skip to main content

Analisis Deep Ecology Arne Naess terhadap Aktivitas Penambangan Pasir (Studi Kasus: Penambangan Pasir Merapi di Sekitar Sungai Gendol Cangkringan Sleman Yogyakarta)

Universitas Gadjah Mada, Indonesia

Received: 11 Feb 2021; Published: 28 Apr 2021.
Editor(s): Sudarno Utomo

Citation Format:
Abstract
Gunung Merapi merupakan gunung teraktif di Indonesia, sehingga setiap erupsi mengeluarkan material vulkanik berupa pasir dan batuan. Pada tahun 2010 Gunung Merapi mengalami erupsi dengan mengeluarkan material vulkanik sebanyak 140 juta m3 akibatnya sekitar 23 % material yang dikeluarkan memenuhi aliran Sungai Gendol. Pemerintah Kabupaten Sleman melalui kebijakannya mengeluarkan aturan untuk dilakukan normalilsasi aliran Sungai Gendol, selain bertujuan untuk menormalisasi aliran sungai potensi tersebut juga dimanfaatkan sebagai lahan mata pencaharian yaitu dengan mengambil pasir dan batu. Akibat dari adanya penambangan pasir dan batu lingkungan sekitar mengalami kerusakan, diantaranya vegetasi tumbuhan tidak dapat tumbuh, kerusakan jalan, debu yang beterbangan akibat truk pengangkut pasir dan batu.  Dalam hal ini terkait dengan permasalahan yang terjadi disekitar penambangan pasir akan dikaji menggunakan platform deep ecology Arne Naess. Tujuan dari penelitian ini yakni menganalisis secara kritis mengenai aktivitas penambangan pasir Merapi yang ada di sekitar Sungai Gendol selain itu juga merumuskan solusi terkait permasalahan yang terjadi. Data dikumpulkan dengan cara studi pustaka, wawancara mendalam dengan pejabat kecamatan, dinas lingkungan hidup, penambang pasir, maupun dengan pengamatan lapangan. Teori  Deep  Ecology  memiliki kelebihan di antaranya bertitik tolak dari ideologi keberlanjutan sistem ekologi membawa perubahan fundamental pada tatanan  kehidupan  sosial,  ekonomi  dan politik. Deep Ecology memandang bahwa makhluk hidup biotik maupun abiotik saling  terkait  sehingga harus  dihormati  dan  dihargai. Kurangnya kesadaran masyarakat penambang pasir menyebabkan terjadinya kerusakan  lingkungan. Sumberdaya pasir atau batu bukan  untuk dikuasai  dan direduksi  secara  berlebih,  namun  dapat  digunakan   sebagai sarana  memenuhi   kebutuhan kehidupan vital manusia. Perubahan  pandangan  dan  sikap  yang  arif  dalam  memperlakukan alam harus selalu dimiliki oleh seluruh masyarakat maupun pemerintah terkait.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
Untitled
Subject
Type Research Instrument
  Download (337KB)    Indexing metadata
Keywords: Gunung Merapi, Sungai Gendol, Arne Naess, Deep ecologi, Kerusakan lingkungan
Funding: -

Article Metrics:

  1. Badan Nasional Penangulanggan Bencana Kabupaten Sleman. 2021
  2. Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Cangkringan dalam Angka 2018. BPS Kab Sleman
  3. Bahtiar, Alnoventio. 2015. Pelaksanaan Izin Usaha Pertambangan IUP Sebagai Upaya Pengedalian Kerusakan Lingkungan Akibat Penambangan Pasir di Kabupaten Sleman. Jurnal Hasil Penelitian Fakultas Hukum Universitas Atmajaya. Hal. 1-19
  4. Brennan, Thelma Ann. 2006. Thinkinng Like a Mountain: The Philosophy of Arne Naess and The Deep Ecology Movement. Canada. The University of New Brunwick
  5. Dongeng Geologi. 2021. [ https://geologi.co.id/2010/12/07/sungai-gendol-dari-satelit/] diakes tanggal 20 April 2021
  6. Keraf, Sonny. 2006. Etika Lingkungan. Jakarta. Kompas
  7. Margareth. Cecilia. 2012. Hak Asasi Alam untuk Ekosistem yang Berkesinambungan. Warta MINERBA XIV Desember 2012. Hal. 20-23
  8. Sukatja, C Bambang. 2017. Strategi Terpadu Pengelolaan Penambangan Galian C di Daerah Gunung Merapi. Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum. Hal. 1-11
  9. Hidayat, Rifqi Arie. 2018. Peranan Pemerintah Kab Sleman dalam Upaya Penguragan Resiko Bencana di sekitar Sungai Gendol Cangkringan. Skripsi Fakultas Hukum UMY
  10. Kaelan. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta. Paradigma
  11. Kumalawati, Rosalina. 2015. Pengelolaan Bencana Lahar Gunung Api Merapi. Yogyakarta. Penerbit Ombak
  12. Ardyaningtyas, Bhita Hervita, Ekosistem Kawasan Lindung Kondisi Penambangan Pasir di Lereng Merapi dalam [ http://pemudatataruang.or.id/index.php/publikasi/artikel?start=52 ] diakses tanggal 5 Oktober 2018
  13. Rohmatin, Bonasir. Majalah BBC Indonesia Edisi 10 Juni 2015. Penambangan Pasir Merapi Ancam Lingkungan. [ https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/06/150609_majalah_merapi_pasir] diakses 28 Agustus 2018
  14. Profil Kabupaten Sleman 2018. http://www.slemankab.go.id/215/geografis.slm diakses 28 Agustus 2018
  15. Profil Kecamatan Cangkringan. 2018. [Cangkringankec.slemankab,go.id] diakses 1 Oktober 2018
  16. Susilo, Aris. 2018. Wawancara dengan Perangkat Pejabat Kecamatan Cangkringan sebagai Petugas Keamanan dan Ketertiban Kecamatan Cangkringan

Last update:

  1. Environmental rescue by local initiatives in Bangka Belitung

    B Murtasidin, R Robing, I Ansyari, I Zulkarnain. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1267 (1), 2023. doi: 10.1088/1755-1315/1267/1/012070
  2. Evaluation of Sabo Infrastructure Using UAV/Drone Technology for Monitoring and Inspection Data (Case Study: Sabo Dam Bakalan, Cangkringan District, Sleman)

    M D Munir, M S Yusrizal, N A Eka, O N Elvira. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1343 (1), 2024. doi: 10.1088/1755-1315/1343/1/012020

Last update: 2024-11-20 10:14:28

No citation recorded.