Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL49183, author = {Tarissa Kristina and Teuku Assiddiqi and Budi Setiawan and Chusnul Arif and Allen Kurniawan}, title = {Kinerja Unit dan Isoterm Adsorpsi Filtrasi Multimedia Pada Sistem Resirkulasi Akuakultur Ikan Hias Berdasarkan Variasi Ketebalan Media dan Debit Aliran}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {21}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {amonia, filter multi-media, isoterm adsorpsi, nitrit, sistem resirkulasi akuakultur}, abstract = { Limbah cair akuakultur memiliki kandungan bahan organik dan anorganik, seperti amonia dan nitrit, yang dapat menyebabkan pencemaran di badan air. Teknologi sistem resirkulasi akuakultur (RAS) dapat memberikan alternatif dengan memanfaatkan sumber daya air terbatas untuk mereduksi kontaminan organik air limbah akuakultur. Penelitian ini menggunakan kombinasi unit filter multimedia (FMM), filter karbon aktif (KA), dan nano membran (NF). Tujuan penelitian ini dirancang untuk menguji kinerja FMM, menentukan ketebalan media filter optimal, serta menentukan estimasi model isoterm adsorpsi sebagai penunjang aspek desain FMM. Enam kombinasi variasi ketebalan media zeolit (30, 60, 90 cm) dan debit aliran (22,5; 45 L/menit) digunakan untuk menguji kinerja unit. Penyisihan amonia dan nitrit berturut-turut sebesar 99,85% dan 100% lebih efektif terjadi pada ketebalan zeolit sebesar 90 cm dan debit 45 L/menit. Terkait beban biaya operasional FMM, efisiensi kedua parameter tersebut tidak diperlukan hingga mencapai optimal apabila dintegrasikan dengan unit CA dan NF. Berdasarkan analisis pemodelan isoterm adsorpsi, Model Langmuir ( K L = 90,18 L/mg) untuk nitrit, serta Temkin ( K T = 15,68 L/mg) dan Hasely ( K = 0,45 L/mg) untuk amonia merupakan model terbaik untuk mengestimasi koefisien kapasitas adsorpsi. Nilai tersebut dapat digunakan untuk memprediksi konsentrasi nitrit dan amonia di efluen berdasarkan uji perfoma model dan analisis statistik. Aquaculture wastewater contains ammonia, nitrite, and other materials which can contribute to water pollution. Recirculation aquaculture system (RAS) technology offers an alternative approach by utilizing limited water resources to reduce organic contaminants. This research aimed to evaluate the performance of a multimedia filter (FMM), activated carbon filter (KA), and nano-membrane (NF) combination. The study focused on assessing FMM efficiency, determining the optimal filter media thickness, and selecting the appropriate adsorption isotherm model for FMM design. Six combinations of zeolite media thickness (30, 60, 90 cm) and flowrates (22.5; 45 L/min) were tested. The results showed that the highest removal efficiencies for ammonia (99.85%) and nitrite (100%) were achieved with a zeolite thickness of 90 cm and a flow rate of 45 L/min. Integrating FMM with CA and NF units can reduce operational costs without compromising efficiency. The Langmuir model ( K L = 90.18 L/mg) for nitrite, and the Temkin ( K T = 15.68 L/mg) and Hasely ( K = 0.45 L/mg) models for ammonia were identified as the best fit models for estimating adsorption capacity coefficients. These coefficients can be used to predict nitrite and ammonia concentrations in the effluent based on performance testing and statistical analysis. }, pages = {933--945} doi = {10.14710/jil.21.4.933-945}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/49183} }
Refworks Citation Data :
Limbah cair akuakultur memiliki kandungan bahan organik dan anorganik, seperti amonia dan nitrit, yang dapat menyebabkan pencemaran di badan air. Teknologi sistem resirkulasi akuakultur (RAS) dapat memberikan alternatif dengan memanfaatkan sumber daya air terbatas untuk mereduksi kontaminan organik air limbah akuakultur. Penelitian ini menggunakan kombinasi unit filter multimedia (FMM), filter karbon aktif (KA), dan nano membran (NF). Tujuan penelitian ini dirancang untuk menguji kinerja FMM, menentukan ketebalan media filter optimal, serta menentukan estimasi model isoterm adsorpsi sebagai penunjang aspek desain FMM. Enam kombinasi variasi ketebalan media zeolit (30, 60, 90 cm) dan debit aliran (22,5; 45 L/menit) digunakan untuk menguji kinerja unit. Penyisihan amonia dan nitrit berturut-turut sebesar 99,85% dan 100% lebih efektif terjadi pada ketebalan zeolit sebesar 90 cm dan debit 45 L/menit. Terkait beban biaya operasional FMM, efisiensi kedua parameter tersebut tidak diperlukan hingga mencapai optimal apabila dintegrasikan dengan unit CA dan NF. Berdasarkan analisis pemodelan isoterm adsorpsi, Model Langmuir (KL = 90,18 L/mg) untuk nitrit, serta Temkin (KT = 15,68 L/mg) dan Hasely (K= 0,45 L/mg) untuk amonia merupakan model terbaik untuk mengestimasi koefisien kapasitas adsorpsi. Nilai tersebut dapat digunakan untuk memprediksi konsentrasi nitrit dan amonia di efluen berdasarkan uji perfoma model dan analisis statistik.
Aquaculture wastewater contains ammonia, nitrite, and other materials which can contribute to water pollution. Recirculation aquaculture system (RAS) technology offers an alternative approach by utilizing limited water resources to reduce organic contaminants. This research aimed to evaluate the performance of a multimedia filter (FMM), activated carbon filter (KA), and nano-membrane (NF) combination. The study focused on assessing FMM efficiency, determining the optimal filter media thickness, and selecting the appropriate adsorption isotherm model for FMM design. Six combinations of zeolite media thickness (30, 60, 90 cm) and flowrates (22.5; 45 L/min) were tested. The results showed that the highest removal efficiencies for ammonia (99.85%) and nitrite (100%) were achieved with a zeolite thickness of 90 cm and a flow rate of 45 L/min. Integrating FMM with CA and NF units can reduce operational costs without compromising efficiency. The Langmuir model (KL = 90.18 L/mg) for nitrite, and the Temkin (KT = 15.68 L/mg) and Hasely (K = 0.45 L/mg) models for ammonia were identified as the best fit models for estimating adsorption capacity coefficients. These coefficients can be used to predict nitrite and ammonia concentrations in the effluent based on performance testing and statistical analysis.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Inisiasi Pengolahan Air Embung dengan Teknologi Multimedia Filter (MMF) sebagai Solusi Air Bersih di Kabupaten Bojonegoro
Last update: 2024-11-24 07:10:03
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.