1Magister of Environmental Science, Universitas Tanjungpura, Indonesia
2Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia
3Jurusan Agroteknologi, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia
4 Jurusan Ilmu Tanah, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia, Indonesia
5 Jurusan Ilmu Sistem Bumi, Universitas Stanford, California, Amerika Serikat, United States
BibTex Citation Data :
@article{JIL70299, author = {Erin Dayanti and Gusti Anshari and Evi Gusmayanti and Yulita Andriyani and Desi Barry and Jennifer Bowen and Ruby Gates and Clarice Perryman and Alison Hoyt}, title = {Pengaruh Sekat Kanal Terhadap Beberapa Sifat Fisika dan Kimia dalam Air Saluran Drainase Gambut Terdegradasi}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {23}, number = {5}, year = {2025}, keywords = {lahan gambut; sekat kanal; sifat fisika dan kimia; restorasi gambut}, abstract = {Lahan gambut di Indonesia seluas 13,4 juta hektar, dan sekitar 60% degradasi akibat drainase untuk pembangunan pertanian dan hutan tanaman industri. Pembangunan sekat kanal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sekat kanal terhadap beberapa sifat fisika dan kimia air saluran drainase sebelum dan setelah sekat kanal. Penelitian dilakukan pada lima sekat kanal di desa Rasau Jaya Umum, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Metode yang digunakan meliputi survei lapangan, pengambilan dan analisis sampel air. Untuk menganalisis perbedaan beberapa sifat fisika dan kimia sebelum dan setelah sekat kanal. Dilakukan Uji T dengan program Real Statistics. Penyebaran data hasil pengukuran ditampilkan dengan diagram kotak (boxplot). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah sekat kanal temperature lebih tinggi yaitu 31,28˚C ± 3,00 dibandingkan sebelum sekat kanal 29,54˚C ± 0,93 dan pH air setelah sekat kanal 3,91 ± 0,28 dibandingkan sebelum sekat kanal 3,63 ± 0,18, namun kadar oksigen terlarut setelah sekat kanal lebih rendah yaitu 0,86 mg/l ± 0,37 dibandingkan sebelum sekat kanal 1,25 ± 0,71. Kedalaman air saluran menunjukkan penurunan yang signifikan setelah sekat kanal yaitu 25,20 cm ± 8,32 sedangkan sebelum sekat kanal 49,70 cm ± 11,37. ( p sebesar 0,000) menunjukkan bahwa perbedaan ini signifikan secara statistik, yang berarti sekat kanal berpengaruh terhadap kedalaman air saluran. Kedalaman muka air tanah ( water level height ) menunjukkan penurunan setelah sekat kanal yaitu 30,50 cm dengan standar deviasi 11,63 sedangkan sebelum sekat kanal 36,15 cm dengan standar deviasi 10,99, namun p-value yang lebih besar dari 0,05 (0,093) menunjukkan bahwa perbedaan ini tidak signifikan secara statistik. Konsentrasi besi terlarut lebih rendah setelah sekat kanal yaitu 9,68µM ± 2,66 dibandingkan sebelum sekat kanal, yaitu 13,20µM ± 1,47, yang menunjukkan kondisi oksidatif yang lebih dominan. Sementara itu, karbon organik terlarut (DOC) tidak menunjukkan perbedaan signifikan, meskipun rerata nilai DOC sedikit lebih tinggi sebelum sekat kanal. Temuan ini menunjukkan sekat kanal menyebabkan akumulasi Fe, yang berpengaruh terhadap perombakan bahan organik menjadi emisi gas rumah kaca.}, pages = {1155--1161} doi = {10.14710/jil.23.5.1155-1161}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/70299} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-10-09 03:33:51
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.