skip to main content

Kategorisasi Karakteristik Ruang Terbuka Hijau Publik untuk Menunjang Kenyamanan Kota Yogyakarta

Institut Teknologi Nasional Yogyakarta, Indonesia

Received: 27 Jan 2021; Published: 28 Apr 2021.
Editor(s): Sudarno Utomo

Citation Format:
Abstract

Pentingnya ketersediaan RTH bukan hanya secara kualitatif namun juga kualitas bagi sebuah Kota diharapkan mampu untuk menunjang tingkat kenyamanan Kota. Kondisi lingkungan yang buruk dapat meningkatkan stres masyarakat karena terbatasnya ketersediaan ruang terbuka untuk berinteraksi sosial. Kenyamanan Kota Yogyakarta memiliki nilai terendah pada ketersediaan fasilitas ruang terbuka hijau. Terdapat beberapa RTHP di Kota Yogyakarta yang kurang ramah terhadap lansia, anak dan disabiltas karena kurangnya fasilitas dan kontur tanah lokasi RTHP yang dekat dengan sungai. Selain itu, terdapat 14 RTHP atau sebesar 29,79% yang memiliki kualitas kenyamanan tertinggi/sangat nyaman, 26 RTHP atau sebesar 55,32% yang memiliki kualitas kenyamanan sedang/nyaman dan 7 RTHP atau sebesar 14,89% yang memiliki kualitas kurang nyaman di Kota Yogyakarta. Berangkat dari pemikiran-pemikiran tersebut tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik RTHP dalam menunjang kenyamanan Kota Yogyakarta. Hasil perbedaan karakteristik RTHP akan diklasifikasikan berdasarkan tujuh variabel kenyamanan Kota, yaitu variabel sirkulasi, kebersihan, keamanan, keindahan, bentuk, kebisingan dan penerangan.  Metode yang dipergunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang digambarkan dengan peta kategori RTHP masing-masing variabel. Kategori yang memiliki nilai kesamaan karakteristik dominan adalah kategori yang hanya terdiri dari dua-tiga kode kategori, seperti pada variabel keamanan, penerangan dan sirkulasi. Hal ini menunjukkan bahwa pada ketiga variabel tersebut pemerintah memiliki konsep yang matang dan pemahaman mengenai kenyamanan RTHP. Kategori yang memiliki variasi karakteristik yang cukup luas (banyak memiliki perbedaan karakteristik) yaitu pada variabel keindahan dengan 12 kode kategori. Selanjutnya,  kategori prioritas untuk meningkatkan kenyamanan pada variabel sirkulasi adalah kategori A, variabel kebersihan adalah kategori G, variabel keamanan adalah kategori A, variabel keindahan adalah kategori D, variabel bentuk adalah kategori E, kebisingan adalah kategori D dan penerangan adalah kategori A. Untuk perencanaan dan pembangunan RTHP selanjutnya, diharapkan pemerintah memiliki standar dalam mengidentifikasi variabel kenyamanan, sehiggga baik pengunjung maupun masyarakat sekitar dapat lebih nyaman beraktivitas di RTHP yang juga dapat menunjang kenyamanan Kota Yogyakarta.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Data Analysis
PETA
Subject
Type Data Analysis
  Download (6MB)    Indexing metadata
Keywords: Kenyamanan Kota, Kategori, Karakteristik, Ruang terbuka hijau publik, Kriteria

Article Metrics:

  1. Braharsyah, H. F., dan R, S. 2018. Kategori Ruang Terbuka Hijau Berbasis Objek Pada Citra Quickbird Untuk Mengetahui Akurasi Semantik, Di Denggung Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman Tahun 2017. Jurnal Bumi Indonesia, Vol. 6 No. 4. Hal. 1–10
  2. Dinas Lingkungan Hidup. 2020. Daftar Persebaran RTHP di Kota Yogyakarta 2019-2020
  3. IAP. 2017. Indonesia Most Liveable City Index
  4. Imansari, N., and Parfi, K. 2015. Provision of Urban Forests and Urban Parks as Public Green Open Space According to People’s Preference in Downtown Area of Tangerang City. Ruang
  5. Noviyanti, I. K., dan Roychansyah, dan M. S. 2017. Kategori Ruang Terbuka Hijau Berbasis Objek Pada Citra Quickbird Untuk Mengetahui Akurasi Semantik, Di Denggung Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman Tahun 2017. Teknik Arsitektur Dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Hal. 1–10
  6. Olivia, O., dan A, A. D. 2018. Hubungan Antara Akses ke Ruang Terbuka Hijau dengan Kesehatan Mental di Surabaya. Jurnal Psikologis Klinis Dan Kesehatan Mental, Vol. 7. Hal. 84–96
  7. Pribadi, Wicaksono. 2020. Kiat Pemkot Yogyakarta Membuat Wilayahnya Makin Asri. Tempo
  8. Pusat Studi Gajah Mada. 2015. Pengelolaan RTH Kota Yogyakarta Kembali Dievaluasi
  9. Radar Jogja. 2008. Luas RTH Kota Jogja Jauh dari Target. Radar Jogja, 2018
  10. Sari, R. N. 2018. Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Berbasis Pelestarian Lingkungan di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan
  11. Siregar, D. C., Ardah, V. P., dan Ninggar, R. D. 2019. Identifikasi Kenyamanan Kota Tanjungpinang Berdasarkan Indeks Panas Humidex. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 17 No. 2. Hal. 316-322
  12. Syahadat, R. M., Putra, P. T., dan Pratiwi, M. D. 2017. Ruang Terbuka Hijau dan Permasalahan Kesehatan PerKotaan Studi Kasus di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Arsitektur Lansekap
  13. Wirastri, M. V., dan Pramudito, S. 2019. Identifikasi Aspek Kenyamanan Warga Terhadap Keberadaan Ruang Terbuka Publik di Kampung Gampingan Kota Yogyakarta. Jurnal Arsitektur Arcade
  14. V, S. K., Christine, P., and Hyun, K. 2002. Treating Open Space as an Urban Amenity. Resource and Energy Economics, Vol. 99 No. 3. Pages 107–129

Last update:

  1. Green Open Space Revitalization Using Citizen Science and Green Design Theory: A Case Study of Green Open Space in Bener Village, Yogyakarta

    Muhamad Willdan, Nindyo Cahyo Kresnanto, Raihan Iqbal Ramadhan, Nur Said, Wika Harisa Putri, R. Isnanto, Hadiyanto, B. Warsito. E3S Web of Conferences, 448 , 2023. doi: 10.1051/e3sconf/202344803028
  2. Environmental Services on the Public Green Open Space using Dpsir Approach: Study Case at Mataram City

    Agum Muladi, Joni Safaat Adiansyah, Harry Irawan Johari. Jurnal Ilmu Lingkungan, 22 (3), 2024. doi: 10.14710/jil.22.3.771-780

Last update: 2024-11-23 13:23:35

No citation recorded.