skip to main content

Kajian Evaluasi Keamanan Bendungan Rukoh Terhadap Overtopping Berdasarkan Penelusuran Banjir di Waduk

*Yan Ahmad Christy Pambudi  -  Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia, 50275, Indonesia
Ignatius Sriyana  -  Departemen Teknik Sipil, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 TEKNIK

Citation Format:
Abstract

Bendungan Rukoh merupakan bendungan urukan tipe zonal inti kedap air yang mempunyai kelemahan rentan terjadi kegagalan bendungan akibat overtopping limpasan debit banjir. Kondisi terkini berdasarkan Dokumen Kajian Risiko Bencana Kabupaten Pidie 2014-2018 menerangkan bahwa tingkat frekuensi kecenderungan risiko banjir mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yang disebabkan hujan lebat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembaharuan debit banjir menggunakan pemodelan HEC-HMS dan melakukan evaluasi keamanan bendungan terhadap overtopping melalui penelusuran banjir. Penelusuran banjir menggunakan metode level pool routing pada kondisi debit banjir Bendungan Rukoh tanpa suplesi debit dan kondisi dengan suplesi debit Bangunan Pengarah Rukoh. Pemutakhiran debit banjir menunjukkan adanya rerata kenaikan nilai debit banjir tiap kala ulang sebesar 14,87% dibandingkan studi perencanaan. Penelusuran banjir debit banjir 1000 tahun memberikan hasil elevasi muka air maksimum +122,77 (tanpa suplesi) dan +123,27 (suplesi), sedangkan hasil untuk debit banjir PMF (Probable Maximum Flood) pada elevasi +124,08 (tanpa suplesi) dan +124,52 (suplesi). Berdasarkan elevasi puncak bendungan +127,00 dan penelusuran banjir disimpulkan Bendungan Rukoh aman terhadap overtopping.

Fulltext View|Download
Keywords: debit banjir; HEC-HMS; overtopping; penelusuran banjir

Article Metrics:

  1. Amalia, A., & Wesli, W. (2021). Penelusuran Banjir Menggunakan Metode Level Pool Routing Pada Waduk Kota Lhokseumawe. Teras Jurnal, 5(1), 1–11
  2. Budiyanto, M. A. (2018). Penelusuran Waktu Perjalanan Banjir Dari Hulu Ke Hilir Sungai Code Sebagai Pertimbangan Early Warning Sistem. CivETech, 13(1), 41–52
  3. Limbong, B., & Wulandari, D. A. (2022). Reservoir Routing di Waduk Greneng, Blora Dengan Model HEC-HMS. Siklus: Jurnal Teknik Sipil, 8(2), 230–247
  4. Mardhotillah, M., Sutikno, S., & Fauzi, M. (2014). Pemodelan Hujan-Aliran Daerah Aliran Sungai Rokan Dengan Menggunakan Data Penginderaan Jauh. Teknik Sipil, 1–12
  5. Masrevaniah, A. (2012). Penelusuran Banjir Waduk Dengan Hydograf Seri. Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering, (4)
  6. Moriasi, D. N., Gitau, M. W., Pai, N., & Daggupati, P. (2015). Hydrologic and Water Quality Models: Performance Measures and Evaluation Criteria. Transactions of the ASABE, 58(6), 1763–1785
  7. Novrizal, D., Hermawan, F., Wibowo, M. A., & Nasution, I. A. (2023). Analisis Inflow Lokal Waduk Jatiluhur. Media Komunikasi Teknik Sipil, 28(2), 300–309
  8. Pariartha, I. P. G. S., Arimbawa, I. K. D., & Yekti, M. I. (2021). Analisis Debit Rencana Tukad Unda Bagian Hilir Menggunakan HEC-HMS. Jurnal Teknik Pengairan, 12(2), 116–126
  9. Rachmayanti, H., Musa, R., & Mallombasi, A. (2022). Studi Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Banjir Dengan Menggunakan Software HEC HMS (Studi Kasus DAS Saddang). Jurnal Konstruksi: Teknik, Infrastruktur Dan Sains, 1(1), 1–9
  10. Ramadan, A. N. A., Adidarma, W. K., Riyanto, B. A., & Windianita, K. (2018). Penentuan Hydrologic Soil Group Untuk Perhitungan Debit Banjir Di Daerah Aliran Sungai Brantas Hulu. Jurnal Sumber Daya Air, 13(2), 69–82
  11. Rasyid, A. Z., Suharyanto, S., Kodoatie, R. J., & Satriyawan, Y. P. (2023). Analisis Debit Banjir Rencana Daerah Tangkapan Air Waduk Tugu Menggunakan HEC-HMS. Bentang : Jurnal Teoritis Dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil, 11(1), 45–54
  12. Saleh, S. S., Musa, R., & As’ad, H. (2019). Kajian Karakteristik Aliran Terhadap Bangunan Pelimpah Pada Saluran Terbuka. Teknik Hidro, 12(2), 40–52
  13. Scharffenberg, W. A., Fleming, M., & Feldman, A. D. (2010). Hydrologic Modeling System (HEC-HMS): Physically Based Simulation Components. 2nd Joint Federal Interagency Conference. Las Vegas
  14. Soewarno. (1995). Hidrologi Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data Jilid 1. Bandung: Nova
  15. Sosrodarsono, S., & Takeda, K. (1976). Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita
  16. Sosrodarsono, S., & Takeda, K. (1977). Bendungan Tipe Urugan. Jakarta: Pradnya Paramita
  17. Suripin, S., & Kurniani, D. (2016). Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Hidrograf Banjir di Kanal Banjir Timur Kota Semarang. Media Komunikasi Teknik Sipil, 22(2), 119–128
  18. Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset
  19. US Army Hydrologic Engineering Center. (2000). Hydrologic Modeling System Technical Reference Manual. Hydrologic Modeling System HEC-HMS Technical Reference Manual, (March), 148
  20. Wiliya, & Lasminto, U. (2022). Pemodelan Hujan-Debit Menggunakan Model HEC-HMS Di DAS Bengawan Solo Hulu. Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, 20(2), 193–198

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-10-10 14:10:24

No citation recorded.