skip to main content

Dukungan Pihak Lain Terhadap Praktik Mucikari dalam Upaya Penggunaan Kondom 100% pada WPS di Resosialisasi Argorejo Semarang

*Tanjung Anitasari I.K  -  Magister Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Zahroh Shaluhiyah  -  Magister Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Antono Suryoputro  -  Magister Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2018 JURNAL PROMOSI KESEHATAN INDONESIA

Citation Format:
Abstract

Resosialisasi Argorejo merupakan resosialisasi terbesar di Kota Semarang, dan menjadi Resosialisasi percontohan di Indonesia. Terdapat program kondom 100% pada WPS di Resosialisasi Argorejo untuk mengendalikan penularan HIV melalui hubungan seksual tidak aman mengingat konsistensi penggunaan kondom 1 minggu terakhir pada WPS di Kota Semarang pada tahun 2013 adalah sebesar 55%. Berdasarkan hasil evaluasi KPA Kota Semarang, peran mucikari dalam program kondom 100% pada WPS masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap praktik mucikari dalam upaya penggunaan kondom 100% pada WPS di Resosialisasi Argorejo Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel adalah 144 orang yang diambil menggunakan total sampling. Analisa data secara univariat, bivariat dengan chi-square, dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan 50,7% mucikari melakukan praktik baik dalam mengupayakan penggunaan kondom 100% pada WPS. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap praktik mucikari adalah dukungan LSM. Faktor yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan praktik mucikari adalah tingkat pendidikan, dukungan teman, dukungan petugas kesehatan, dan dukungan LSM. Dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa dukungan dari pihak LSM dapat meningkatkan praktik mucikari dalam upaya penggunaan kondom 100% pada WPS selain faktor tingkat pendidikan, dan masa kerja mucikari.

Argorejo resocialization was the biggest resocialization in Semarang and as a model resocialization in Indonesia. Programme of 100% condom is being used to prevent HIV by means of the unsafe sexual transaction, and it considered of condom use by female sex workers in Semarang was only 55 %. Based on KPA Semarang evaluation, pimps practice of the 100% condom use programme was still less.Knowing the factors that influence pimps practice of 100% condom use by the FSW at Argorejo resocialization was the aims in this research. Quantitative method with cross sectional approach was used in this study. Pimps in this research as many as 144 pimps, and have been become the sample of the research with total sampling technique. Data has been analyzed by univariate, chi-square (bivariate), and logistic regression (multivariate analysis).The result showed that 50,7% pimps practices were good. NGO support was the main variable that has considerable influence on the pimps practice.  Variables which correlated toward pimps practice were education, support (friend, health provider, NGO). From this research, can be conclude that support from NGO can increase pimp’s practice besides.

Fulltext View|Download
Keywords: STI and HIV/AIDS; pimps; 100% condom

Article Metrics:

  1. Basuki, E. 2002, ‘Reasons For Not Using Condoms Among Female Sex Workers in Indonesia’, AIDS Education and Prevention, vol. 14, no.2, pp. 102-116
  2. Budiono, I. 2012, ‘Konsistensi Penggunaan Kondom oleh Wanita Pekerja Seks/Pelanggannya’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 2, pp 89-84
  3. Budiono, I. 2011, ‘Pengembangan Model Pembentukan Germo Sadar Kesehatan terhadap Tingkat Penggunaan Kondom pada WPS (Studi Eksperimental dalam Kerangka Penanggulangan HIV/AIDS di Resosialisasi Argorejo Semarang’, Prosiding Seminar Nasional Kesehatan: Sinergi 4 Pilar Pembangunan Kesehatan Masyarakat sebagai Upaya Percepatan Pencapaian MDGs, pp. 179
  4. Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2013, Situasi HIV-AIDS di Indonesia, Semarang
  5. FK UPN Jakarta. 2010, Laporan Manajemen Kegiatan Outreach Program Griya Asa PKBI Kota Semarang, Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Jakarta, Jakarta
  6. Frahm, A., Galvin, D, dkk. 2001, ‘Changing Behavior : Insight and Application’, Local Hazardous Waste Management, vol.12, no.3, pp. 2-21. 7. Hadi, T.S. 2004, ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Negosiasi Penggunaan kondom untuk Mencegah IMS & HIV/AIDS pada WPS di Resosialisasi Argorejo Kelurahan Kalibanteng Kulon Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang’, Tesis, Magister Promosi Kesehatan UNDIP, Semarang
  7. Hull, T.H., Sulistyaningsih, E., & Jones, G.W. 1999, Prostitution in Indonesia: Its History and Evolution, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
  8. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Pengurus Daerah Bali. 2010, ‘Pengembangan Pelayanan Kesehatan Komprehensif Berbasis Primary Health Care (PHC) bagi Pekerja Seks Perempuan (PSP) di Bali-Penjajagan Pendekatan Struktur Sosial Masyrakat dalam Penanggulangan HIV-AIDS’, Bali
  9. Indahri, Y. 2011, ‘Peringatan Hari AIDS Sedunia dan Komitmen Indonesia’, Info Singkat Kesejahteraan Sosial. Vol. 23, no.3, pp.1-4
  10. Karo, T. 2014, ‘Memahami Pengalaman Komunikasi Persuasi Pendamping dalam Program Rehabilitasi Sosial Wanita Pekerja Seks pada Resosialisasi Argorejo Kota Semarang’, UNDIP, Semarang
  11. Kartono, K. 2013, Patologi Sosial, RajaGrafindo Persada, Jakarta
  12. Kementerian Kesehatan RI. 2008, Anda dan HIV/AIDS. Jakarta
  13. Kerrigan, D., Moreno, L., dkk. 2006, ‘Environmental-Structural Interventions to Reduce HIV/STI Risk Among Female Sex Workers in the Dominician Republic’,American Journal of Public Health, vol. 11, pp. 96
  14. Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Tengah. 2013, Kondisi HIV dan AIDS di Jawa Tengah 1993 sampai dengan 31 Desember 201, Jawa Tengah
  15. Komisi Penanggulangan Kota Semarang. 2013, SCP WPS di Kota Semarang Tahun 2013, Semarang
  16. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. 2010, Pedoman Program Pencegahan HIV melalui Transmisi Seksual, Jakarta
  17. KPAN. 2012, Mengenal dan Menanggulangi HIV dan AIDS, Infeksi Menular Seksual, dan Narkoba, Jakarta
  18. Linda, M. 2003, ‘Theoritical Comparaitons of Forms of Exchange’, Sociological Theory. vol 21, pp. 3-4
  19. Nasronudin. 2007, HIV&AIDS – Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis, dan Sosial Airlangga University Press, Surabaya
  20. Notoatmojo, S. 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta
  21. Notoatmojo, S. 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta
  22. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 2009, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS, Jawa Tengah
  23. Puskesmas Lebdosari. 2013, Laporan Bulanan Infeksi Menular Seksual, Semarang
  24. Sianturi, S.A. 2013, ‘Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung, dan Penguat dengan Tindakan Penggunaan Kondom pada WPS untuk Pencegahan HIV/AIDS di Kabupaten Serdang Bedagai’, Jurnal Precure, pp.1-7
  25. Suwandi. 2013, Penggunaan Kondom dan Peraturan Lokal SK 9 November 2010, Resosialisasi Argorejo, Semarang
  26. Swastha, B.I. 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta
  27. USAID. 2007, Implementing 100% Condom Use Policies in Indonesia: A case Study of Two Districts in Jakarta, USAID
  28. Walikota Semarang. 2013, Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2013, Semarang
  29. WHO. 2000, STI-HIV, 100% Condom Use Programme in Entartainment Establishments. World Health Organization

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-19 05:03:34

No citation recorded.