Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Padjajaran, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL6749, author = {Dinda Napitupulu and Chay Asdak and B Budiono}, title = {MEKANISME IMBAL JASA LINGKUNGAN DI SUB-DAS CIKAPUNDUNG (Studi Kasus pada Desa Cikole dan Desa Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat)}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {11}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = {ABSTRAK Mekanisme Imbal Jasa Lingkungan (IJL) merupakan salah satu upaya dalam pengelolaan sub-DAS. Mekanisme ini telah diimplementasikan di sub-DAS Cikapundung. Kesepakatan program IJL di sub-DAS Cikapundung terjadi antara kelompok tani Giri Putri Desa Cikole dengan Pustanling dan kelompok tani Syurga Air dengan PT Aetra. BPLHD berperan sebagai mediator dalam kesepakatan ini. Pada pelaksanaannya, mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung dikategorikan sebagai mekanisme IJL yang belum sepenuhnya mencerminkan mekanisme IJL yang berkelanjutan. Kriteria mekanisme IJL yang berkelanjutan seharusnya memenuhi aspek-aspek: realistic, voluntarily, conditional, dan pro-poor (Munawir, 2009). Pada mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung hal ini belum sepenuhnya terjadi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang dapat dilakukan agar mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung menjadi berkelanjutan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kuisioner dengan kelompok tani Syurga Air dan Giri Putri, PT Aetra, Pustanling, BPLHD, serta LP3ES. Analisis yang dilakukan adalah analisis kesenjangan, analisis peran faktor dan analisis SWOT. Mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung belum berjalan secara berkelanjutan dikarenakan masalah dalam kelembagaan dalam pengelolaan dan monitoring perkembangannya di lapangan. Selain itu dana yang diberikan kepada kelompok tani juga masih tergolong belum mencukupi untuk aktivitas konservasi lahan. Untuk mewujudkan mekanisme IJL yang berkelanjutan maka diperlukan upaya-upaya strategis terutama dalam kaitannya dengan kelembagaan mediasi kesepakatan dengan pembentukan lembaga mediator mekanisme IJL yang bukan dari institusi pemerintah agar fasilitasi, advokasi dan koordinasi mekanisme IJL berjalan lebih optimal, juga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan pada regulasi terkait IJL, meningkatkan optimalisasi setiap forum pertemuan, meningkatkan kinerja stakeholders, serta melakukan negosiasi dengan potential buyer. Kata kunci: imbal jasa lingkungan, sub-DAS Cikapundung, strategi SWOT}, pages = {73--83} doi = {10.14710/jil.11.2.73-83}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/6749} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update:
Coffee agroforestry for sustainability of Upper Sekampung Watershed management
Last update: 2021-01-06 16:18:43
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.