skip to main content

Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dan Angka Kuman Udara Dengan Kejadian Pneumonia Balita (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Baturraden II Banyumas)

Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, S.H. Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Open Access Copyright 2022 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Kejadian kasus penyakit pneumonia merupakan urutan kedua masalah utama yang menyebabkan 277 kematian pada kelompok anak usia 29 hari hingga usia 11 bulan di Indonesia. Prevalensi kejadian kasus pneumonia tertinggi sejumlah 13,7% di Kabupaten Banyumas terdapat di daerah binaan Puskesmas Baturraden II. Penelitian dilakukan untuk menganalisis keberadaan hubungan kondisi fisik lingkungan rumah dan angka kuman udara pada kejadian kasus pneumonia balita.

Metode: Desain dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kasus kontrol. Popupasi terdiri atas balita yang tercatat tinggal di daerah binaan Puskesmas Baturraden II pada waktu penelitian dilakukan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel umur 1-5 tahun, perbandingan sampel kasus dengan kontrol 1:1, sehingga total berjumlah 130 sampel. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan pengamatan dengan instrumen. Data penelitian dianalisis menggunakan program komputer dengan uji chi square (bivariat) dan uji regresi logistik (multivariat).

Hasil: Hasil analisis menunjukan variabel kepadatan hunian, kelembapan rumah, jenis lantai rumah intensitas cahaya dan angka kuman udara memiliki hubungan yang signifikan pada kejadian kasus penyakit pneumonia balita. Hasil analisis multivariat menyimpulkan bahwa angka kuman udara menjadi variabel paling besar dalam mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita dengan nilai OR paling besar yaitu 4,613.

Simpulan: Hasil analisis membuktikan bahwa ada hubungan antara variabel lingkungan fisik rumah kepadatan hunian, kelembapan rumah, jenis lantai rumah, intensitas cahaya dan angka kuman udara dengan kejadian kasus penyakit pneumonia pada balita.

 

ABSTRACT

Title: The Relationship Between Physical Conditions of The Home Environment and The Number of Bacteria With The Incidence of Toddlers Pneumonia (Study In The Working Area of Baturraden II Public Health Center Banyumas)

Background: The incidence of pneumonia cases is the second major problem that causes 277 deaths in the group of children aged 29 days to 11 months in Indonesia. The highest prevalence of pneumonia cases of 13.7% in Banyumas Regency was in the target area of Baturraden II Public Health Center. The study was conducted to analyze the relationship between the physical condition of the home environment and the number of bacteria in the incidence of pneumonia cases in toddlers.

Method: The design in this study used a case control. The population consisted of toddlers who were recorded as living in the target area of the Baturraden II Public Health Center at the time the study was conducted. The sampling technique used purposive sampling with samples aged 1-5 years, the comparison of case samples with controls was 1:1, so that the total number of samples was 130. Data were collected by means of interviews and observations with instruments. Research data were analyzed using a computer program with chi square test (bivariate) and logistic regression test (multivariate).

Result: The results of the analysis showed that the variables of occupancy density, house humidity, type of house floor, light intensity and air of bacteria had a significant relationship with the incidence of pneumonia cases in toddlers. The results of the multivariate analysis concluded that the number of bacteria was the biggest variable in influencing the occurrence of pneumonia in toddlers with the largest OR value of 4.613.

Conclusion: The results of the analysis prove that there is a relationship between the physical environment variables of the house, residential density, house humidity, type of house floor, light intensity and airborne germ numbers with the incidence of pneumonia cases in toddlers.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  CTA
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (201KB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (225KB)    Indexing metadata
 Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (2MB)    Indexing metadata
Keywords: Lingkungan; Pneumonia; Balita

Article Metrics:

  1. Anika Ardia, Noraida E. Perilaku Merokok Orangtua Dengan Kejadian ISPA Pneumonia Pada Balita. J Kesehat Lingkung. 2019;1(1):2019. https://doi.org/10.31964/jkl.v16i1.138
  2. WHO. Pneumonia [Internet]. 2021 [cited 2021 Apr 17]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia
  3. UNICEF/WHO. Pneumonia: the forgotten killer of children. 2006
  4. Syani F El, Raharjo M. Hubungan Faktor Risiko Lingkungan Terhadap Kejadian Penyakit Pneumonia Balita Dengan Pendekatan Analisis Spasial Di Kecamatan Semarang Utara. J Kesehat Masy. 2015;3(3):732–44
  5. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta; 2018
  6. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta; 2019
  7. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Permenkes Nomor 21. Indonesia; 2020
  8. Dinkesprov Jateng. Profil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019. 2020;3511351(24):1–261
  9. Dinkes Banyumas. Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas Tahun 2019. Banyumas; 2019
  10. Hasanah I. Hubungan Sanitasi Fisik Rumah Dan Kebiasaan Merokok Keluarga Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Desa Selotinatah Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan. 2017
  11. Darmawati AT, Sunarsih E, Trisnaini I. Hubungan faktor Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Dengan Insiden Pneumonia Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Yosomulyo Kota Metro. J Ilmu Kesehat Masy. 2016;7(1):6–13
  12. Rahmawati FN. Relationship between House Sanitation and Number of Bacterial in Bed Room with Pneumonia Case of Children Under Five Years Old in Kenjeran Sub District Surabaya. J Kesehat Lingkung. 2018;10(3):306. https://doi.org/10.20473/jkl.v10i3.2018.306-312
  13. Novita Aris Pramudiyani GNP. Hubungan Antara Sanitasi Rumah Dan Perilaku Dengan Kejadian Pneumonia Balita. J Kesehat Masy. 2011;6(2):71–8
  14. Bupati Banyumas. Perbup Banyumas No. 61. 61
  15. Dewiningsih. Faktor Lingkungan dan Perilaku Kejadian Pneumonia Balita Usia 12-59 Bulan. HIGEIA (Journal Public Heal Res Dev. 2018;2(3):453–64
  16. Indrayani M. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Pneumonia Pada Bayi di Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2017. Universitas Sumatera Utara; 2017
  17. Maudy Risma Slodia, Prehatin Trirahayu Ningrum S. Analisis Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian nalisis Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. J Kesehat Lingkung Indones. 2022;21(1):59–64. https://doi.org/10.14710/jkli.21.1.59-64
  18. Garmini R, Purwana R. Polusi Udara Dalam Rumah Terhadap Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Balita di TPA Sukawinatan Palembang. J Kesehat Lingkung Indones. 2020;19(1):1. https://doi.org/10.14710/jkli.19.1.1-6
  19. Okoko AR, Hossie E, N’djobo-Mamadoud IC, Moyen E, Bowassa GE, Moyen G. Pneumonia of Children under 5 Years of Age in Brazzaville (Republic of Congo). Open J Pediatr. 2017;07(03):178–91. https://doi.org/10.4236/ojped.2017.73021
  20. Putri Setiyo Wulandari, Suhartono D. Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Jatisampurna Kota Bekasi. J Kesehat Masy. 2016;4:7–12. https://doi.org/10.25077/jka.v4i1.215
  21. Trisiyah CD, W CU. Hubungan kondisi lingkungan rumah dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Taman Kabupaten Sidoarjo. Indones J Public Heal. 2018;13(1):119–29. https://doi.org/10.20473/ijph.v13i1.2018.122-133
  22. Henny M, Sartika D, Setiani O, W NE, Amerika D. Faktor Lingkungan Rumah Dan Praktik Hidup Orang Tua Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pneumonia Pada Anak Balita Di Kabupaten Kubu Raya Tahun 2011. J Kesehat Lingkung Indones. 2013;11(2):153–9
  23. Fahimah R, Kusumowardani E, Susanna D. Kualitas Udara Rumah dengan Kejadian Pneumonia Anak Bawah Lima Tahun (di Puskesmas Cimahi Selatan dan Leuwi Gajah Kota Cimahi. Makara J Heal Res. 2014;18(1):25–33. https://doi.org/10.7454/msk.v18i1.3090
  24. Sari DA, Darundiati YH. Hubungan antara Kualitas Udara dalam Ruang dengan Kejadian Pneumonia pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang. JKLI. 2019;18(3):12–8
  25. Nindia T, Santoso I, Juanda J. Kualitas Fisik Rumah Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita. J Kesehat Lingkung J dan Apl Tek Kesehat Lingkung. 2019;16(2):809. https://doi.org/10.31964/jkl.v16i2.196
  26. Heru Padmonobo, Onny Setiani TJ. Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Pneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Kabupaten Indramayu. J Kesehat Terpadu (Integrated Heal Journal). 2012;10(2):36–43. https://doi.org/10.32695/jkt.v10i2.43
  27. Prajadiva G, Ardillah Y. Determinan Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Pneumonia pada Balita di Pinggiran Sungai Musi. J Kesehat. 2019;7621(1):1–11. https://doi.org/10.23917/jk.v0i1.7582
  28. Nguyen TKP, Tran TH, Roberts CL, Fox GJ, Graham SM, Marais BJ. Risk factors for child pneumonia - focus on the Western Pacific Region. Paediatr Respir Rev [Internet]. 2017;21:95–101. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.prrv.2016.07.002
  29. Mardani RPPK, Wrdani HE, Gayatri RW. Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah, Status Pendidikan Ibu, Dan Status Pekerjaan Ibu Terhadap Kejadian Pneumonia Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas. J Sport Sci Heal. 2019;1(3):233–42. https://doi.org/10.33087/daurling.v1i2.10
  30. Akbar H, B H, Hamzah SR, Paundanan M, Reskiaddin LO. Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Plumbon. J Kesmas Jambi. 2021;5(2):1–8. https://doi.org/10.22437/jkmj.v5i2.14306
  31. Khasanah M, Suhartono S, Dharminto D. Hubungan Kondisi Lingkungan Dalam Rumah Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Puring Kabupaten Kebumen. J Kesehat Masy. 2016;4(5):27–34
  32. Yulianti L, Setiani O, D YH. Faktor-Faktor Lingkungan Fisik Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pangandaran Kabupaten Ciamis. J Kesehat Lingkung Indones. 2013;11(2):187–93
  33. Fajar, Sulistiyani, Setiani O. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen Kota Semarang. J Kesehat Ibnu Sina. 2019;1(1):1–10. https://doi.org/10.36984/jkm.v1i1.10
  34. Nalasari KN, Pertiwi WE. Physical Conditions and Indoor Air Pollution in house and Pneumonia In Toddlers. J Kesehat Lingkung. 2019;11(4):259. https://doi.org/10.20473/jkl.v11i4.2019.259-266
  35. Caesar DL, W NE. Hubungan Jumlah Bakteri Patogen dalam Rumah dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep Banyumanik Semarang Tahun 2014 Relationship. J Kesehat Lingkung Indones. 2015;14(1):21–6
  36. Grant CC, Emery D, Milne T, Coster G, Forrest CB, Wall CR, et al. Risk factors for community-acquired pneumonia in pre-school-aged children. J Paediatr Child Health. 2012;48(5):402–12. https://doi.org/10.1111/j.1440-1754.2011.02244.x

Last update:

  1. Penggunaan make a match untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam pencegahan ispa pada balita

    Anis Rosyiatul Husna, Novianty Kusumawardani, Gita Marini, Dede Nasrullah. Bhakti Community Journal, 1 (2), 2022. doi: 10.36376/bcj.v1i2.13

Last update: 2024-12-03 13:44:09

No citation recorded.