skip to main content

Pengaruh Sekat Kanal Terhadap Beberapa Sifat Fisika dan Kimia dalam Air Saluran Drainase Gambut Terdegradasi

1Magister of Environmental Science, Universitas Tanjungpura, Indonesia

2Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia

3Jurusan Agroteknologi, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia

4 Jurusan Ilmu Tanah, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia, Indonesia

5 Jurusan Ilmu Sistem Bumi, Universitas Stanford, California, Amerika Serikat, United States

View all affiliations
Received: 15 Jan 2025; Revised: 15 Jul 2025; Accepted: 20 Jul 2025; Available online: 30 Sep 2025; Published: 8 Oct 2025.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract
Lahan gambut di Indonesia seluas 13,4 juta hektar, dan sekitar 60% degradasi akibat drainase untuk pembangunan pertanian dan hutan tanaman industri. Pembangunan sekat kanal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sekat kanal terhadap beberapa sifat fisika dan kimia air saluran drainase sebelum dan setelah sekat kanal. Penelitian dilakukan pada lima sekat kanal di desa Rasau Jaya Umum, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Metode yang digunakan meliputi survei lapangan, pengambilan dan analisis sampel air. Untuk menganalisis perbedaan beberapa sifat fisika dan kimia sebelum dan setelah sekat kanal. Dilakukan Uji T dengan program Real Statistics. Penyebaran data hasil pengukuran ditampilkan dengan diagram kotak (boxplot). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah sekat kanal temperature lebih tinggi yaitu 31,28˚C ± 3,00 dibandingkan sebelum sekat kanal 29,54˚C ± 0,93 dan pH air setelah sekat kanal 3,91 ± 0,28 dibandingkan sebelum sekat kanal 3,63 ± 0,18, namun kadar oksigen terlarut setelah sekat kanal lebih rendah yaitu 0,86 mg/l ± 0,37 dibandingkan sebelum sekat kanal 1,25 ± 0,71. Kedalaman air saluran menunjukkan penurunan yang signifikan setelah sekat kanal yaitu 25,20 cm ± 8,32 sedangkan sebelum sekat kanal 49,70 cm ± 11,37. (p sebesar 0,000) menunjukkan bahwa perbedaan ini signifikan secara statistik, yang berarti sekat kanal berpengaruh terhadap kedalaman air saluran. Kedalaman muka air tanah (water level height) menunjukkan penurunan setelah sekat kanal yaitu 30,50 cm dengan standar deviasi 11,63 sedangkan sebelum sekat kanal 36,15 cm dengan standar deviasi 10,99, namun p-value yang lebih besar dari 0,05 (0,093) menunjukkan bahwa perbedaan ini tidak signifikan secara statistik. Konsentrasi besi terlarut lebih rendah setelah sekat kanal yaitu 9,68µM ± 2,66 dibandingkan sebelum sekat kanal, yaitu 13,20µM ± 1,47, yang menunjukkan kondisi oksidatif yang lebih dominan. Sementara itu, karbon organik terlarut (DOC) tidak menunjukkan perbedaan signifikan, meskipun rerata nilai DOC sedikit lebih tinggi sebelum sekat kanal. Temuan ini menunjukkan sekat kanal menyebabkan akumulasi Fe, yang berpengaruh terhadap perombakan bahan organik menjadi emisi gas rumah kaca.
Fulltext View|Download
Keywords: lahan gambut; sekat kanal; sifat fisika dan kimia; restorasi gambut
Funding: Universitas Tanjungpura dan Stanford University

Article Metrics:

  1. Adji, F. F., Damanik, Z., Teguh, R., & Suastika, K. G. (2019). Pengaruh jarak dari saluran drainase terhadap karakteristik lahan gambut pedalaman Kalimantan Tengah (Studi kasus: kanal penghambat dan dampak pembasahan). Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 4(2), 226–232
  2. Anda, M., Ritung, S., Suryani, E., Sukarman, Hikmat, M., Yatno, E., Mulyani, A., Subandiono, R. E., Suratman, & Husnain. (2021). Revisiting tropical peatlands in Indonesia: Semi-detailed mapping, extent and depth distribution assessment. Geoderma, 402. https://doi.org/10.1016/j.geoderma.2021.115235
  3. Bowen, J. C., Hoyt, A. M., Xu, X., Nuriman, M., Anshari, G. Z., Wahyudio, P. J., & Aluwihare, L. I. (2024). Aquatic processing enhances the loss of aged carbon from drained and burned peatlands. Global Change Biology, 30(7). https://doi.org/10.1111/gcb.17394
  4. Bowen, J. C., Wahyudio, P. J., Anshari, G. Z., Aluwihare, L. I., & Hoyt, A. M. (2024). Canal networks regulate aquatic losses of carbon from degraded tropical peatlands. Nature Geoscience, 17(3), 213–218. https://doi.org/10.1038/s41561-024-01383-8
  5. Dadap, N. C., Hoyt, A. M., Cobb, A. R., Oner, D., Kozinski, M., Fua, P. V, Rao, K., Harvey, C. F., & Konings, A. G. (2021). Drainage Canals in Southeast Asian Peatlands Increase Carbon Emissions. AGU Advances, 2(1), e2020AV000321. https://doi.org/https://doi.org/10.1029/2020AV000321
  6. Gandois, L., Hoyt, A. M., Mounier, S., Le Roux, G., Harvey, C. F., Claustres, A., Nuriman, M., & Anshari, G. (2020). From canals to the coast: dissolved organic matter and trace metal composition in rivers draining degraded tropical peatlands in Indonesia. Biogeosciences, 17(7), 1897–1909. https://doi.org/10.5194/bg-17-1897-2020
  7. Hooijer, A., Page, S., Canadell, J. G., Silvius, M., Kwadijk, J., Wösten, H., & Jauhiainen, J. (2010). Current and future CO_2 emissions from drained peatlands in Southeast Asia. Biogeosciences, 7(5), 1505–1514. https://doi.org/10.5194/bg-7-1505-2010
  8. Hooijer, A., Page, S., Jauhiainen, J., Lee, W. A., Lu, X. X., Idris, A., & Anshari, G. (2012). Subsidence and carbon loss in drained tropical peatlands. Biogeosciences, 9(3), 1053–1071. https://doi.org/10.5194/bg-9-1053-2012
  9. LaCroix, R. E., Tfaily, M. M., McCreight, M., Jones, M. E., Spokas, L., & Keiluweit, M. (2019). Shifting mineral and redox controls on carbon cycling in seasonally flooded mineral soils. Biogeosciences, 16(13), 2573–2589. https://doi.org/10.5194/bg-16-2573-2019
  10. Miettinen, J., Shi, C., & Liew, S. C. (2016). Land cover distribution in the peatlands of Peninsular Malaysia, Sumatra and Borneo in 2015 with changes since 1990. Global Ecology and Conservation, 6, 67–78. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.gecco.2016.02.004
  11. Posa, M. R. C., Wijedasa, L. S., & Corlett, R. T. (2011). Biodiversity and Conservation of Tropical Peat Swamp Forests. BioScience, 61(1), 49–57. https://doi.org/10.1525/bio.2011.61.1.10
  12. Putra, R. D., Nusantara, R. W., & Manurung, R. (2023). Karakteristik Sifat Kimia Tanah Pada Lahan Gambut Bersekat Kanal di Desa Kubu Padi Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Sains Pertanian Equator, 12(3), 640. https://doi.org/10.26418/jspe.v12i3.64780
  13. Ritzema, H., Limin, S., Kusin, K., Jauhiainen, J., & Wösten, H. (2014). Canal blocking strategies for hydrological restoration of degraded tropical peatlands in Central Kalimantan, Indonesia. CATENA, 114, 11–20. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.catena.2013.10.009
  14. Sari, D. N., Linda, M., Damayanti, M., & Pramasha, R. R. (2024). Keseimbangan Ekonomi Dan Lingkungan Dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan: Konservasi Keanekaragaman Hayati Sebagai Aset Ekonomi. Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi, 3(2), 11–19
  15. Stevanus, C. T., Wijaya, T., & Cahyo, A. N. (2019). Reduksi Aliran CO2 dari Implikasi Sekat Kanal Berbasis Komposit Karet Alam Pada Lahan Gambut Sumatera Selatan. Warta Perkaretan, 38(1), 11–22. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v1i1.621
  16. Tittel, J., Büttner, O., Friese, K., Lechtenfeld, O. J., Schuth, S., von Tümpling, W., & Musolff, A. (2022). Iron Exports From Catchments Are Constrained by Redox Status and Topography. Global Biogeochemical Cycles, 36(1). https://doi.org/10.1029/2021GB007056
  17. Triadi, L. B. B. (2020). Restorasi lahan rawa gambut melalui metode rewetting dan paludikultur. Jurnal Sumber Daya Air, 16(2), 103–118
  18. Utami, A. M. H., Yupi, H. M., & Nindito, D. A. (2022). Uji Eksperimental Pengaruh Kecepatan Aliran dan Tinggi Muka Air terhadap Stabilitas Model Fisik Sekat Kanal yang terbuat dari Material Beton. Buletin Profesi Insinyur, 5(2), 89–94. https://doi.org/10.20527/bpi.v5i2.166
  19. Weishaar, J. L., Aiken, G. R., Bergamaschi, B. A., Fram, M. S., Fujii, R., & Mopper, K. (2003). Evaluation of Specific Ultraviolet Absorbance as an Indicator of the Chemical Composition and Reactivity of Dissolved Organic Carbon. Environmental Science & Technology, 37(20), 4702–4708. https://doi.org/10.1021/es030360x
  20. Wiyatno, S. A., Hadi, A., & Mariana, Z. T. (2024). Pengaruh Tinggi Muka Air Tanah Gambut terhadap Evolusi Gas CO2. Acta Solum, 2(2), 65–71. https://doi.org/10.20527/actasolum.v2i2.2436
  21. Wösten, J. H. M., Clymans, E., Page, S. E., Rieley, J. O., & Limin, S. H. (2008). Peat–water interrelationships in a tropical peatland ecosystem in Southeast Asia. CATENA, 73(2), 212–224. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.catena.2007.07.010

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-10-09 03:33:51

No citation recorded.