PERIZINAN BERBASIS ONLINE SINGLE SUBMISSION UNTUK MEWUJUDKAN KEMUDAHAN BERUSAHA

Rio Christiawan
DOI: 10.14710/mmh.50.1.2021.60-69
Copyright (c) 2021 Masalah-Masalah Hukum License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0

Abstract

Kendala utama dalam mewujudkan kemudahan berusaha di Indonesia adalah masalah perizinan dalam berusaha. Pemerintah telah melahirkan PP Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2019 tentang Percepatan Kemudahan Berusaha. Tujuan penulisan ini adalah melihat persoalan bahwa Online Single Submission (OSS) masih belum dapat melayani perizinan teknis yang penting bagi kelangsungan usaha mengingat hingga saat ini OSS hanya dapat dipergunakan untuk mengurus sebagian kecil perizinan yang memang mudah dan murah untuk diurus. OSS akan dapat mendorong tingkat kemudahan berusaha di Indonesia apabila dalam pengurusan perizinan berbasis OSS telah memenuhi hakikat single submission itu sendiri, yakni dapat mengintegrasikan pengurusan perizinan dan dapat memenuhi fungsi data sharing antar instansi sehingga pengurusan perizinan sederhana, mudah, dan cepat.

Full Text: PDF

Keywords

Kendala Perizinan; Birokrasi; OSS; Kemudahan Berusaha

References

Arrum, D. A. (2019). Kepastian Hukum Dalam Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submission) di Indonesia. Jurist-Diction, 2(5), 1631–1654. https://doi.org/10.20473/jd.v2i5.15222

Berger, B. (2013). Constraints and Types of Business Interruption in Developing Countries. Iowa Law Review Journal, 99(3), 362.

Brigs, M. (2015). Easy Business Formulation and Regulation for Investors in Southeast Asia. Australian Business Law Review Journals, 59, 119.

Burgos, P. (2017). Easy of Doing Business in Southeast Asia. Ateneo Business Law Review Journals, 36, 109.

Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. (2015). Penyederhanaan Birokrasi Perizinan: Focus Group Discussion (FGD) Departemen Dalam Negeri di Jakarta 4 Maret 2015.

Harun. (2014). Konstruksi Perizinan Usaha Masa Depan. Penerbit SI.

Lahadila, B. (2019). Hantu Berdasi Kendala Investasi di Daerah: Materi Paparan Kepala BKPM dalam Acara Sosialisasi Kemudahan Berusaha Jakarta:

Lestari, S. E., & Djanggih, H. (2019). Urgensi Hukum Perizinan Dan Penegakannya Sebagai Sarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup. Masalah-Masalah Hukum, 48(2), 147. https://doi.org/10.14710/mmh.48.2.2019.147-163

Lucas, M. et. al. (2020). 2019 Ease of Doing Bussiness Report (South East Asean) EoDB Series Publishing.

Osenboorg, D. et. al. (2020). World Bank Annual Report 2019 (South East Asean). World Bank.

Ping, L. H. (2017). Simple Licensing as an Incentive for Investors. University of Malaya Law Review Journal, 53, 110.

Priscilia, I. M. (2018). Implementasi OSS pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Manado. Jurnal Sam Ratulangi Law Review, 1(1), 56.

Pudyatmoko, Y. S. (2009). Perizinan – Problem dan Upaya Pembenahan. Grasindo.

Raharjo, A. dkk. (2019). Laporan Tahunan Kinerja KPK Tahun 2019.

Saharjo, B. H. (2013). Pengendalian Hutan dan Lahan yang Lestari. Jurnal Biodiversitas, 17(1), 18.

Sipayung, T. (2017). Moratorium: Sebuah Persoalan Baru. Jurnal Paspi, 2(2), 165.

Siswosoediro, H. (2018). Pengurusan Perizinan dan Dokumen. Visi Media.

Sutedi, A. (2011). Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik. Cetakan Kedua. Sinar Grafika.

Tim Sosialisasi BKPM. (2019). Buku Panduan Menuju Perizinan Berbasis OSS. Cetakan Pertama. Litbang BKPM.

Tim Sosialisasi OSS. (2018). Buku Panduan Pedoman Pelayanan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik (OSS). Kementerian Koordinator Perekonomian.

White. S. (2016). Problem of Licensing Management in Developing Countries. Tamasat Law Review Journal, 49, 172.

Yani, A. dkk. (2016). Perizinan Terpadu. Cetakan Pertama. Unmal Press.

Yap, K. (2017). Comercial Aspect on Omnibus Law. Hongkong Babtist University Legal Journal, 34, 83.

Yong, D. (2019). Data Sharing as a Legal Solution. Singapore Law Review Journal, 36, 306.