Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{METANA34193, author = {Presyta Eka Putri and Edy Supriyo}, title = {Transesterifikasi Minyak Kelapa Sawit menggunakan Katalis Kalsium Oksida (CaO) menjadi Biodiesel}, journal = {METANA}, volume = {16}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {biodiesel, minyak kelapa sawit, transesterifikasi}, abstract = { Bioedisel merupakan bahan bakar alternatif yang menjanjikan yang dapat diperoleh dari minyak nabati maupun lemak hewani melalui reaksi transesterifikasi dengan alkohol. Minyak nabati mempunyai potensi yang cukup besar untuk bahan bakar alternatif mesin diesel dengan dilakukan reaksi transesterifikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu (55 0 C dan 65 0 C), konsentrasi katalis (3% dan 5%) dan %berat metanol (30% dan 50%) terhadap yield metil ester yang dihasilkan dan dilakukan optimasi proses dengan variasi variabel suhu transesterifikasi untuk menentukan besar yield biodiesel minyak kelapa sawit. Dari penelitian didapatkan suhu transesterifikasi optimum adalah 60 0 C dengan yield sebesar 89,98% untuk konsentrasi katalis 3% dan 50% berat metanol. Biodiesel yang didapatkan memiliki densitas sebesar 838 kg/m 3 (standar Pertamina815-860 kg/m 3 ), viskositas sebesar 4,01 mm 2 /sec (standar Pertamina 2,0 – 4,5 mm 2 /sec), bilangan asam sebesar 0,45 mgKOH/gr (standar Pertamina maks 0,6), flash point sebesar 63 0 C (standar Pertamina min 52 0 C) dan angka setana sebesar 48,45 (standar Pertamina min 48). Serta pengaplikasian biodiesel dengan uji kebisingan biodiesel (B30) minyak kelapa sawit pada mesin fogging sebesar 79,9 dB dan pada kebisingan solar pada mesin fogging sebesar 81,6 dB. }, issn = {2549-9130}, pages = {75--80} doi = {10.14710/metana.v16i2.34193}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/34193} }
Refworks Citation Data :
Bioedisel merupakan bahan bakar alternatif yang menjanjikan yang dapat diperoleh dari minyak nabati maupun lemak hewani melalui reaksi transesterifikasi dengan alkohol. Minyak nabati mempunyai potensi yang cukup besar untuk bahan bakar alternatif mesin diesel dengan dilakukan reaksi transesterifikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu (550C dan 650C), konsentrasi katalis (3% dan 5%) dan %berat metanol (30% dan 50%) terhadap yield metil ester yang dihasilkan dan dilakukan optimasi proses dengan variasi variabel suhu transesterifikasi untuk menentukan besar yield biodiesel minyak kelapa sawit. Dari penelitian didapatkan suhu transesterifikasi optimum adalah 600C dengan yield sebesar 89,98% untuk konsentrasi katalis 3% dan 50% berat metanol. Biodiesel yang didapatkan memiliki densitas sebesar 838 kg/m3 (standar Pertamina815-860 kg/m3), viskositas sebesar 4,01 mm2/sec (standar Pertamina 2,0 – 4,5 mm2/sec), bilangan asam sebesar 0,45 mgKOH/gr (standar Pertamina maks 0,6), flash point sebesar 630C (standar Pertamina min 520C) dan angka setana sebesar 48,45 (standar Pertamina min 48). Serta pengaplikasian biodiesel dengan uji kebisingan biodiesel (B30) minyak kelapa sawit pada mesin fogging sebesar 79,9 dB dan pada kebisingan solar pada mesin fogging sebesar 81,6 dB.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-22 04:39:50
METANA diterbitkan oleh Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.