skip to main content

Faktor yang Berhubungan dengan Praktik PHBS Pencegahan TB Paru pada Santri di Kabupaten Tegal (Studi di Pondok Pesantren Attholibiyah Bumijawa)

*Nissa Atul Asfiya orcid  -  Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Priyadi Nugraha Prabamurti  -  Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Aditya Kusumawati  -  Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2021 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan pencegahan primer penularan TB Paru yang dapat dilakukan di pondok pesantren. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik PHBS pencegahan TB Paru pada santri di Kabupaten Tegal.

Metode : Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh santri Pondok Pesantren Attholibiyah Bumijawa sebanyak 886 santri. Besar sampel sebanyak 268 santri, terdiri dari 130 santri putra dan 138 santri putri yang diperoleh dengan simple random sampling serta menggunakan perhitungan rumus Lemeshow. Pengumpulan data dengan pengisian kuesioner oleh responden. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat menggunakan uji chi-square dengan signifikansi 95%, dan multivariat menggunakan uji regresi binary logistic. Penelitian ini sudah mendapat persetujuan dari komisi etik No : 90/EA/KEPK-FKM/2021.

Hasil : Hasil penelitian menunjukan 47% responden memiliki perilaku PHBS pencegahan TB Paru dengan kategori kurang baik. Variabel yang berhubungan dengan praktik PHBS pencegahan TB Paru yaitu jenis kelamin (p<0,01), tingkat pendidikan (p=0,028), pengetahuan (p=0,0002), sikap (p<0,01), ketersediaan fasilitas (p<0,01), ketersediaan informasi (p<0,01), akses terhadap pelayanan kesehatan (p<0,01), peraturan pondok (p<0,01), sikap dan perilaku kyai (p<0,01), sikap dan perilaku asatidz (p<0,01), sikap dan perilaku pengurus (p<0,01), serta sikap dan perilaku teman (p<0,01). Variabel yang paling mempengaruhi praktik PHBS pencegahan TB Paru adalah jenis kelamin (OR =5,815).

Simpulan : Faktor yang berhubungan dengan praktik PHBS pencegahan TB Paru di pondok pesantren yaitu, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, ketersediaan fasilitas, ketersediaan informasi, akses terhadap pelayanan kesehatan, peraturan pondok pesantren, sikap dan perilaku kyai, asatidz, serta pengurus dan teman. Sementara, faktor yang tidak berhubungan yaitu umur. Faktor yang paling berpengaruh yaitu jenis kelamin. Pondok pesantren sebagai institusi pendidikan perlu memberikan dukungan baik secara materi maupun sosial pada santri putra maupun putri, terutama pertimbangan pada santri putra dalam pelaksanaan PHBS pencegahan TB Paru di pondok pesantren.

Kata kunci : TB Paru; Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat; Pondok Pesantren


ABSTRACT

Title : Factors Related to PHBS Practices for Preventing Pulmonary TB on Santri in Tegal Regency (Study at Pondok Pesantren Attholibyah Bumijawa)

Background: PHBS is primary prevention of pulmonary TB transmission can be applied in Islamic boarding schools. This research to analyze the factors related to the practice of PHBS in preventing pulmonary TB among students in the Tegal Regency.

Method: Quantitative research with cross-sectional study design. The Population as many as 886 students, 268 samples are 130 male and 138 female students, obtained by simple random sampling using the Lemeshow formula. Collect data by filling out questionnaires by respondents. Analysis with univariate, bivariate using chi-square test, and multivariate using binary logistic regression test. This research has received approval from the ethics commission No: 90/EA/KEPK-FKM/2021.

Results: The results showed that 47% of respondents had PHBS behavior to prevent pulmonary TB in a poor category. The related variables were gender (p<0,01), education level (p=0.028), knowledge (p=0.0002), attitude (p<0,01), facilities (p<0,01), information (p<0,01), access to health services (p<0,01), regulations (p<0,01), kyai attitudes and behavior (p<0,01), asatidz (p<0,01), administrator (p<0,01), friends (p<0,01). The variable that most influenced the practice of PHBS in preventing pulmonary TB was gender (OR =5.815).

Conclusion: Factors related to the practice of PHBS prevention of pulmonary TB in Islamic boarding schools are gender, education level, knowledge, attitudes, availability of facilities, availability of information, access to health services, boarding school regulations, attitudes, and behavior of kyai, asatidz, administrators and friends. The unrelated factor is age and the most influential factor is gender. Islamic boarding schools as educational institutions need to provide material and social support for male and female students, especially considerations for male students in the implementation of PHBS to prevent pulmonary TB in Islamic boarding schools.

Keywords: Pulmonary TB; Clean And Healthy Lifestyle; Islamic Boarding School

 

Fulltext View|Download
Keywords: TB Paru; Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; Pondok Pesantren

Article Metrics:

  1. Groenewald W, Baird MS, Verschoor JA, Minnikin DE, Croft AK. Differential spontaneous folding of mycolic acids from Mycobacterium tuberculosis. Chem Phys Lipids. 2014;180:15–22
  2. World Health Organization. Global Tuberculosis Report 2020. geneva; 2020
  3. World Health organization. Global Tuberculosis Report 2019. geneva; 2019
  4. Kementerian Kesehatan Indonesia 2019. Profil Kementerian Kesehatan Indonesia 2019. Vol. 53, Kementerian Kesehatan RI. 2019. 1689–1699 p
  5. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2019. Sosial BS, editor. Semarang; 2019
  6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Jawa tengah Tahun 2017 [Internet]. Semarang; 2019 [cited 2020 Oct 26]. Available from: http://dinkesjatengprov.go.id/v2018/dokumen/Profil2017/mobile/index.html#p=88
  7. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jateng 2018 [Internet]. 2019 [cited 2020 Oct 26]. Available from: http://dinkesjatengprov.go.id/v2018/dokumen/profil_2018/mobile/index.html
  8. Dinkes Kabupaten Tegal. Profil Kesehatan Kabupaten Tegal Tahun 2018. 2019
  9. Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal. Profil Kesehatan KabupatenTegal 2019. 2019
  10. Dinkes Tegal. Profil Kesehatan Kabupaten Tegal Tahun 2017. 2018;225
  11. Zulfa M, Alawi A. Gus Yus : Fisik Santri Lemah, Unggul Jiwa [Internet]. 2015 [cited 2020 Nov 22]. Available from: https://www.nu.or.id/post/read/58288/gus-yus-fisik-santri-lemah-unggul-jiwa
  12. Fauzi, Dkk. Peran Pendidikan Pesantren Salafi Dalam Membentuk Perilaku Remaja Di Era Modernisasi. J Ika Ikat Alumni Pgsd Unars. 2020;8(1):179–87
  13. Ariani L. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat pada mahasiswa kos di Padukuhan Karangmalang Yogyakarta. Jurkessia. 1390;VIII(1):99–117
  14. Zulfa Husni Khumayra MS. Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) antara Santri Putra dan Santri Putri. J Nutr Coll. 2012;3(1):90–7
  15. Adliyani ZON, Angraini DI, Soleha TU. Pengaruh Pengetahuan, Pendidikan dan Ekonomi terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat Desa Pekonmon Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat. Major J. 2017;7(1):6–13
  16. Lewa AF, Ramadhan K. Pengetahuan dan Sikap Santri tentang PHBS dengan Tindakan Penerapan PHBS di Pondok Pesantren Amanah Putra Poso. Poltekita J Ilmu Kesehat [Internet]. 2015;1(19):986–91. Available from: http://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/15612?page=5
  17. Putri F, Prabamurti P, Mustofa S. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Phbs Pencegahan Penyakit Tb Paru Pada Santri Di Pondok Pesantren Nurul Hasan Kabupaten Magelang. J Kesehat Masy Univ Diponegoro. 2017;5(3):527–39
  18. Suryani L, Payung S, Pekanbaru N. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Siswa/I Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. J Keperawatan Abdurrab [Internet]. 2018;1(2):17–28. Available from: http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/255
  19. Murniani. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Pendidikan, Ketersediaan Sarana dan Prasarana dan Sumber Informasi dengan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Melintang Kota PangkalPinang Tahun 2018. J Smart Ankes [Internet]. 2018;2:32–8. Available from: http://www.jurnalabdinusababel.ac.id/index.php/jurnal/article/view/9
  20. Kusumaningrum A, Hikayati H, Lengga VM. Faktor - Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Tradisional/Komplementer Pada Keluarga dengan Penyakit Tidak Menular. Semin Nas Keperawatan [Internet]. 2017;1(1):254–63. Available from: http://www.conference.unsri.ac.id/index.php/SNK/article/view/780/409
  21. Jimung M. Pengaruh guru sebagai role model terhadap motivasi penerapan PHBS siswa di SMP Freater Parepare. J Kesehat Lentera ACITYA. 2019;6(2):40–5
  22. Berliana N. Hubungan Peran Orangtua, Pengaruh Teman Sebaya Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. J Endur. 2016;1(2):75–80

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-03-27 09:45:27

No citation recorded.