BibTex Citation Data :
@article{JSCL60316, author = {Singgih Sulistiyono and Yety Rochwulaningsih}, title = {Pentingnya Wawasan Sejarah dan Kebangsaan pada Negara-Bangsa Plural: Persoalan Integrasi dan Disintegrasi di Indonesia pada Abad XXI}, journal = {Jurnal Sejarah Citra Lekha}, volume = {8}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {Wawasan Kebangsaan, Negara-bangsa Plural, Integrasi Nasional, Disintegrasi Nasional}, abstract = { Artikel ini ingin mewacanakan pentingnya wawasan kebangsaan Indonesia sebagai upaya untuk menjaga keutuhan dan integrasi nasional dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Artikel ini menemukan bahwa negara Republik Indonesia merupakan negara yang memiliki cacat bawaan sejak lahir yaitu kerapuhan dalam memepertahankan integrasi nasional. Hal itu terkait dengan kenyataan bahwa negara republic Indonesia lahir bukan karena persamaan tetapi justru karena perbedaan dan keragaman baik dalam ras, kelompok etnik, agama, status social. Kesamaan mungkin hanya ditemukan dalam wujud cita-cita yaitu lepas dari kolonialisme bangsa asing dan membentuk negara yang merdeka Makmur, adil, dan memiliki harga diri. Untuk mengatasi cacat bawaan sejak lahir itulah maka semangat kebangsaan perlu selalu diproduksi dan reproduksi guna mengawal integrasi nasional Indonesia untuk mampu menghadapi tantangan disintegrasi nasional. }, issn = {2443-0110}, pages = {91--103} doi = {10.14710/jscl.v8i2.60316}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jscl/article/view/60316} }
Refworks Citation Data :
Artikel ini ingin mewacanakan pentingnya wawasan kebangsaan Indonesia sebagai upaya untuk menjaga keutuhan dan integrasi nasional dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Artikel ini menemukan bahwa negara Republik Indonesia merupakan negara yang memiliki cacat bawaan sejak lahir yaitu kerapuhan dalam memepertahankan integrasi nasional. Hal itu terkait dengan kenyataan bahwa negara republic Indonesia lahir bukan karena persamaan tetapi justru karena perbedaan dan keragaman baik dalam ras, kelompok etnik, agama, status social. Kesamaan mungkin hanya ditemukan dalam wujud cita-cita yaitu lepas dari kolonialisme bangsa asing dan membentuk negara yang merdeka Makmur, adil, dan memiliki harga diri. Untuk mengatasi cacat bawaan sejak lahir itulah maka semangat kebangsaan perlu selalu diproduksi dan reproduksi guna mengawal integrasi nasional Indonesia untuk mampu menghadapi tantangan disintegrasi nasional.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-10-05 00:20:35
Published by Department of History, Faculty of Humanities, Diponegoro UniversityJl. Prof. Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang, Central Java 56025Phone: +6224-74680619; Fax: +6224-74680619Email: jscl@live.undip.ac.id View statistics