DOI: https://doi.org/10.14710/jksa.2.1.1-6

Komponen Kimia dari Aroma Biji Theobroma cacao L.

1Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University, Indonesia

2Biology Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University, Indonesia

3Laboratorium Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Indonesia

Published: 28 Feb 1999.
Open Access Copyright 1999 Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Telah dilakukan studi kimia terhadap komponen aroma dalam biji kakao jenis mulia (Theobroma cacao L.). Dengan indera penciuman, hasil analisis menunjukkan bahwa fermentasi selama 4 hari memberi aroma yang lebih baik dibanding dengan tanpa fermentasi, sebanding dengan makin banyaknya puncak pada kromatogramnya. Melalui Gas Kromatografi - Spektrometri massa (GCMS), analisis kimia beberapa komponen utama penyusun aroma kopi dapat diinterpretasikan.
Fulltext View|Download
Keywords: Thebroma cacao L.; kakao; aroma; analisis kimia

Article Metrics:

Article Info
Section: Research Articles
Language : ID
Recent articles
Penggunaan PAC pada Limbah Cair Industri Tahu Kandungan Cadmium pada Perairan dan Ikan Bandeng (Chanos chanos, Forskal) di Wilayah Pantai Sekitar Muara Sungai Babon Semarang, Jawa Tengah, Indonesia Komponen Kimia dari Aroma Biji Theobroma cacao L. More recent articles
Most cited articles
Sintesis 3-(3,4-Dimetoksi Fenil)-1-Propanol Melalui Hidroborasi Metileugenol Menggunakan H3B:Dietileter Profil Kandungan Protein dan Tekstur Tahu Akibat Penambahan Fitat pada Proses Pembuatan Tahu Pengaruh Variasi Jenis Asam terhadap Karakter Nanosilika yang Disintesis dari Abu Sekam Padi Sintesis Zeolit A dan Kemungkinan Penggunaannya Sebagai Penukar Kation Conversion of Wood Waste to be a Source of Alternative Liquid Fuel Using Low Temperature Pyrolysis Method More cited articles
  1. Charalambus, G. dan G.E. Inglett (1978), Flavor of Food and Beverages: Chemistry and Technology, Acad. Press Inc, NY
  2. Wahyudi, T (1988), “Periksa Kakao dan Komponen-komponennya”, Pelita Perkebunan, 4, 106-110
  3. Sulistyowati (1994), “Keasaman Biji Kakao dan Masalahnya”, Pelita Perkebunan, 3, 151-158
  4. Hudiyono, S (1994), “Metode Distilasi Uap-Mikrodistilasi Suatu Cara Alternatif Isolasi Senyawa Volatil untuk Analisis Komponen Suatu Aroma”, Proceeding UNESCO National Seminar, Depok, 15-16 Desember 1994
  5. Rohan, T.A., dan T. Stewart (1967), “The Precursors of Chocolate Aroma: Production of Free Amino Acids during Fermentation of Cocoa beans”, J. Food Science, 32, 395-402
  6. Lopez, A.S. (1986), “Chemical Change Occurring during the Processing of Cacao”, Proc. Cacao Biotech. Sym., Pensylvania, p. 19-54
  7. Baigrie, B.D. dan S. J. Rumbelow (1987), “Investigation of Flavor Defect in Asian Cocoa Liquors”, J. Science Food Agric., 39. p. 357-368
  8. Bailey. S.D., D.G. Mitchell, M.L. Bazinet dan C. Weurman (1961), “Studies on the Volatile Components of Different Varietes of Cacao Beans”, J. Food Sciene, 27, p. 1 65
  9. Bainbridge, J.S. dan S. H. Davies (1972), “The Essential Oil of Cacao”, J. Chem. Soc. 101. p. 2209
  10. Lopez, A. dan V.C. Quesnel (1973), “Volatile Fatty Acid Production in Cacao Fermentation and Effect on Chocolate Flavour”, J. Science Food Agric., 24, p. 319-326
  11. Vitzthum, O.G. (1975), “Volatile Components of Roasted Cocoa, Basic Fraction”, J. Food Science, 40. p. 911- 916

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-25 03:56:01

No citation recorded.