skip to main content

EKSTRAKSI GLUKOMANAN DARI PORANG LOKAL (Amorphophallus oncophyllus dan Amorphophallus muerelli blume)

1Fakultas Teknik, Departmen Teknik Kimia, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

2Kampus Undip Tembalang, Jl. Prof. Sudarto SH, Semarang, Indonesia


Citation Format:
Abstract

Abstrak

 

Porang (Amorphophallus oncophyllus dan Amorphophallus muerelli blume) merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki potensial baik secara teknologi maupun secara komersial dalam segi medis, industri serta pangan. Porang memiliki kandungan glukomannan yang tinggi, yaitu sebesar 45-65%. Penelitian ini difokuskan pada ekstraksi dua jenis umbi porang yaitu porang putih (Amorphophallus oncophyllus  ) dan porang kuning (Amorphophallus muerelli blume) dengan tujuan menentukan yield ekstraksi glukomannan dan mendapatkan karakteristik glukomannan meliputi kadar glukomannan, morfologi dengan SEM dan gugus fungsi dengan FTIR. Penelitian ini dilakukan melalui 4 tahap, yaitu (1) tahap pembentukan tepung porang, (2) tahap analisa tepung porang, (3) tahap ekstraksi glukomannan dari tepung porang, dan (4) analisa produk glukomannan. Variabel kendali dalam penelitian meliputi : suhu operasi 75%, kecepatan pengadukan 4000 rpm, dan waktu ekstraksi 15 menit. Variabel bebasnya berupa jenis tepung porang (porang putih dan porang putih), dan jenis pelarut (alumunium sulfat dan air, etanol). Produk kemudian di analisa dengan kadar KGM (konjac glukomannan), struktur molekul dengan FTIR (fourier transform infra red), dan morfologi dengan SEM (scanning electron microscope). Untuk tepung porang putih memiliki kadar air 13,477%, kadar abu 4,612%, kadar pati 47,554%, kadar amilosa 17,536%. Sedangkan untuk porang kuning memiliki kadar air 12,326%, kadar abu 3,901%, kadar pati 5,598%, kadar amilosa 16,948%. Untuk hasil ekstraksi dari tepung porang putih dengan pelarut air diperoleh kadar glukomannan 73,70% dan untuk pelarut etanol diperoleh kadar glukomannan sebesar 64,67%. Analisa morfologi tepung glukomannan porang putih dan kuning untuk pelarut air menghasilkan panjang gelombang yang lebih besar dibandingkan pelarut etanol pada panjang gelombang 3000-3700 cm-1. Hasil analisa struktur permukaan pada tepung glukomannan porang putih dan porang kuning dengan pelarut air memiliki bentuk permukaan oval yang persebarannya tidak seragam tanpa adanya struktur jarum, sedangkan dengan pelarut etanol memiliki struktur jarum yang merupakan struktur Ca-oksalat.

 

Kata Kunci : glukomannan, Porang, ekstraksi

 

 

Abstract

Porang is one of the plants having high glucomannan content, about 45-65% which is potentially applied both in medical or food industry. This study focused on the extraction of the two types of porang, white porang (Amorphophallus oncophyllus) and yellow Porang (Amorphophallus blume muerelli). The aim of this study is to determine the yield of glucomannan extraction and its characteristics including the levels of glucomannan, morphology and specific functional groups. This research comprosed (1) the formation of porang flour, (2) the analysis of porang flour, (3) the extraction of glucomannan from porang flour, and (4) analysis of glukomannan product. The control variables were temperature of 75oC, stirring speed of 4000 rpm, and the extraction time for 15 minutes. The product was analyzed by levels of KGM (konjac glucomannan), FTIR (fourier transform infra red) for specific fungtional groups, and particle morphology with SEM (Scanning Electron Microscope). White porang flour had moisture content of 13.477%, 4.612% ash content, 47.554% starch content, and 17.536% amylose content. While for the yellow porang, the moisture content of 12.326%, ash content of  3.901%,  5.598%  starch content,  and  16.948% amylose content were found. The extract from white porang flour with water solvent obtained glucomannan levels of 73.70% and for ethanol solvent obtained glaucoma-nnan levels of 64.67%. Analysis of morphology of the glucomannan flour from white and yellow porang with water solvent produce greater wavelength than the one extracted with ethanol solvent at 3000-3700 cm-1. Results of analysis on surface structures is the glucomannan flour from white and yellow porang with solvent water has a non-uniform oval surface shape without needle structure, whereas the glucomannan flour with ethanol solvent has a needle structure reprensenting a structure of Ca-oxalate.

 

        Keyword: Glucomannan, Porang, Extraction

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-16 12:11:53

No citation recorded.