BibTex Citation Data :
@article{NTS29169, author = {Nisa Nabila and Paramita Prananingtyas and Muhamad Azhar}, title = {PENGARUH MONEY POLITIC DALAM PEMILIHAN ANGGOTA LEGISLATIF TERHADAP KEBERLANGSUNGAN DEMOKRASI DI INDONESIA}, journal = {Notarius}, volume = {13}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Abstr act Election is a process to produce a fair leaders, have integrity, prioritize a welfare of the people. Conceptually, elections are realizing people's sovereignty. By the election, the legitimacy of people's power is realized through the surrender of people's power and rights to their representatives who have a power in government and parliament. However, in fact, there were violations in the election process, especially during the campaign. Type of campaign violation that often occurs in elections is money politics. money politics deviations take the form of giving money to sympathizers public so they elect their candidates during the elections, in a country that has a democratic system, the rise of political money will slowly undermine the principle of democracy itself, because of people voice as holders of the highest sovereignty can be redeemed with rupiah. Keyword : general election, money politic, democracy Abstrak Pemilu adalah suatu proses untuk melahirkan pemimpin yang adil, berintegritas, mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Secara konseptual, pemilu adalah sarana perwujudan kedaulatan rakyat.Dengan jalan pemilu, legitimasi kekuasaan rakyat diwujudkan melalui penyerahan sebagian kekuasaan dan hak rakyat kepada wakilnya yang duduk di pemerintahan maupun parlemen.Tetapi, dalam faktanya, proses dalam pemilu banyak terjadi pelanggaran utamanya pada saat dilaksanakanya kampanye, Jenis pelanggaran kampanye yang sering terjadi dalam pemilihan umum adalah money politic. money politic termasuk tindakan penyimpangan dari kampanye yang bentuknya dengan cara memberikan uang kepada simpatisan ataupun masyarakat agar mereka agar mereka memilih kandidat tersebut pada saat diselenggarakanya pemilu, di Negara yang mengaut sistem demokrasi ini, maraknya money politik perlahan akan menggerus prinsip demokrasi itu sendiri, karena suara rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dapat ditebus dengan rupiah. Kata kunci : p e milu, politik uang, demokrasi }, issn = {2686-2425}, pages = {138--153} doi = {10.14710/nts.v13i1.29169}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/notarius/article/view/29169} }
Refworks Citation Data :
Abstract
Election is a process to produce a fair leaders, have integrity, prioritize a welfare of the people. Conceptually, elections are realizing people's sovereignty. By the election, the legitimacy of people's power is realized through the surrender of people's power and rights to their representatives who have a power in government and parliament. However, in fact, there were violations in the election process, especially during the campaign. Type of campaign violation that often occurs in elections is money politics. money politics deviations take the form of giving money to sympathizers public so they elect their candidates during the elections, in a country that has a democratic system, the rise of political money will slowly undermine the principle of democracy itself, because of people voice as holders of the highest sovereignty can be redeemed with rupiah.
Keyword : general election, money politic, democracy
Abstrak
Pemilu adalah suatu proses untuk melahirkan pemimpin yang adil, berintegritas, mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Secara konseptual, pemilu adalah sarana perwujudan kedaulatan rakyat.Dengan jalan pemilu, legitimasi kekuasaan rakyat diwujudkan melalui penyerahan sebagian kekuasaan dan hak rakyat kepada wakilnya yang duduk di pemerintahan maupun parlemen.Tetapi, dalam faktanya, proses dalam pemilu banyak terjadi pelanggaran utamanya pada saat dilaksanakanya kampanye, Jenis pelanggaran kampanye yang sering terjadi dalam pemilihan umum adalah money politic. money politic termasuk tindakan penyimpangan dari kampanye yang bentuknya dengan cara memberikan uang kepada simpatisan ataupun masyarakat agar mereka agar mereka memilih kandidat tersebut pada saat diselenggarakanya pemilu, di Negara yang mengaut sistem demokrasi ini, maraknya money politik perlahan akan menggerus prinsip demokrasi itu sendiri, karena suara rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dapat ditebus dengan rupiah.
Kata kunci : pemilu, politik uang, demokrasi
Article Metrics:
Last update:
Proceedings of the International Conference on Sustainable Innovation on Humanities, Education, and Social Sciences (ICOSI-HESS 2022)
Last update: 2024-11-14 15:15:56
Ciptaan berjudul (Notarius, dibuat oleh Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro), diidentifikasi oleh Notarius, bebas dari batasan hak cipta yang berlaku.
Journal Notarius is present by Public Notary, Diponegoro UniversityImam Bardjo, S.H. No.1-3 SemarangEmail: jurnalmkn.undip@gmail.comPhone: 0248415998Website: http://notariat.undip.ac.id