skip to main content

Evaluation on Drug Planning for Basic Health Services at Pharmaceutical Warehouses of Gunung Mas District, Central Kalimantan

*Margaretha Triana  -  Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas, Indonesia
Chriswardani Suryawati  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip, Semarang, Indonesia
Ayun Sriatmi  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip, Semarang, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Absrak

Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan jenis dan jumlah obat sesuai kebutuhan. Perencanaan lemah ditandai terjadinya kekosongan atau penumpukan obat. Pada perencanaan obat di Gudang Farmasi Kabupaten Gunung Mas menggunakan data kurang akurat dan terjadi kesenjangan tingkat ketepatan perencanaan obat serta tingkat ketersediaan obat dari ketentuan. Tujuan penelitian adalah melakukan evaluasi terhadap perencanaan obat di GFK Gunung Mas dilihat dari kemampuan petugas dalam merencanakan obat dan kepatuhan petugas GFK menjalankan pedoman perencanaan obat.

Jenis penelitian adalah deskriptive. Variabel penelitian yaitu 1) kemampuan petugas dilihat dari pendidikan, pengetahuan, beban kerja, pelatihan serta supervisi. 2) Kepatuhan petugas menjalankan pedoman perencanaan obat. Informan utama adalah Kepala GFK dan dua petugas GFK. Data diperoleh dengan wawancara mendalam dan observasi, Pengolahan data dengan metode analisis isi.

Hasil penelitian bahwa perencanaan obat di GFK Gunung Mas belum berjalan baik, hal ini disebabkan karena belum didukung kemampuan petugas yang memadai serta kepatuhan petugas rendah dalam menjalankan pedoman perencanaan. Pendidikan petugas memenuhi ketentuan yaitu pendidikan kefarmasian, sebagian besar pengetahuan petugas sebatas definisi dan kriteria obat, beban kerja petugas GFK berlebihan. Semua petugas belum mendapatkan pelatihan perencanaan obat, supervisi belum dilakukan secara berkala oleh atasan, kepatuhan petugas terhadap pedoman perencanaan obat rendah.

Saran kepada Dinas Kesehatan adalah pelatihan teknis perencanaan Obat Terpadu, meningkatkan supervisi secara berkala kepada petugas GFK. Saran kepada GFK Gunung Mas adalah membuat Standart Operating Procedure (SOP)  perencanaan obat, melakukan perhitungan obat dengan benar,

melakukan analisis ABC/VEN.

 

Abstract

Planning was an activity to determine type and amount of drugs according to the need. Weak planning was indicated by no stored drugs or drugs accumulation in the storage. Drug planning in Gunung Mas district pharmacy storage (GFK) was based on inaccurate data; therefore, distortion in the drug planning precision and in the level of drug availability occurred. Objective of this study was to evaluate drug planning at GFK Gunung Mas based on the obedience of GFK workers in implementing drug planning guideline.

This was a descriptive study. Study variables were 1) ability of workers that was based on their education, workload, training, and supervision; 2) obedience of workers in implementing drug planning guideline. Main informants were the head of GFK and two GFK workers. Data were collected by conducting in-depth interview and observation. Content analysis was applied in the data management.

Results of the study showed that drug planning at GFK Gunung Mas was inadequate. This was caused by insufficient number of workers with adequate abilities, and the obedience of workers in implementing planning guideline was insufficient. Workers’ education level was suitable with the requirement namely pharmaceutical school. Majority of workers’ knowledge was limited to definition and drug criteria; majority of GFK workers’ workload was overload. All workers did not get training on drug planning. Supervision by their superior was not done periodically. Obedience of workers to drug planning guideline was insufficient.

Suggestions for district health office are to conduct training on integrated drug planning technique, to improve periodic supervision to GFK workers. Suggestions to GFK Gunung Mas are to formulate standard operating procedure for drug planning, to do right drug calculation, to do ABC/ VEN analysis.

Fulltext View|Download
Keywords: Perencanaan; Obat; Pelayanan Kesehatan Dasar; Gudang Farmasi

Article Metrics:

  1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006), Kebijakan Obat Nasional Tahun 2006
  2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010), Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
  3. Rankin J.D et all. (1997), Managing Drug Supply, Kumaran Express
  4. Anonim. (2009). Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
  5. Djatmiko Y.H.(2008). Perilaku Organisasi. Penerbit AlfaBeta
  6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2002), Pedoman Supervisi dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
  7. Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, Penerbit Pustaka Yogyakarta
  8. Arifin M. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kinerja . Available from: http://helpingpeopleideas.com/publichealth/index.php/2011/5/faktor-yang-mempengaruhi-kinerja// Diunduh 02 Mei 2011
  9. Herdiansyah H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial. Penerbit Salemba Humanika
  10. Notoadmodjo, S, (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan, PT. Rineka Cipta
  11. Putra. (2008), Pengaruh Motivasi Kemampuan Kerja dan Perilaku Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Perusahaan CV. TIDAR DUTA ARTHA Magelang, Tesis, Program Studi Magister Manajemen Farmasi Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
  12. Pengertian Pendidikan Menurut UU dan Para Ahli. Diakses tanggal 13 Maret 2012, diunduh : http://www.maswins.com/2011/03/pengertian-pendidikan-menurut-uu-dan .html
  13. Mala C.D.F.Utami (2010), Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Karyawan Bidang Pengujian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Manado. Tesis. Program Studi Magister Manajemen Kebijakan Obat Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
  14. Melly (2011), Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam Program Pemberian Asi Ekslusif di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Samarinda Tahun 2011. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang
  15. Hartono JK. (2007) Analisis Proses Perencanaan Kebutuhan Obat Publik Untuk Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) di Puskesmas Se-Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-26 11:17:25

No citation recorded.