skip to main content

Pertunjukan Kethoprak Ngesti Pandowo, 1950-1996

*Mahendra Pudji Utama scopus  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Dhanang Respati Puguh scopus  -  Department of History, Faculty of Humanities, Diponegoro University, Indonesia
Rabith Jihan Amaruli scopus  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Sejarah Citra Lekha under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

The study about Ngesti Pandowo's kethoprak performance is always enchanting because not enough attention yet been got in various studies. This article discusses the Ngesti Pandowo's kethoprak performance in the period of the 1950s-1996 using the historical method. Kethoprak has been performed by Ngesti Pandowo since the early independence of Indonesia. In it’s heyday in the 1950-1970s, kethoprak had receded and only to provide entertainment to the audience in the different type. In the 1980s, Ngesti Pandowo began entered a receding period. Its prestige as a kitsch theater began faded because the the main artists died and was no successor. It was no more creative artists who capable becoming maecenas. In this situation, Ngesti Pandowo's kethoprak performances have actually increased and can be a salvage lid to keep getting viewers.

Fulltext View|Download
Keywords: Ngesti Pandowo, kitsch, kethoprak, Semarang

Article Metrics:

  1. “1 Djuli 1937-1 Djuli 1962: 25 Tahun Ngesti Pandowo.” Suara Merdeka, 13 Djuli 1962
  2. “7 Orang Keluarga Ngesti Pandowo Dapat Bintang Emas.” Suara Merdeka, 16 Februari 1962
  3. “Apakah Dalang ini ‘Merusak.” Tempo, 14 Februari 1976
  4. Brandon, James R. 2003. Jejak-jejak Seni Pertunjukan di Asia Tenggara. Diterjemahkan oleh R.M. Soedarsono. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Universitas Pendidikan Indonesia
  5. Garraghan, Gilbert J. 1957. A Guide to Historical Method. New York: Fordham University Press
  6. Iswantoro, Nur. 1997. “Ketoprak dan Teater Modern Kita.” Dalam Ketoprak Orde Baru, disunting oleh Lephen Purwaraharja dan Bondan Nusantara. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya
  7. Janarto, Herry Gendut. 1997. “Ketoprak Tetap Memikat Meskipun Gampang Sekarat.” Dalamm Ketoprak Orde Baru, disunting oleh Lephen Purwaraharja dan Bondan Nusantara. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya
  8. Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan
  9. Kayam, Umar. 1983. “Ngesti Pandowo: Suatu Persoalan Kitsch di Negara Berkembang.” Dalam Seni dalam Masyarakat Indonesia, disunting oleh Edi Sedyawati dan Sapardi Djoko Damono, 131-136. Jakarta: Gramedia
  10. Lisbijanto, Herry. 2013. Ketoprak. Yogyakarta: Graha Ilmu
  11. Nazal, Azmi Globalian. 2017. “Dinamika Kehidupan Kethoprak di Kabupaten Pati Tahun 1950-2007.” Skripsi, Universitas Diponegoro
  12. “Ngesti Pandowo Kembali di Semarang.” Suara Merdeka, 15 Desember 1966
  13. “Ngesti Pandowo Masih Defisit Rp 5,5 Juta Per Bulan.” Suara Merdeka, 12 Mei 2000
  14. Pamboedi file’s. “Sepak Terjang Para Penyelamat Ngesti.” Diunduh pada 30 Mei 2016. http://pamboedifiles.blogspot.jp/2012/07/sepak-terjang-para-penyelamat-ngesti.html
  15. Panitia Pekan Pameran Ekonomi dan Kebudajaan Kotamadya Semarang. 1968. Mengenal Kotamadya Semarang. Semarang: Kotamadya Semarang
  16. “Pertundjukan Wajang Orang Gabungan Ngesti Pandowo-Sriwedari.” Suara Merdeka, 2 Agustus 1968
  17. Puguh, Dhanang Respati, Rabith Jihan Amaruli, Mahendra Pudji Utama. 2017. “Teater Kitsch Ngesti Pandowo di Kota Semarang Tahun 1950-an-1970-an.” Mozaik Humaniora 17(1): 1-25. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga
  18. Puguh, Dhanang Respati. 2015. “Mengagungkan Kembali Seni Pertunjukan Tradisi Keraton: Politik Kebudayaan Jawa Surakarta, 1950-an – 1990-an.” Disertasi, Universitas Gadjah Mada
  19. Purwadmadi. 2021. Bondan Nusantara: Mewajah Kethoprak Indonesia. Yogyakarta: PT Intan Sejati
  20. Puspita, Fitri Dewi. 2018. “Perkembangan Kethoprak Siswo Budoyo Tulungagung Tahun 1958-2004.” Skripsi, Universitas Diponegoro
  21. Rinardi, Haryono, Dhanang Respati Puguh, dan Siti Maziyah. 2002. “Perkumpulan Wayang Orang Ngesti Pandowo (1937-2001): Studi tentang Manajemen Seni Pertunjukan.” Laporan Penelitian, Fakultas Sastra Universitas Diponegoro
  22. Rustopo. 2007. Menjadi Jawa: Orang-orang Tionghoa dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Ombak
  23. Soedarsono. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  24. Sudyarsana, Handung Kus. 1989. Ketoprak. Yogyakarta: Kanisius
  25. “Sundari Sang Primadona: Pemain Wayang Harus All Round.” Suara Merdeka, 14 Januari 1991
  26. Suryabrata, Bernard. 1987. The Island of Music: an Essay in Social Musicology. Jakarta: Balai Pustaka

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-23 09:18:48

No citation recorded.