1Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Indonesia
2Centre for Climate Risk and Oppoptunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM - SEAP) IPB, Indonesia
3Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL40710, author = {I Wayan Dharmawan and Muhammad Ridwan and Nana Suparna}, title = {Jenis Tanah, Komposisi dan Keanekaragaman Jenis Tegakan Pada Pengusahaan Hutan Alam Secara Konvensional dan RIL}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {19}, number = {3}, year = {2021}, keywords = {Jenis tanah; Komposisi tegakan; Keanekaragaman jenis; Konvensional; RIL}, abstract = { Dalam melakukan pengelolaan hutan alam produksi, penggunaan sistem pemanenan yang memberikan dampak kerusakan lingkungan minimal sangat diharapkan. Salah satu sistem pemanenan yang dapat meminimalisir dampak kerusakan lingkungan akibat pemanenan adalah Reduced Impact Logging (RIL). Namun demikian, data hasil kajian terkait dampak sistem pemanenan konvensional dan RIL terhadap komposisi, keanekaragaman jenis dan juga sebaran jenis tanahnya masih sangat sedikit. Padahal, data tersebut sangat penting sebagai bagian strategi untuk implementasi pengelolaan hutan alam lestari dapat lebih berhasil kedepan. Tulisan ini bertujuan menginformasikan sebaran jenis tanah, komposisi dan keanekaragaman jenis tegakan pada wilayah pengusahaan hutan alam yang telah menerapkan sistem pemanenan secara konvensional dan RIL dalam rangka mendukung strategi pengelolaan hutan alam lestari. Plot berbentuk lingkaran digunakan untuk melakukan survei analisis vegetasi di tiga (3) areal IUPHHK-HA yaitu PT. A, PT. B, dan PT. C di Provinsi Kalimantan Tengah serta data yang terkumpul selanjutnya dianalisis lebih lanjut yaitu INP (Indeks Nilai Penting), indeks keanekaragaman jenis ( Shannon-Wiener ), indeks kekayaaan jenis ( Margalef ) dan indeks kemerataan jenis. Hasil penelitian di seluruh lokasi studi menunjukkan sebaran jenis tanah yang didominasi oleh kompleks Kambisol-Podsol sebesar masing-masing 82,0% (PT. A), 45,38% (PT. B), 48,48% (PT. C) yang memiliki tingkat kesuburan rendah dan ketersediaan hara yang rendah; tidak ditemukan banyak perubahan keberadaan famili-famili tumbuhan berdasarkan 5 spesies dengan INP tertinggi pada masing-masing tingkat pertumbuhan pancang, tiang dan pohon (selisih rata-rata nilai INP pada semua tingkatan pertumbuhan berada dibawah nilai 10%) dimana masih sangat didominasi oleh famili-famili Dipterocarpaceae, Myrtaceae, Fabaceae dan Fagaceae ; tidak ditemukan banyak perubahan terhadap nilai keanekaragaman (nilai 3,00-3,19), kekayaan (nilai 6,57-7,61) dan kemerataan jenis (nilai 0,82-0,88). Dengan demikian, sistem pemanenan pada hutan alam yang dilaksanakan dengan baik yang mempunyai dampak terhadap lingkungan minimal akan memberikan keberlanjutan komposisi tegakan dan keanekaragaman hayati untuk mendukung terjaminnya kelestarian hutan pada areal pengusahaan hutan alam produksi di Indonesia. ABSTRA CT In managing natural production forest, the use of a logging system that provides minimal damage is highly desirable. One of the logging systems that can minimize the impact of damage due to logging is Reduced Impact Logging (RIL). However, data from studies related to the impact of conventional and RIL logging systems on the composition, species diversity and distribution of soil types are still very few. In fact, the data is very important as part of a strategy for implementing sustainable natural forest management to be more successful in the future. This paper aims to inform the distribution of soil types, composition and species diversity of stands in forest concession areas that have applied conventional logging systems and RIL in order to support sustainable natural forest management strategies. The circular plot was used to conduct a vegetation analysis survey in three (3) IUPHHK-HA areas, namely PT. A, PT. B, and PT. C in Central Kalimantan Province and the data collected were then analyzed further, namely the INP (Importance Value Index), the species diversity index (Shannon-Wiener), the species richness index (Margalef) and the species evenness index. The results of the research in all study locations showed that the distribution of soil types was dominated by the Kambisol-Podsol complex as amounted 82,0% (PT. A), 45,38% (PT. B), 48,48% (PT. C) which had low fertility and low nutrient availability; not found much change in the existence of plant families based on 5 species with the highest INP at each growth stage of saplings, poles and trees (difference in the average INP values at all growth stages below 10%) that still very much dominated by the Dipterocarpaceae, Myrtaceae, Fabaceae and Fagaceae families; not found much change in the value of diversity (value 3,00-3,19), richness (value 6,57-7,61) and evenness of species (value 0,82-0,88).Thus, a logging system that is carried out properly in managing natural forest that has minimum environmental impact will provide sustainability of stand composition and biodiversity to support the assurance of forest sustainability in natural forest concession areas in Indonesia. . }, pages = {555--564} doi = {10.14710/jil.19.3.555-564}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/40710} }
Refworks Citation Data :
Dalam melakukan pengelolaan hutan alam produksi, penggunaan sistem pemanenan yang memberikan dampak kerusakan lingkungan minimal sangat diharapkan. Salah satu sistem pemanenan yang dapat meminimalisir dampak kerusakan lingkungan akibat pemanenan adalah Reduced Impact Logging (RIL). Namun demikian, data hasil kajian terkait dampak sistem pemanenan konvensional dan RIL terhadap komposisi, keanekaragaman jenis dan juga sebaran jenis tanahnya masih sangat sedikit. Padahal, data tersebut sangat penting sebagai bagian strategi untuk implementasi pengelolaan hutan alam lestari dapat lebih berhasil kedepan. Tulisan ini bertujuan menginformasikan sebaran jenis tanah, komposisi dan keanekaragaman jenis tegakan pada wilayah pengusahaan hutan alam yang telah menerapkan sistem pemanenan secara konvensional dan RIL dalam rangka mendukung strategi pengelolaan hutan alam lestari. Plot berbentuk lingkaran digunakan untuk melakukan survei analisis vegetasi di tiga (3) areal IUPHHK-HA yaitu PT. A, PT. B, dan PT. C di Provinsi Kalimantan Tengah serta data yang terkumpul selanjutnya dianalisis lebih lanjut yaitu INP (Indeks Nilai Penting), indeks keanekaragaman jenis (Shannon-Wiener), indeks kekayaaan jenis (Margalef) dan indeks kemerataan jenis. Hasil penelitian di seluruh lokasi studi menunjukkan sebaran jenis tanah yang didominasi oleh kompleks Kambisol-Podsol sebesar masing-masing 82,0% (PT. A), 45,38% (PT. B), 48,48% (PT. C) yang memiliki tingkat kesuburan rendah dan ketersediaan hara yang rendah; tidak ditemukan banyak perubahan keberadaan famili-famili tumbuhan berdasarkan 5 spesies dengan INP tertinggi pada masing-masing tingkat pertumbuhan pancang, tiang dan pohon (selisih rata-rata nilai INP pada semua tingkatan pertumbuhan berada dibawah nilai 10%) dimana masih sangat didominasi oleh famili-famili Dipterocarpaceae, Myrtaceae, Fabaceae dan Fagaceae; tidak ditemukan banyak perubahan terhadap nilai keanekaragaman (nilai 3,00-3,19), kekayaan (nilai 6,57-7,61) dan kemerataan jenis (nilai 0,82-0,88). Dengan demikian, sistem pemanenan pada hutan alam yang dilaksanakan dengan baik yang mempunyai dampak terhadap lingkungan minimal akan memberikan keberlanjutan komposisi tegakan dan keanekaragaman hayati untuk mendukung terjaminnya kelestarian hutan pada areal pengusahaan hutan alam produksi di Indonesia.
ABSTRACT
In managing natural production forest, the use of a logging system that provides minimal damage is highly desirable. One of the logging systems that can minimize the impact of damage due to logging is Reduced Impact Logging (RIL). However, data from studies related to the impact of conventional and RIL logging systems on the composition, species diversity and distribution of soil types are still very few. In fact, the data is very important as part of a strategy for implementing sustainable natural forest management to be more successful in the future. This paper aims to inform the distribution of soil types, composition and species diversity of stands in forest concession areas that have applied conventional logging systems and RIL in order to support sustainable natural forest management strategies. The circular plot was used to conduct a vegetation analysis survey in three (3) IUPHHK-HA areas, namely PT. A, PT. B, and PT. C in Central Kalimantan Province and the data collected were then analyzed further, namely the INP (Importance Value Index), the species diversity index (Shannon-Wiener), the species richness index (Margalef) and the species evenness index. The results of the research in all study locations showed that the distribution of soil types was dominated by the Kambisol-Podsol complex as amounted 82,0% (PT. A), 45,38% (PT. B), 48,48% (PT. C) which had low fertility and low nutrient availability; not found much change in the existence of plant families based on 5 species with the highest INP at each growth stage of saplings, poles and trees (difference in the average INP values at all growth stages below 10%) that still very much dominated by the Dipterocarpaceae, Myrtaceae, Fabaceae and Fagaceae families; not found much change in the value of diversity (value 3,00-3,19), richness (value 6,57-7,61) and evenness of species (value 0,82-0,88).Thus, a logging system that is carried out properly in managing natural forest that has minimum environmental impact will provide sustainability of stand composition and biodiversity to support the assurance of forest sustainability in natural forest concession areas in Indonesia.
.
Article Metrics:
Last update:
Emission factor for emission reduction estimation in reduced impact logging
Last update: 2024-11-21 01:41:32
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.