1Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/ RSUD Dr. Saiful Anwar, Indonesia
2Malang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI10811, author = {Umi Satiyah and Djudjuk Basuki and Ristiawan Laksono}, title = {Pengaruh Pemberian Pre Emptive Ketamin 0,15 mg/kgbb iv Terhadap Intensitas Nyeri Pasca Operasi Bedah Onkologi Mayor Dengan Anestesi Umum Di RSUD Dr Saiful Anwar Malang}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {7}, number = {3}, year = {2015}, keywords = {Ketamin; preemptive analgesia; Intensitas nyeri; bedah onkologi mayor; anestesi umum}, abstract = { Latar Belakang : Preemptive analgesia dan multimodal analgesia mempunyai peranan penting dalam penanganan nyeri selama dan pasca operasi dengan memblok jalur nyeri yang terdiri dari tranduksi, transmisi, modulasi dan persepsi. Ketamin sebagai Anti NMDA (N metil D Aspartat) reseptor bekerja memblok jalur transmisi dan modulasi serta sinergis dengan opioid. Ketamin dosis kecil 0,15 mg/kgbb mempunyai efek preemptive analgesia dan tidak memiliki efek samping yang berat. Tujuan : mengetahui pengaruh pemberian preemptive ketamin 0,15 mg/kgbb iv terhadap intensitas nyeri pasca bedah onkologi mayor dengan anestesi umum pada 1,2 dan 3 jam pasca operasi Metode : Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda, bersifat eksperimental. Sampel penelitian adalah pasien usia 17-40 tahun, kriteria klinis ASA I-II, pendidikan minimal SMP, dan BMI antara 20-30 kg/M2 yang menjalani pembedahan elektif bedah onkologi mayor kategori nyeri sedang yang meliputi operasi struma dan mammae selain radikal mastektomi (MRM). Jumlah sampel adalah 44 pasien yang dibagi secara random menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok 1 (perlakuan) yang menerima ketamin 0,15 mg/kgbb dan kelompok 2 (kontrol) tanpa menerima ketamin 0,15mg/kgbb. Semua pasien menerima (multimodal analgesia) yaitu fentanyl (opioid), ketorolac (NSID) dan juga obat2an lain untuk anestesi umum. Intensitas nyeri pada semua sampel diamati pada 1, 2 dan 3 jam pasca operasi dengan menggunakan Verbal numerical rating scale (VNRS) yang setara dengan VAS (visual Analogue scale). Uji statistik normalitas menggunakan uji saphiro wilk diperoleh hasil bahwa data yang ada tidak terdistribusi normal sehingga dilakukan uji beda non parametrik mann whitney test Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ketamin 0,15 mg/kgbb mengurangi nyeri akut lebih baik pada 1, 2 dan 3 jam pasca operasi. Pada 1 jam pasca operasi kelompok perlakuan memiliki nilai rerata VAS 0 atau lebih rendah 0,77 cm dbandingkan kelompok kontrol dengan nilai p<0,001. Pada 2 jam pasca operasi kelompok perlakuan memiliki rerata VAS 0,3 cm atau lebih rendah 1,4 cm bila dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai p<0,001. Pada 3 jam pasca operasi kelompok perlakuan memiliki rerata 0,9 cm atau lebih rendah 1,6 cm dengan nilai p<0,001. Kesimpulan : Pada penelitian ini preepmtive ketamin 0,15 mg/kgbb iv memberikan pengaruh menurunkan intensitas nyeri pada 1 jam, 2 jam dan 3 jam pasca pembedahan onkologi mayor kategori nyeri sedang. }, issn = {2089-970X}, pages = {197--209} doi = {10.14710/jai.v7i3.10811}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/10811} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Preemptive analgesia dan multimodal analgesia mempunyai peranan penting dalam penanganan nyeri selama dan pasca operasi dengan memblok jalur nyeri yang terdiri dari tranduksi, transmisi, modulasi dan persepsi. Ketamin sebagai Anti NMDA (N metil D Aspartat) reseptor bekerja memblok jalur transmisi dan modulasi serta sinergis dengan opioid. Ketamin dosis kecil 0,15 mg/kgbb mempunyai efek preemptive analgesia dan tidak memiliki efek samping yang berat.
Tujuan : mengetahui pengaruh pemberian preemptive ketamin 0,15 mg/kgbb iv terhadap intensitas nyeri pasca bedah onkologi mayor dengan anestesi umum pada 1,2 dan 3 jam pasca operasi
Metode : Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda, bersifat eksperimental. Sampel penelitian adalah pasien usia 17-40 tahun, kriteria klinis ASA I-II, pendidikan minimal SMP, dan BMI antara 20-30 kg/M2 yang menjalani pembedahan elektif bedah onkologi mayor kategori nyeri sedang yang meliputi operasi struma dan mammae selain radikal mastektomi (MRM). Jumlah sampel adalah 44 pasien yang dibagi secara random menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok 1 (perlakuan) yang menerima ketamin 0,15 mg/kgbb dan kelompok 2 (kontrol) tanpa menerima ketamin 0,15mg/kgbb. Semua pasien menerima (multimodal analgesia) yaitu fentanyl (opioid), ketorolac (NSID) dan juga obat2an lain untuk anestesi umum. Intensitas nyeri pada semua sampel diamati pada 1, 2 dan 3 jam pasca operasi dengan menggunakan Verbal numerical rating scale (VNRS) yang setara dengan VAS (visual Analogue scale). Uji statistik normalitas menggunakan uji saphiro wilk diperoleh hasil bahwa data yang ada tidak terdistribusi normal sehingga dilakukan uji beda non parametrik mann whitney test
Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ketamin 0,15 mg/kgbb mengurangi nyeri akut lebih baik pada 1, 2 dan 3 jam pasca operasi. Pada 1 jam pasca operasi kelompok perlakuan memiliki nilai rerata VAS 0 atau lebih rendah 0,77 cm dbandingkan kelompok kontrol dengan nilai p<0,001. Pada 2 jam pasca operasi kelompok perlakuan memiliki rerata VAS 0,3 cm atau lebih rendah 1,4 cm bila dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai p<0,001. Pada 3 jam pasca operasi kelompok perlakuan memiliki rerata 0,9 cm atau lebih rendah 1,6 cm dengan nilai p<0,001.
Kesimpulan : Pada penelitian ini preepmtive ketamin 0,15 mg/kgbb iv memberikan pengaruh menurunkan intensitas nyeri pada 1 jam, 2 jam dan 3 jam pasca pembedahan onkologi mayor kategori nyeri sedang.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-03-11 13:09:44
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License