai koefisien pertumbuhan (b) masing-masing sebesar 1,74 dan 2,74, menunjukkan pola pertumbuhan allometrik negatif, di mana pertambahan lebar karapas tidak sebanding dengan berat tubuh.Faktor kondisi berkisar antara 0–1, menunjukkan status fisiologis dan kesehatan kepiting yang cenderung kurang optimal. Hasil anlisis Sex ratio dikawasan mangrove menunjukan perbandingan (1:1,39) yang didominasi kepiting betina dan dikawasan muara perbandingan (1:0,78) yang didominasi kepiting jantan. Persentase ukuran kepiting bakau yang layak tangkap di Desa Sinar Kalimantan, Kabupaten Tanjung Jabung Timur lebih tinggi daripada yang tidak layak tangkap. Hasil penelitian menunjukan Hubungan antara lebar karapas dan berat tubuh kepiting bakau bersifat allometrik negatif di kedua lokasi. Kawasan mangrove didominasi oleh kepiting betina, sedangkan kawasan muara oleh kepiting jantan. Ukuran kepiting di kedua lokasi umumnya telah memenuhi kriteria layak tangkap.
Article Metrics:
Last update:
Authors who submit manuscripts do so with the understanding that, if accepted for publication, the copyright of the article will be transferred to Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University as the journal publisher. The copyright includes the rights to reproduce and distribute the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilm, and similar reproductions, as well as translations.
Articles published in this journal are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0). This license allows others to use, share, adapt, and redistribute the material in any medium or format, provided appropriate credit is given to the original author(s) and the journal, and that any derivative works are distributed under the same license.
Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro, and the editors make every effort to ensure the accuracy of all data, opinions, and statements published in the journal. However, the content of each article and advertisement published in Saintek Perikanan is the sole responsibility of the respective authors and advertisers.
View My Stats