PREDIKSI DAYA KELUARAN PANEL SURYA SERI-PARALEL MELALUI METODE LINEARISASI FUNGSI TAK-LINEAR

Sari

Penempatan dan pemasangan sistem panel surya dengan modul terkonfigurasi seri-paralel sebagai salah satu bentuk optimasi pemanfaatan secara langsung energi dari sinar matahari menjadi daya listrik melalui mekanisme konversi energi. Prediksi daya keluaran panel surya seri-paralel yang terpasang dengan sudut tetap sebesar dua puluh derajat ke arah Timur Laut telah direalisasikan. Perhitungan daya keluaran sebagai karakteristik panel surya dan pembuatan persamaan regresi linear melalui linearisasi fungsi tak-linear yang dilanjutkan dengan uji validasi terhadap koefisien korelasi merupakan dua sasaran penelitian pada makalah ini. Perolehan daya keluaran merupakan hasil penghitungan berdasarkan data hasil pengukuran tegangan dan arus pada panel surya seri-paralel terpasang, dimulai dari pukul 08.00 WIB berselang 60 menit sampai pukul 15.00 WIB sebanyak 5 (lima) kali, yaitu hari pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Panel surya terpasang dari jenis polycrystalline dengan daya seratus watt peak setiap modulnya. Perolehan nilai maksimum tegangan dan arus bervariasi, sehingga daya keluaran yang diperoleh pun juga variatif. Nilai maksimum tegangan dan arus dari lima kali pengukuran terjadi pada pukul 11.00 dan 12.00 WIB, sehingga diperoleh daya keluaran maksimum pada waktu-waktu tersebut. Berdasarkan nilai daya keluaran rata-rata dari lima kali pengukuran diperoleh persamaan berbentuk eksponensial y = 55,206e^-0,002x, sehingga dilakukan proses linearisasi dan diperoleh persamaan matematis berbentuk regresi linier y = -0,0016877 + 4,01106539x. Setelah proses dan pembuatan koefisien korelasi diperoleh nilai r sebesar -0,0940276176. Nilai tersebut masih dalam rentang , sehingga masih sesuai persyaratan, walau dengan kriteria sangat lemah terkait dengan keterhubungan pada persamaan regresi linear. Secara umum dapat disimpulkan, bahwa metode linearisasi fungsi tak-linear dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk penentuan keterhubungan variabel tak-bebas terhadap variabel bebasnya, sedangkan untuk pencapaian kriteria keterhubungan sangat baik dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting.