skip to main content

Identifikasi Parasit Alergen Kulit dan Evaluasi Personal Hygiene pada Anak Pesantren

*Ahmad Supandi  -  Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Banda Aceh|Universitas Abulyatama, Indonesia
Isfanda Isfanda  -  Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Banda Aceh|Universitas Abulyatama, Indonesia
Syarifah Nora  -  Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Banda Aceh|Universitas Abulyatama, Indonesia
Open Access Copyright 2023 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Alergi merupakan reaksi hipersensitivitas tubuh yang berlebihan terhadap suatu alergen. Alergen yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit diantaranya Sarcoptes scabiei var hominis dan tungau debu rumah. Penyakit skabies di pondok pesantren kurang diperhatikan oleh santri. Faktor lingkungan yang kurang baik, personal hygiene yang buruk, pengetahuan yang kurang adalah penyebab terjadinya risiko penularan penyakit skabies. Tujuan dari penelitian adalah identifikasi alergen kulit dan mengetahui hubungan personal hygiene dengan skabies.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik Cross Sectional Study. Sampel dipilih dengan metode Purposive Sampling yaitu siswa yang mengalami infeksi kulit dan didapatkan 145 siswa.

Hasil: Hasil penelitian didapatkan identifikasi Sarcoptes Scabiei Var Hominis dan Dermatophagoides Farinae. Distribusi skabies diketahui sebanyak 20 (13,8%) responden mengalami skabies, sedangkan 125 (86,2%) responden tidak mengalami skabies. Distribusi personal hygiene diketahui 100 (69%) responden memiliki personal hygiene yang baik dan 45 (31%) responden memiliki personal hygiene yang buruk. Hasil analisa bivariat didapatkan responden yang memiliki personal hygiene yang buruk yaitu 45 responden (31%) dengan 13 responden (28,9%) dan 32 responden (71,1%) tidak mengalami skabies. Sementara responden yang memeliki personal hygiene yang baik yaitu 100 responden (69%) dengan 93 responden (93%) tidak mengalami skabies dan 7 responden (7%) mengalami skabies.

Simpulan: Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan personal hygiene dan skabies, siswa diharapkan lebih memperhatikan personal hygiene dan tidak melakukan kontak dengan penderita skabies agar tidak terjadi penularan.

Kata kunci: alergen; skabies; personal hygiene; tungau debu rumah

 

Title: Identification of Skin Allergen Parasites and Evaluation of Personal Hygiene in Islamic Boarding School Children

Background: Allergy is an excessive hypersensitivity reaction of the body to an allergen.  Allergens that can cause infections of the skin include Sarcoptes scabiei (var. hominis) and house dust mites. Scabies disease in Islamic boarding schools is not given enough attention by students. Unfavorable environmental factors, poor personal hygiene, and lack of knowledge are the causes of the risk of scabies transmission. The purpose of this research is to help skin allergens and determine the relationship between personal hygiene and scabies.

Method: The type of research used is a descriptive analytical cross sectional study. The sample was selected by purposive sampling method, namely students who had skin infections and obtained 145 students.

Result: Dermatophagoides Farinae and Sarcoptes Scabiei Var Hominis were identified by the research findings. The distribution of scabies was as follows: 125 respondents (86.2%) did not develop scabies, while 20 (13.8%) did. According to the data on personal hygiene distribution, one hundred (69%) of the respondents maintain adequate personal hygiene, while forty-five (31%) do not. The bivariate analysis revealed that among the respondents, 45 individuals (31%) exhibited inadequate personal hygiene, while 13 individuals (28.9%) and 32 individuals (71.1%) did not report any instances of scabies. In contrast, one hundred respondents (69%) maintained excellent personal hygiene, with seven respondents (7%) developing scabies and 93 respondents (93%) not experiencing them.

Conclusion: The study found a link between personal hygiene and scabies. Students should practice better cleanliness and avoid scabies sufferers to prevent transmission.

Keywords: allergen; scabies; personal hygiene; house dust mite

Fulltext View|Download
Keywords: alergen; skabies; personal hygiene; tungau debu rumah

Article Metrics:

  1. Fia F, Johan J, Song C, Wijaya C. Penyuluhan Penatalaksanaan Alergi Yang Memberikan Keluhan Kulit Gatal Pada Lansia Di Panti Werdha Salam Sejahtera. 2020;2(2):275-280. doi: 10.24912/jbmi.v2i2.7258.Diaksespada14April2022melaluihttps://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/7258
  2. Kurnia FN, Hartana A, Rengganis I. Faktor Pencetus Kejadian Alergi Pernapasan Pada Pasien Dewasa Di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. J Sumberd Hayati. 2019;5(2):72-80. doi: 10.29244/jsdh.5.2.72-80Diaksespada14April2022melaluihttps://journal.ipb.ac.id/index.php/sumberdayahayati/article/view/28210
  3. Efendi R, Adriansyah AA, Ibad M. ( The Indonesian Journal of Public Health ) Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Scabies Pada Santri di Pondok Pesantren Fakultas Kesehatan , Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Kesehat Masy Indones. 2020;15(November):25-28. Diakses pada 20 Maret 2022 melalui https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/download/6571/5093
  4. Majawati ES, Joselyn K. Gambaran Prevalensi Tungau Debu Rumah (Penyebab Alergi dan Asma) di Kelurahan Tanjung Duren Utara Jakarta Barat. 2019;25(2):59-65. doi: 10.36452/jkdoktmeditek.v25i2.1751.Diaksespada23Maret2022melaluihttp://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/1751
  5. Rosi Esa Gustina, Putri Anni. Pemeriksaan Tungau Debu Rumah (TDR) Pada Debu Kasur Di Pondok Pesantren Attamadun Kota Batam. JURPIKAT. 2021;2(3):372-384. doi: 10.37339/jurpikat.v2i3.725.Diaksespada08April2022melaluihttps://jurnal.politeknik-kebumen.ac.id/jurpikat/article/view/725
  6. Arrahmi F, Irawati N, Rita RS. Jurnal Dampak Gambaran Kepadatan Tungau Debu Rumah Spesies Dermatophagoides pteronyssinus dan Dermatophagoides farinae di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur Kota Padang. J Dampak. 2019;01:15-19. Diakse pada 23 Maret 2022 melalui http://jurnaldampak.ft.unand.ac.id/index.php/Dampak/article/view/194
  7. Ubaidillah U. Pencegahan Penyakit Scabies di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Yogyakarta. J SOLMA. 2021;10(1):189-193. doi: 10.22236/solma.v10i1.5432.Diaksespada20Maret2022melaluihttps://journal.uhamka.ac.id/index.php/solma/article/view/5432
  8. Wulandari A. Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Skabies pada Santri di Pesantren Ulumul Qur’an Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. J Sains. 2018;3(4):322-328. Diakses pada 14 April 2022 melalui https://jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/article/view/299
  9. Bancin MMMC ana; KR. Prevalensi Penderita Skabies di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Periode Tahun 2016-2018. 2020;2(1):20-26. Diakses pada 23 Maret 2022 melalui http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat/article/view/598 Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2014.; 2018. doi: 10.1002/qj
  10. Widasmara D, Sananta P, Tamadi VR. Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Skabies Pada Santriwati Di Pondok Pesantren An-Nur 2 Putri Al-Murtadlo, Malang. 2020;7:118-125. Diakses pada 24 April 2022 melalui http://repository.ub.ac.id/176334/
  11. Rahmawati AN, Hestiningsih R, Wuryanto MA. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren X Semarang. 2021;11(1):21-24. Diakses pada 24 April 2022 melalui https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jim/article/view/35019
  12. Majid R, Dewi R, Astuti I, Fitriyana S. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies pada Santri di Pesantren Kabupaten Bandung Tahun 2019 The Correration of Personal Hygiene and Scabies Incidence on Santri in Pesantren Kabupaten Bandung 2019. 2020;2(22):160-164. Diakses pada 24 April 2022 melalui https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/jiks/article/view/5590
  13. Kurniawan Marsha, Ling Michael Sie Shun F. Diagnosis dan Terapi Skabies. Cermin Dunia Kedokt. 2020;47(2):104. Diakses pada 26 Juni 2023 melalui https://cdkjournal.com/index.php/cdk/article/view/277
  14. Marga MP. Pengaruh Personal Hygiene Terhadap Kejadian Penyakit Skabies. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2020;12(2):773-778. doi: 10.35816/jiskh.v12i2.402.Diaksespada01Juli2023melaluihttps://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH/article/download/402/295/
  15. Dewi SSS, Siregar N. Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies di Panti Asuhan Hayat Sabungan Jae. J Kesehat Ilm Indones. 2019;4(2):113-120. Diakses pada 26 Juli https://jurnal.unar.ac.id/index.php/health/article/view/162
  16. Fauziah M, Asmuni A, Ernyasih E, Aryani P. Penyuluhan Personal Hygiene Untuk Faktor Risiko Penyakit Menular Pada Siswa Pesantren Sabilunnajat Ciamis Jawa Barat. AS-SYIFA J Pengabdi dan Pemberdaya Kesehat Masy. 2021;2(1):55. doi: 10.24853/assyifa.2.1.55-68.Diaksespada02Juli2023SYIFA/article/view/9206
  17. Anggara C, Rizky S. Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Samarind. J Pijar MIPA. 2019;XIII(1):2372-2377. Diakses pada 06 Juli 2023 melalui https://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/183/

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-28 06:32:14

No citation recorded.