skip to main content

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kesadarana Masyarakat Pesisir Terhadap Pengelolaan Sampah di Perairan Teluk Ambon Kota Ambon

1Fakultas Hukum Universitas Pattimura, Indonesia

2Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura, Indonesia

3Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, Jln Ir. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon, Indonesia

Received: 9 Dec 2021; Revised: 8 Jan 2022; Accepted: 12 Jan 2022; Available online: 22 Jan 2022; Published: 5 Apr 2022.
Editor(s): H. Hadiyanto

Citation Format:
Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat pesisir terhadap pengelolaan sampah di perairan Teluk Ambon Kota Ambon. Penentuan sampel dilakukan secara simple random sampling dengan jumlah responden sebesar 148 orang. Analisis Data penelitian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif untuk menjelaskan kesadaran masyarakat terhadap sampah di daerah pesisir sedangkan analisis data secara kuantitatif dilakukan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah menggunakan analisis SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan sampah domestik terutama sampah plastik di Teluk Ambon bagian dalam mengalami peningkatan dalam 20 tahun terkahir. Kesadaran masyarakat yang dilihat dari aspek pengetahuan, sikap dan perilaku menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat rendah terhadap kesadaran dalam pengelolaan sampah. Sikap dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah baik, namun masih harus ditingkatkan terus kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah bagi masyarakat pesisir. Model struktural berdasarkan nilai t-value, menunjukkan bahwa konstruk pengetahuan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konstruk perilaku, karena nilai t-nya (t Pengetahuan -> Perilaku =0,472 lebih kecil dari nilai yang disarankan (t-value < 1,96). Pada konstruk perilaku memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konstruk kesadaran, nilai t-nya > 1,96 (t perilakuàkesadaran=3,647). Sementara itu, konstruk sikap memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konstruk perilaku, nilai t-nya (t sikapà perilaku= 6,290) lebih besar dari nilai t yang disarankan (t > 1,96). Nilai R-Square, diperoleh nilai untuk konstruk kesadaran dan perilaku masing-masing sebesar 0,235 dan 0,686. Hal ini dapat dijelaskan bahwa untuk setiap peningkatan sikap dapat memberikan pengaruh terhadap kesadaran dan perilaku masing-masing sebesar 23,5% dan 68,6%. Sedangkan sisanya yaitu masing-masing sebesar 76,5% dan 31,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.

ABSTRACT

This study aims to analyze the factors that influence the level of awareness of coastal communities towards waste management in the waters of Ambon Bay, Ambon City. Determination of the sample is done by simple random sampling with the number of respondents amounted to 148 people. Analysis of research data was carried out qualitatively and quantitatively. Qualitative analysis is to explain public awareness of waste in coastal areas, while quantitative data analysis is carried out to analyze factors that influence public awareness of waste management using SEM-PLS analysis. The results showed that the density of domestic waste, especially plastic waste in the inner Ambon Bay, has increased in the last 20 years. Public awareness seen from the aspect of knowledge, attitude and behavior shows that public knowledge is low on awareness in waste management. The attitude and behavior of the community in waste management is good, but awareness must continue to be increased about the importance of waste management for coastal communities. The structural model based on the t-value shows that the knowledge construct does not have a significant effect on the behavioral construct, because its t-value (t Knowledge -> Behavior = 0.472 is smaller than the recommended value (t-value < 1.96). The behavioral construct has a significant effect on the construct of consciousness, the t-value is > 1.96 (t behavioràawareness=3.647). Meanwhile, the attitude construct has a significant influence on the behavioral construct, the t-value (t attitudeàbehavior) = 6.290) which is greater than the recommended t value (t > 1.96). The value of R-Square, obtained values for the constructs of consciousness and behavior of 0.235 and 0.686, respectively. This can be explained that for each increase in attitude can have an effect on awareness and behavior are 23.5% and 68.6%, respectively, while the remaining 76.5% and 31.4% are influenced by other factors outside the model, respectively.

Fulltext View|Download
Keywords: Awareness; waste; management; SEM-PLS; Ambon City

Article Metrics:

  1. Ahmadi, A. 2009. Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta), p. 150
  2. Andi, N, A. 2021. LIPI: Kepadatan Sampah Plastik di Teluk Ambon Terus Naik. https://www.republika.co.id/berita/qv24fm384/lipi-kepadatan-sampah-plastik-di-teluk-ambon-terus-naik
  3. Azwar, S. 2015. Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar) p. 5
  4. Banga, M. 2008. “The Economics of Solid Waste Management. The Case of Kampala
  5. City, Uganda.” PhD Thesis. Dar-es-Salaam University
  6. Banga, M. 2011. Household Knowledge, Attitudes and Practices in Solid Waste Segregation and Recycling: The Case of Urban Kampala. Zambia Social Science Journal, 2(1): 27-39
  7. Dilla, M., Natsir, M.T., Onesinus. 2007. Baseline Service of Community and Cleaning Agency orf Municipal Solid Waste Management in Makasar of South Sulawesi. Journal of Applied Sciences in Enveronmental Sanitation, 2 (2): 63-66
  8. Elamin, M. Z., Ilmi, K. N., Tahrirah, T., Zarnuzi, Y. A., Suci, Y. C., Rahmawati, D. R., Kusumawardhani, R., Dwi, D. M., Rohmawati, R. A., Bhagaskoro, P. A., Nasifa, I. F. 2018. Analisis Pengelolaan Sampah Pada Masyarakat Desa Disanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(4): 368-375
  9. Ekere, W. J. Mugisha; and L. Drake. 2009. “Factors Influencing Waste Separation and
  10. Utilization among Households in the Lake Victoria Crescent, Uganda.” Waste
  11. Management 29: 3047-3051
  12. Hardiatmi, S. (2011) Pendukung Keberhasilan Pengelolaan Sampah Kota. INNOFARM. Jurnal Inovasi Pertanian, 10 (1): 50-66
  13. Mar’at. 1984. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya (Jakarta: Ghalia Indonesia) p. 10
  14. Marojahan, R. 2015. Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang Sampah Dengan Perilaku Mengelola Sampah Rumah Tangga Di Rt 02 Dan Rt 03 Kampung Garapan Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Forum Ilmiah 12(1)
  15. Mulasari, A., Heru, H. A., dan Muhadjir N. 2016. Analisis Situasi Permasalahan Sampah Kota Yogyakarta dan Kebijakan Penanggulangannya. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2):96-106
  16. Mulasari, S. A. 2012. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku masyarakat dalam mengelola sampah di dusun padukuhan desa sidokarto kecamatan godean kabupaten sleman yogyakarta. Jurnal Kesmas, 6(3): 204-211
  17. Muttaqien, K., Sugiarto, Sarifudin, S. 2019. Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan Lingkungan Melalui Program Bank Sampah. Studi Deskriptif Pada Masyarakat RW 09 Kelurahan Cipadung Kidul Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Indonesian Journal of Adult and Community Education, 1(1): 6-11
  18. Nilam, S.P. 2016. Analisis Pengelolaan Sampah Padat di Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(2): 157-165
  19. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
  20. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
  21. Omran, A. A.; Mahmood; H. Abdul Aziz; and G. M. Robinson. 2009. “Investigating
  22. Households’ Attitude towards Recycling of Solid Waste in Malaysia: A case study.”
  23. International Journal of Environmental Research 3, no 2: 275-288
  24. Pelasula, D. 2021. Sampah Makin Tak Terkendali di Perairan Teluk Ambon, Ini 8 Wilayah Sumber Sampah https://beritabeta.com/sampah-makin-tak-terkendali-di-perairan-teluk-ambon-ini-8-wilayah-sumber-sampah/all
  25. Pokhrel, D. and T. Viraraghavan. 2005. “Municipal Solid Waste Management in Nepal:
  26. Practices and Challenges.” Waste Management 25: 555-562
  27. Rizal, M. 2011. Analisis Pengelolaan Persampahan Perkotaan (Studi kasus pada kelurahan Boya Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala). Jurnal Sipil Mesin Arsitektur Elektro (SMARTek), 9(2): 155-172
  28. Sahil, J., Muhdar, M. H. I. Al., Rohman, F., Syamsuri, I. 2016. Sistem Pengelolaan dan Upaya Penanggulangan Sampah di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi, 4(2): 478-487
  29. Slamet, R. A. L. 2016. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Andi
  30. Sohilait, I. 2019. Kota Ambon Produksi Sampah 162,5 Ton Per Hari. https://kumparan.com/lenteramaluku/kota-ambon-produksi-sampah-162-5-ton-per-hari
  31. Titaley, S., Timisela, N.R., Titaley, J. 2020. Assessment Of Waste Management on Small Island. Journal of Advanced Research in Dynamical & Control Systems, 12(2): 984-993
  32. Toisuta, C., dan Salampessy, Z. 2019. Sampah Menggunung di Dasar Teluk Ambon. https://www.gatra.com/detail/news/444258/milenial/sampah-menggunung-di-dasar-teluk-ambon

Last update:

  1. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Circular Economy di Tingkat Desa: Pendekatan Sistem Dinamik

    Kastana Sapanli, Fikri Aldi Dwi Putro, Surya Dwi Arifin, Aditya Handoyo Putra, Hasna Azizka Andamari, Ulvia Anggraini. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 11 (2), 2023. doi: 10.14710/jwl.11.2.141-155

Last update: 2024-11-20 07:29:17

No citation recorded.