skip to main content

Faktor Lingkungan Yang Berpengaruh Terhadap Keberadaan Tikus Serta Identifikasi Bakteri Leptospira sp. di Pemukiman Sekitar Pasar Kota Semarang Tahun 2022

Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Open Access Copyright 2023 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Tikus memiliki potensi penularan Leptospirosis ke manusia. Pada tahun 2021 di Provinsi Jawa Tengah dilaporkan 34 orang penderita dengan jumlah kematian sebanyak 6 orang. Kota Semarang adalah salah satu wilayah endemis leptospirosis. Tahun 2021 Puskesmas Kedungmundu memiliki angka kasus Leptospirosis tertinggi di Kota Semarang (4 kasus), Puskesmas Candilama (3 kasus) dan Puskesmas Gayamsari (3 kasus). Peraturan Menteri Kesehatan RI (2017) bahwa tingkat kepadatan tikus dapat dinilai dengan parameter success trap dengan nilai angka baku mutu sebesar <1%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor–faktor yang berhubungan dengan kepadatan tikus di permukiman sekitar Pasar Kedungmundu, Pasar Sisingamanggaraja, Pasar Gayamsari dan identifikasi bakteri Leptospira sp pada tikus yang tertangkap.

Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini akan menggambarkan faktor – faktor yang berhubungan dengan kepadatan tikus di permukiman sekitar Pasar Kedungmundu, Pasar Sisingamangaraja, dan Pasar Gayamsari. Penelitian ini dilakukan  pada bulan September – Oktober 2022. Pemeriksaan bakteri Leptospira sp. pada tikus menggunakan pemeriksaan mikroskopik medan gelap di Laboratorium FKM UNDIP.

Hasil: Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan pada variabel kondisi selokan (ρ = 0,016), kondisi TPS (ρ = 0,002), keberadaan vegetasi (ρ = 0,005), pencahayaan (ρ = 0,049), kelembaban (ρ = 0,597), suhu (ρ = 0,098) dan keberadaan predator (ρ = 0,028). Pemeriksaan bakteri leptospira sp. pada tikus di pemukiman sekitar pasar menunjukkan bahwa disetiap lokasi ada tikus positif leptospira dengan persentase tertinggi  di pemukiman sekitar Pasar Kedungmundu 95% (19 dari 20 tikus yang tertangkap).

Simpulan:  Ada hubungan antara kondisi selokan, kondisi TPS, suhu, kelembaban, pencahayaan, dan keberadaan predator dengan kepadatan tikus di permukiman sekitar Pasar Kota Semarang tahun 2022. Hasil pemeriksaan bakteri Leptospira sp, pada tikus banyak terdapat di pemukiman sekitar Pasar Kedungmundu. Sebaiknya masyarakat di pemukiman sekitar pasar untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal.

 

ABSTRACT

Title:  Environmental Factors Influencing the Presence of  Rats and Identification of Leptospira sp. Bacteria in Settlements Around Semarang City Wet Market 2022

Background: Rats have the potential to transmit  Leptospirosis disease to manusi a. In 2021 in CentralJava Provinsi reported 34 sufferers with 6 deaths. Semarang City is one of the endemic areas of leptospirosis. In 2021, Puskesmas Kedungmundu has the highest number of Leptospirosis cases in Semarang City  (4 cases),  Candilama  Health Center (3 cases) and Gayamsari Health Center  (3 cases). Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia (2017) that the level of rat density can be assessed  with a success trap parameter  with a quality standard score value of <1%.  The purpose of  this study was to analyze the factors related to rat density in the settlements around Kedungmundu Market, Sisingamanggaraja Market, Gayamsari Market and the identification of Leptospira sp in caught rats.

Method: The design of this study is cross sectional. This study will describe factors related to rat density in settlements around Kedungmundu Market, Sisingamangaraja Market, and Pasar Gayamsari. This research was conducted in September – October 2022. Examination of bacteria Leptospira sp. In rats using dark field microscopic examination at the FKM UNDIP Laboratory.

Results: The results of this study were related to the variables of sewer conditions (ρ = 0.016), TPS conditions (ρ = 0.002), vegetation presence (ρ = 0.005), lighting (ρ = 0.049), humidity (ρ = 0.597), temperature (ρ = 0.098) and predatory presence(ρ = 0.028). Examination of bacteria leptospira sp. in rats in settlements around the market showed that at each location there were leptospira positive mice with the highest percentage in settlements around Pasar Kedungmundu 95% (19 out of 20 mice caught). 

Conclusion:  There is a relationship between sewer conditions, TPS conditions, temperature, humidity, lighting, and the presence of predators with rat density in settlementsaround SemarangCity in 2022. The results of the examination of Leptospira sp bacteria, in rats are widely found in settlements around Kedungmundu Market. People should pay more attention to the cleanliness of the temp at living environment.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (2MB)    Indexing metadata
 CTA
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (472KB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (423KB)    Indexing metadata
Keywords: faktor lingkungan; kepadatan tikus; leptospirosis
Funding: LPPM UNDIP under contract 187-14/UN7.6.1/PP/2022

Article Metrics:

  1. Daniswara S, Martini M, Kusariana N, et al. Analisis Spasial Kepadatan Tikus di Pasar Simongan dan Pemukiman Sekitarnya Kota Semarang. 2021;11(2):29-34. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jim/index
  2. Rusmini;, Sri H. Bahaya Leptospirosis : (Penyakit Kencing Tikus) & Cara Pencegahannya. Gosyen Publishing; 2011
  3. Sukismanto S, Chairunnisa L, Werdiningsih I. Saluran Air Tertutup sebagai Faktor Penekan Populasi Tikus di Daerah Bekas Fokus Pes Cangkringan Sleman Yogyakarta. Balaba J Litbang Pengendali Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara. Published online 2018:83-92. doi: 10.22435/blb.v13i1.236
  4. Samekto M, Hadisaputro S, Adi MS, Suhartono S, Widjanarko B. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Leptospirosis (Studi Kasus Kontrol di Kabupaten Pati). J Epidemiol Kesehat Komunitas. 2019;4(1):27. doi: 10.14710/jekk.v4i1.4427
  5. Firdaus MZ, Retno H, Martini, W MA. Kepadatan Tikus Di Daerah Kasus Penderita Leptospirosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali. J Kesehat Masy. 2019;7:476-480
  6. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2017. Published online 2017:1-14
  7. Mayasari AD, Subaris H, Kurniawan TP. Hubungan Antara Sanitasi Rumah Warga Dengan Jumlah Tikus Dan Kepadatan Pinjal DI Desa Selo Boyolali. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2013
  8. Sadukh JJP, Rahmawati E, Wanti. Analisa Spasial Kepadatan Tikus Pada Rumah Sekitar Pasar Di Kota Kupang , Tahun 2018. Pros Semnas I Kesehat Lingkung Penyakit Trop. Published online 2018:293-301. http://semnaskesling.poltekeskupang.ac.id/index.php/ss/article/view/20/39
  9. Ramadhani T, Yunianto B. Kondisi Lingkungan Pemukiman yang Tidak Sehat Berisiko terhadap Kejadian Leptospirosis (Studi Kasus di Kota Semarang). Suplemen Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2010;XX:46-54
  10. Feng AYT, Himsworth CG. The secret life of the city rat: A review of the ecology of urban Norway and black rats (Rattus norvegicus and Rattus rattus). Urban Ecosyst. 2014;17(1):149-162. doi: 10.1007/s11252-013-0305-4
  11. Handayani F, Ristiyanto. Rapid Assessment Inang Reservoir Leptospirosis di Daerah Pasca Gampa Kecamatan Jogonalan. 2008;1(36):1-9
  12. Desvars-Larrive A, Baldi M, Walter T, Zink R, Walzer C. Brown rats (Rattus norvegicus) in urban ecosystems: are the constraints related to fieldwork a limit to their study? Urban Ecosyst. 2018;21(5):951-964. doi: 10.1007/s11252-018-0772-8
  13. Rahmawati E. Partisipasi Ibu dalam pemasangan live trap terhadap jumlah tikus dan pinjal di sukabumi kecamatan cepogo Kabupaten Boyolali. Unnes J Public Heal. 2013;2(3)
  14. Masi E, Pino FA, Santos M das GS, et al. Socioeconomic and environmental risk factors for urban rodent infestation in Sao Paulo, Brazil. J Pest Sci (2004). 2010;83(3):231-241. doi: 10.1007/s10340-010-0290-9
  15. Nugroho A, Trapsilowati W, Yuliadi B, Indriyani S. Faktor Lingkungan Biotik Dalam Kejadian Luar Biasa Leptospirosis Di Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia. Vektora J Vektor dan Reserv Penyakit. 2018;10(2):91-96. http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php
  16. Nordmeier TAKH. Estimating Population Density and Habitat Selection of Rats ( Rattus Spp .) and Abundance of Birds on the Otago Peninsula.; 2020
  17. Lestari AP. Pemetaan Keberadaan Tikus dan Kondisi Lingkungan Sebagai Potensi Penularan Leptospirosis di RW 08 Kelurahan Ngemplak Simongan Kota Semarang. Published online 2014:1-15
  18. Notobroto HB, Mirasa YA, Rahman FS. Sociodemographic, behavioral, and environmental factors associated with the incidence of leptospirosis in highlands of Ponorogo Regency, Province of East Java, Indonesia. Clin Epidemiol Glob Heal. 2021;12(October). doi: 10.1016/j.cegh.2021.100911
  19. Nugroho A. Analisis Faktor Lingkungan dalam Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Tulungagung Analysis of Environmental Factors for Leptospirosis Cases in Tulungagung District. Balaba. 2015;11(2):73-80
  20. PRIMANINGTYAS W. Survei Lingkungan Biotik, Abiotik Dan Kepadatan Populasi Tikus Di Kelurahan Jangli Dan Kelurahan Rejosari Kota Semarang. Universitas Diponegoro; 2014
  21. Supranelfy Y, S NH, Oktarina R. Analisis Faktor Lingkungan Terhadap Distribusi Jenis Tikus Yang Terkonfirmasi Sebagai Reservoir Leptospirosis Di Tiga Kabupaten Di Provinsi Sumatera Selatan. Vektora J Vektor dan Reserv Penyakit. 2019;11(1):31-38. doi: 10.22435/vk.v11i1.1144
  22. B2P2VRP. Modul Pelatihan Teknis Tingkat Dasar Survei Reservoir Penyakit Bidang Minat Rodensia. B2P2VRP Salatiga; 2015
  23. Sutikno A, Rasyad A, Amin B, Mahatma R. Faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan hama yang mengganggu penghuni rumah di Kota Pekanbaru. Din Lingkung Indones. 2021;8(1):65. doi: 10.31258/dli.8.1.p.65-72
  24. Kusumajaya A, Utomo B, Hikmandari. Tikus Pada Daerah Kasus Leptospirosis. Bull Keslingmas. 2018;39(3):111-120. http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/keslingmas/issue/view/215
  25. Tolistiawaty I, Hidayah N, Widayati AN. Faktor Lingkungan Abiotik Dan Kejadian Leptospirosis Pada Tikus Di Desa Lalombi Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Pemakalah Paralel. 2020;(November 2019):119-123
  26. Yulianto B, Leon C. Kondisi Fisik Rumah Dan Sisa Makanan Terhadap Keberadaan Vektor Tikus Di Kelurahan Sukajadi Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. J Ilmu Kesehat Masy. 2019;8(Nomor 1):41-47. jurnal.alinsyirah.ac.id
  27. Fajriyah SN, Udiyono A, Saraswati LD. Environmental and Risk Factors of Leptospirosis: A Spatial Analysis in Semarang City. IPP Conf Ser Earth Environ Sci. Published online 2017. doi: 10.1088/1755-1315/55/1/012013
  28. Rahayu S, Adi M., Saraswati L. Pemetaan Faktor Risiko Lingkungan Leptospirosis Di Kabupaten Demak Menggunkan Remote Sensing Image. J Kesehat Masy. 2017;5(1):218-225. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
  29. Barcellos C, Sabroza PC. The place behind the case: leptospirosis risks and associated environmental conditions in a flood-related outbreak in Rio de Janeiro. Cad Saude Publica. 2001;17 Suppl:59-67. doi: 10.1590/s0102-311x2001000700014
  30. Suprapto. Dampak masalah sampah terhadap kesehatan masyarakat. Mutiara Kesehat Indones. 2005;1(2):1-4
  31. Katulistiwa NA, Lestari KS. Analisis kondisi rumah dan keberadaan tikus yang berpengaruh terhadap kejadian leptospirosis di kabupaten klaten. J Kesehat Lingkung. 2015;8(1):1. doi: 10.20473/jkl.v8i1.2015.1-13

Last update:

  1. Identification of Captured Rat Species and Detection of Leptospira Bacteria: Study at the Gapura Surya Nusantara Passenger Terminal, Tanjung Perak Port, Surabaya

    Mas Adhi Hardian Utama, Suhartono Suhartono, Budiyono Budiyono. Majalah Kesehatan Indonesia, 4 (2), 2023. doi: 10.47679/makein.2023179

Last update: 2024-10-11 08:18:06

No citation recorded.