BibTex Citation Data :
@article{Transmisi57412, author = {Ridwan Hadikusuma dan Veronica Mahyastuty dan Marsul Siregar dan Linkha Hardine}, title = {PENGARUH DELAY PADA MODUL WIFI 802.11B/G/N ESP 32 DI RENTANG FREKUENSI 2.4 GHZ TERHADAP SMART CONTROL SOLAR HOME SYSTEM}, journal = {Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {25}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {PLTS, kontrol cerdas, rumah pintar, Thinger io}, abstract = { Di Indonesia, PLN adalah penyedia utama listrik rumah tangga, individu, dan industri. Namun, karena pasokan listrik PLN tidak selalu stabil, pembangkit cadangan diperlukan. Karena mereka adalah sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menggunakan energi matahari sebagai sumbernya. Namun, pasokan PLTS tergantung pada cuaca. Untuk mengatasi masalah ini, PLTS dapat dirancang sebagai Pembangkit Listrik Hibrid (PLTH), yang menggabungkan sumber PLN dan pengaturan beban. Studi ini mengembangkan sistem kontrol pintar otomatis dan manual yang menggunakan Automatic Transfer Switch (ATS). Sistem ini menggunakan ESP 32 dan memiliki mikroprosessor dengan modul WiFi 802.11b/g/n ESP 32 di Rentang Frekuensi 2.4 GHz. Studi rumah tangga menunjukkan bahwa kontrol pintar berfungsi dengan baik dalam simulasi dan pengujian. Meskipun ada waktu start-up inverter, delay rata-rata PLN-SHS adalah 1835 ms dan SHS-PLN adalah 2695 ms dalam mode otomatis dan 937,5 ms dalam mode manual dengan kontrol Thinger io. Dalam 12 pengujian, delay rata-rata kurang dari 2 s. Hasil menunjukkan bahwa jarak tidak memengaruhi delay, namun, kecepatan internet ESP 32 dan pengguna memengaruhi delay. }, issn = {2407-6422}, pages = {149--155} doi = {10.14710/transmisi.25.4.149-155}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi/article/view/57412} }
Refworks Citation Data :
Di Indonesia, PLN adalah penyedia utama listrik rumah tangga, individu, dan industri. Namun, karena pasokan listrik PLN tidak selalu stabil, pembangkit cadangan diperlukan. Karena mereka adalah sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menggunakan energi matahari sebagai sumbernya. Namun, pasokan PLTS tergantung pada cuaca. Untuk mengatasi masalah ini, PLTS dapat dirancang sebagai Pembangkit Listrik Hibrid (PLTH), yang menggabungkan sumber PLN dan pengaturan beban. Studi ini mengembangkan sistem kontrol pintar otomatis dan manual yang menggunakan Automatic Transfer Switch (ATS). Sistem ini menggunakan ESP 32 dan memiliki mikroprosessor dengan modul WiFi 802.11b/g/n ESP 32 di Rentang Frekuensi 2.4 GHz. Studi rumah tangga menunjukkan bahwa kontrol pintar berfungsi dengan baik dalam simulasi dan pengujian. Meskipun ada waktu start-up inverter, delay rata-rata PLN-SHS adalah 1835 ms dan SHS-PLN adalah 2695 ms dalam mode otomatis dan 937,5 ms dalam mode manual dengan kontrol Thinger io. Dalam 12 pengujian, delay rata-rata kurang dari 2 s. Hasil menunjukkan bahwa jarak tidak memengaruhi delay, namun, kecepatan internet ESP 32 dan pengguna memengaruhi delay.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-20 19:21:40
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transmisi]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Munawar Riyadi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transmisi@elektro.undip.ac.id