skip to main content

Daya Dukung Lingkungan berdasarkan Ketersediaan Air dan Produktivitas Lahan di Daerah Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu

1Universitas Tanjungpura Pontianak, Jl. Prof. Dr. H Jl. Profesor Dokter H. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124, Indonesia

2Program Studi Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, Indonesia

Received: 29 May 2022; Revised: 17 Jan 2023; Accepted: 11 Feb 2023; Available online: 26 Mar 2023; Published: 5 Apr 2023.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Kecamatan Putussibau Utara merupakan ibu kota Kabupaten yang terus mengalami peningkatan jumlah penduduk sekaligus pusat perkantoran dan perekonomian di Kabupaten Kapuas Hulu, sehingga adanya kegiatan tersebut sangat mempengaruhi air yang tersedia, meningkatnya penduduk maka kebutuhan lahan untuk lahan terbangun juga akan meningkat. Oleh karena itu, perlu diketahui daya dukung air maupun daya dukung lahan. adapun tujuan dari penelitian ini mengetahui nilai surplus/defisit dengan membandingkan ketersediaan air dengan kebutuhan air maupun lahan pada tahun 2019 dan memperdiksi kebutuhan air maupun lahan 20 tahun ke depan (2039). Metode penelitian yang digunakan mengacu pada Permen LH No. 17 Tahun 2009. Berdasarkan hasil penelitian ketersediaan air pada tahun 2006 sebesar 767.960.195 m3/tahun, pada tahun 2013 sebesar 738.757.110 m3/tahun, dan pada tahun 2019 sebesar 610.680.859 m3/tahun, sedangkan untuk kebutuhan air pada tahun 2019 sebesar 41.809.600 m3/tahun dan tahun 2039 mengalami peningkatan sebesar 64.609.135 m3/tahun, maka daya dukung dinyatakan surplus. Kemudian untuk ketersediaan dan kebutuhan lahan di Kecamatan Putussibau Utara yang di mana memiliki 19 kelurahan/desa. Ketersediaan lahan terbesar yaitu di desa Nanga Awin yaitu 312,7 Ha dan terkecil yaitu di kelurahan Putussibau Kota yaitu 37,98 Ha, sedangkan kebutuhan lahan terbesar pada tahun 2020 adalah di kelurahan Putussibau Kota 4.172 Ha dan terkecil di desa Tanjung Beruang sebesar 139,9 Ha. Untuk kebutuhan lahan terbesar tahun 2039 adalah di kelurahan Putussibau Kota sebesar 4.565 Ha dan terkecil terdapat di desa Tanjung Beruang sebesar 176,6. Dalam hal ini kebutuhan lahan di setiap kelurahan/desa Kecamatan Putussibau Utara lebih besar dari ketersediaan lahan di Kecamatan Putussibau Utara. Berdasarkan hasil tersebut ketersediaan lahan di Kecamatan Putussibau Utara dinyatakan defisit.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Admadhani, D. N.; Haji, A. T. S. dan Susanawati, L. D. 2013. Analysis of Water Supply and Water Demand for Carrying Capacity Assessment (Case Study of Malang). Jurnal Sumber daya alam dan lingkungan
  2. Adioetomo, S.M., & Samosir O.B. 2010. Dasar-dasar Demografi edisi 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
  3. Ardiansyah, M.; Tejaningrum, M. A. Dan Widiatmaka. 2017. Evaluation of Actual Landuse and Official Spatial Land Use Planning in Pontianak Regency, West Kalimantan Province. J. Il. Tan. Lingk., Volume 19, No,1
  4. Ariani, R. D., & Harini, R. 2012. Tekanan Penduduk terhadap Lahan Pertanian di Kawasan Pertanian (Kasus Kecamatan Minggir dan Moyudan). Jurnal Bumi Indonesia, 1(3)
  5. Afni, N. 2016. Daya Dukung Lingkungan Kecamatan Pattalassang Kabupaten Takalar. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
  6. Badan Pusat Statistik. 2020. Kecamatan Putussibau Utara dalam Angka. Kabupaten Kapuas Hulu
  7. Dewi, R. P.; Muryani, C. dan Sarwono. 2015. Perubahan Daya Dukung Lahan Kabupaten Boyolali Tahun 2003 – 2012. Jurnal Geoeco ISSN: 2460-0768. Vol. 1, No. 1. Hal. 47 – 57
  8. Ekpodessi, S.G.N. and H. Nakamura. 2018. Land use and management in Benin Republic: An evaluation of the effectiveness of Land Law 2013-01. Land Use Policy, 78: 61-69
  9. Gafuri, L. H., & Kurniawan, A. 2013. Kajian Daya Dukung Wilayah Di Daerah Pinggiran Kota Semarang. Jurnal Bumi Indonesia
  10. Goldshleger, N.; Ben-Dor, E.; Lugassi, R. dan Eshel, G. 2010. Soil Degradation Monitoring by Remote Sensing: Examples with Three Degradation Processes. Soil Science Society of American Journal, 74:1433–1445
  11. Hadryana, M. A. D.; Arsana, G. N. K. Dan Putu, G. S. P. 2015. Analisis Keseimbangan Air/Water Balance Di Das Tukad Sungi Kabupaten Tabanan. Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar. Volume 19, No. 2
  12. Haryanto TE, Fathurrazie S, Rudy S, Zaenal K. 2013. Actual Water Availability and Water Needs in Irrigation Area of Riam Kanan in South Kalimantan Province. Academic Research International. Vol. 4 No. 6 November 2013
  13. Kodoatie, J. R., & Syarief, R. 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Andi Offset, Yogyakarta
  14. Maria, R. P.; Sangkertadi. dan Supardjo, S. 2018. Analisis Daya Dukung Dan Daya Tampung Lahan Di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Volume 15, No.2
  15. Moniaga, V. R. 2011. Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian. Jurnal Agri SosioEkonomi, Volume 7 No 2, 61–68
  16. Mutu’ali, Luthfi. 2019. Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa Ekosistem Untuk Perencanaan Lingkungan Hidup. Pengembangan Wilayah. Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) UGM. Yogyakarta
  17. Muta’ali. 2015. Teknik Analisis Regional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
  18. Rizal, F & Herdiansyah, G. 2016. Analisis Potensi Lahan Pertanian Pangan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Kota Bandung. Jurnal Teknotan Vol. 10 No. 1. P - ISSN :1978-1067; E - ISSN : 2528-6285
  19. Ruhimat, M. 2015. Tekanan Penduduk Terhadap Lahan di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Jurnal Geografi Gea
  20. Sari, S. A., & Koswara, A. Y. 2019. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan Berdasarkan Neraca Air. Jurnal Teknik ITS, Volume 8 No. 2. Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
  21. Salikin, Karwan A. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Kanisius. Yogyakarta
  22. Sitorus, S. R. P. 2017. Perencanaan Penggunaan Lahan. IPB Press, Bogor
  23. Siwi L. 2002. Analisis Daya Dukung Lahan Serta Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhinya Pada Kawasan DAS Tiworo Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Provinsi Aceh Kerjasama Deputi Bidang Kementerian Lingkungan Hidup, United Nations Development Program dan Pusat Pengkajian Perencanaan Wilayah IPB
  24. Soemarwoto, Otto. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan
  25. Sudanti. 2012. Evaluation on Environment Support in Genuk Industrial Zone in Semarang. Proceeding National Seminar on Environmental and Natural Resources Management in Semarang
  26. Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Disadur kembali oleh Djoko Sasongko. Erlangga, Jakarta
  27. Pawitan H. 2002. Flood Hydrology and An Integrated Approach to Remedy the Jakarta Floods. Presented at the International. Conference on Urban Hydrology for the 21st Century, the Humid Tropics Hydrology and water Resources Center for Souteast Asia and the Pasific (HTC Kuala Lumpur) of Department of Irrigation and Drainage Malaysia in Collaboration with UNESCO and LAHSO. Kuala Lumpur, Malaysia
  28. Permen LH No. 17. 2009. Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah
  29. Pratiknyo, P. 2017. Analisis Keberadaan Dan Ketersediaan Air Tanah Berdasarkan Peta Hidrogeologi Dan Cekungan Air Tanah Di Kota Magelang. Jurusan Teknik Geologi FTM UPN Veteran Yogyakarta. JMEL, Volume 1, No. 2
  30. Qu, Y. and H. Long. 2018. The Economic and environmental effect of land use transitions under rapid urbanization and the implications for land use management. Habitat International, 82: 113- 121
  31. Wang, J., T. He and Y. Lin. 2018. Changes in ecological, agricultural, and urban land space in 1984-2012 in China: Land policies and regional social economical drivers. Habitat International, 71: 1- 13

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-02 10:12:34

No citation recorded.