1Bagian Anestesiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara/ RSUP Haji Adam Malik, Indonesia
2Medan, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI19808, author = {Primta Bangun and Achsanuddin Hanafie and Dadik Wijaya}, title = {Perbandingan Chlorhexidine 2% - Alkohol 70% Dengan Povidone Iodine10% - Alkohol 70% Terhadap Penurunan Kepadatan Kuman Dalam Mengurangi CRBSI Pada Pemasangan CVC}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {8}, number = {2}, year = {2016}, keywords = {Chlorhexidine; Povidone Iodine; kepadatan kuman; larutan antiseptik}, abstract = { Latar Belakang : Salah satu faktor penyebab infeksi bakteri adalah peralatan yang digunakan, tehnik aseptik yang salah, atau larutan antiseptik yang dipakai. Larutan antiseptik yang biasa digunakan pada pemasangan kateter vena sentral adalah Chlorhexidine 2% dan Povidone Iodine 10%. Efektifitas kedua larutan antiseptik ini berbeda di beberapa penelitian, dimana hal tersebut berpengaruh pada resiko terjadinya CRBSI. Tujuan : Mendapatkan antiseptik yang optimal dalam menurunkan jumlah kepadatan kuman dan menurunkan angka kejadian CRBSI. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode Analitic Cohort Study Design dengan jumlah sampel 40 pasien UPI Dewasa RSUP HAM yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok A Chlorhexidine 2% - alcohol 70%, dan kelompok B Povidone Iodine 10% - alcohol 70%, dilakukan dengan single blind. Desain penelitian dilakukan perhitungan kepadatan kuman dengan swab lidi steril dengan pre test – post test control grup. Untuk membandingkan perbedaan kepadatan kuman masing – masing grup sebelum dan sesudah pemberian antiseptik, digunakan analisa uji t, sedangkan untuk membandingkan penurunan jumlah kepadatan kuman (respon antiseptik) digunakan analisa uji t – pair. Interval kepercayaan 95% dengan nilai p < 0,05, dianggap bermakna secara signifikan. Hasil : Penurunan jumlah kepadatan kuman terbesar terjadi pada kelompok A dengan rerata 99,87% (SB=0,28%), sedangkan pada kelompok B rerata penurunan 98,83% (SB=1,86%) dengan nilai p = 0,001. Kesimpulan : Chlorhexidine 2% - alcohol 70% lebih efektif menurunkan jumlah kepadatan kuman dan menurunkan angka kejadian CRBSI dibandingkan Povidone Iodine 10% - alcohol 70%. }, issn = {2089-970X}, pages = {93--104} doi = {10.14710/jai.v8i2.19808}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/19808} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang : Salah satu faktor penyebab infeksi bakteri adalah peralatan yang digunakan, tehnik aseptik yang salah, atau larutan antiseptik yang dipakai. Larutan antiseptik yang biasa digunakan pada pemasangan kateter vena sentral adalah Chlorhexidine 2% dan Povidone Iodine 10%. Efektifitas kedua larutan antiseptik ini berbeda di beberapa penelitian, dimana hal tersebut berpengaruh pada resiko terjadinya CRBSI.
Tujuan : Mendapatkan antiseptik yang optimal dalam menurunkan jumlah kepadatan kuman dan menurunkan angka kejadian CRBSI.
Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode Analitic Cohort Study Design dengan jumlah sampel 40 pasien UPI Dewasa RSUP HAM yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok A Chlorhexidine 2% - alcohol 70%, dan kelompok B Povidone Iodine 10% - alcohol 70%, dilakukan dengan single blind. Desain penelitian dilakukan perhitungan kepadatan kuman dengan swab lidi steril dengan pre test – post test control grup. Untuk membandingkan perbedaan kepadatan kuman masing – masing grup sebelum dan sesudah pemberian antiseptik, digunakan analisa uji t, sedangkan untuk membandingkan penurunan jumlah kepadatan kuman (respon antiseptik) digunakan analisa uji t – pair. Interval kepercayaan 95% dengan nilai p < 0,05, dianggap bermakna secara signifikan.
Hasil : Penurunan jumlah kepadatan kuman terbesar terjadi pada kelompok A dengan rerata 99,87% (SB=0,28%), sedangkan pada kelompok B rerata penurunan 98,83% (SB=1,86%) dengan nilai p = 0,001.
Kesimpulan : Chlorhexidine 2% - alcohol 70% lebih efektif menurunkan jumlah kepadatan kuman dan menurunkan angka kejadian CRBSI dibandingkan Povidone Iodine 10% - alcohol 70%.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-26 17:26:10
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License