skip to main content

Respon ASEAN atas Keterlibatan Amerika Serikat di Laut Cina Selatan: Tinjauan Teori Balance of Threat

Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat , Indonesia

Open Access Copyright (c) 2024 Politika: Jurnal Ilmu Politik under https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract
Kawasan Laut Cina Selatan telah menjadi panggung persaingan strategis yang berpotensi mengganggu stabilitas regional, mengingat ketidakseimbangan kekuatan antara negara-negara ASEAN dan Cina. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis respons ASEAN terhadap dominasi Cina dalam wilayah tersebut, dengan mempertimbangkan peran yang dimainkan oleh Amerika Serikat. Penulis mengadopsi kerangka teoretis Balance of Threat yang dikemukakan oleh Stephen M. Walt untuk menjelaskan bagaimana ASEAN merespons dominasi Cina dengan tujuan mempertahankan keseimbangan kekuatan dan stabilitas regional. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan, termasuk analisis berbagai sumber seperti jurnal, buku, dokumen resmi, dan tesis. Selain itu, kami juga melakukan wawancara dengan pengamat hubungan internasional untuk mendapatkan perspektif yang lebih dalam. Hasil penelitian ini menggambarkan bagaimana Amerika Serikat berpartisipasi di kawasan Laut Cina Selatan serta mengungkapkan respons ASEAN terhadap ancaman yang timbul akibat dominasi Cina di wilayah tersebut, dengan fokus pada upaya menjaga stabilitas kawasan yang diperlukan dalam konteks geopolitik yang kompleks.
Fulltext View|Download
Keywords: Laut Cina Selatan; ASEAN; Amerika Serikat; Balance of Threat; Stabilitas Regional

Article Metrics:

  1. Akbar, C. F., & Rustam, I. (2022). Respon Pemerintah Tiongkok Terhadap Penyebaran Sistem Pertahanan Anti-Rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) Amerika Serikat di Korea Selatan. IJPSS: Indonesia Journal of Peace and Security Studies, 4(1), 82-99
  2. Al-Anshorys, A. M., Fikri, M. M., Ramadinna, F., & Haykal, M. Z. (2023). Analisis Balance of Threat dari Pengaruh Politik Internasional China di Indo-Pasifik: Tinjauan Teori Realisme. Spektrum, 20(2), 87-103
  3. Alfiansyah, V., & Prakoso, H. A. (2022). Upaya Amerika Dalam Menghadapi Ancaman Tiongkok di Laut China Selatan Melalui Pengaktifan The Quadrilateral Security Dialogue (QUAD). NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(5), 1847-1858
  4. Anshori, M. F. (2020). Balance of Threat of the Quadrilateral Security Dialogue Towards China’s Presence in the South China Sea. AEGIS, 4(1), 37-67
  5. Apria, G. (2018). Upaya Delegitimasi Amerika Serikat di Laut Tiongkok Selatan. Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Vol 16 (3), 197-202
  6. Bakry, U. S. (2017). Dasar-Dasar Hubungan Internasional. Depok: Kencana
  7. BBC Indonesia. (2017, Maret 17). Filipina Minta China Hentikan Reklamasi di Laut China Selatan. Diambil kembali dari BBC Indonesia: http://www.bbc.com/indonesia/ dunia/2015/04/150420_filipina_China_reklamasi
  8. Bidara, M. A., Mamentu, M., & Tulung, T. (2018). Kepentingan Amerika Serikat dalam Konflik Laut China Selatan. Jurnal Eksekutif, 1(1), 1-15
  9. Bureau of Economic Analysis. (2023, Agustus 30). Gross Domestic Product, Second Quarter 2023 (Second Estimate) and Corporate Profits (Preliminary). Diambil kembali dari U.S. Department of Commerce: https://www.bea.gov/news/2023/gross-domestic-product- second-quarter-2023-second-estimate-and-corporate-profits
  10. Center for Preventive Action. (2020, Mei 21). Military Confrontation in the South China Sea: Contingency Planning Memorandum No. 36. Diambil kembali dari Council on Foreign Relations: https://www.cfr.org/report/military-confrontation-south-china-sea
  11. Damara, A., Setiadi, K., Hisyam, M., Abdillah, M., & Onesuta, R. (2023). ASEAN, China dan Amerika Serikat dalam Menanggapi Sengketa Laut China Selatan. ResearchGate, 1-22. doi: 10.13140/RG.2.2.12478.25926
  12. Darmawan, A. B., & Ndarari, G. L. (2017, September). Keterlibatan Amerika Serikat dalam Sengketa Laut Tiongkok pada Masa Pemerintahan Presiden Barack Obama. Jurnal Hubungan Internasional, 6 (1) 1-15. doi: 10.18196/hi.61100
  13. Darmawan, A. R. (2020, April 22). China’s Claim to Traditional Fishing Rights in the North Natuna Sea Does Not Hold Up. Dipetik April 29, 2023, dari East Asia Forum: https:// www.eastasiaforum.org/2020/04/22/chinas-claim-to-traditional-fishing-rights-in-the- north-natuna-sea-does-not-hold-up/
  14. Deb, S., & Wilson, N. (2021). The Coming of Quad and the Balance of Power in the Indo- Pacific. Journal of Indo-Pacific Affairs, 5 (4), 1-9
  15. Inayati, R. S. (2018). Kerjasama Maritim ASEAN di Bidang Politik dan Keamanan. Dalam Khanisa, & F. Farhana, Keamanan Maritim ASEAN dalam Perspektif Ekonomi Politik Indonesia (hal. 45-72). Jakarta: LIPI Press
  16. Itasari, E. R., & Mangku, D. G. (2020, November). Elaborasi Urgensi dan Konsekuensi atas Kebijakan ASEAN dalam Memelihara Stabilitas Kawasan di Laut China Selatan secara Kolektif. Harmony, 5(2), 143-154
  17. Jebb, B. (2023). China’s Use of Force in Territorial Disputes: Discontinuities Between Land and Sea. Journal of Public & International Affairs
  18. Juliandini, N. (2020). Strategi Institutional Balancing di Kawasan Asia Pasifik. Jurnal Transborders, 4(1), 36-46
  19. Kadam, T. (2022, December 17). ‘Rocket Showdown’: Philippines Furious With China Over Unacceptable Swarming of PLA Vessels in South China Sea. Dipetik April 15, 2023, dari The Eurasian Times: https://eurasiantimes.com/rocket-showdown-philippines-furious- with-china-over-unacceptable-swarming-of-pla-vessels-in-south-china-sea/
  20. Kantor Juru Bicara. (2022, Agustus 3). Hubungan Amerika Serikat-ASEAN. Diambil kembali dari U.S Department of State: https://www.state.gov/the-united-states-asean- relationship/
  21. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. (2013, February 28). Laut China Selatan. Dipetik January 14, 2023, dari https://kemlu.go.id/portal/id/read/101/halaman_list_ lainnya/laut-china-selatan
  22. Koga, K. (2022). Four Phases of South China Sea Disputes 1990-2020. Dalam Managing Great Power Politics: ASEAN, Institutional Strategy, and the South China Sea (hal. 43-160). Singapore: Palgrave Macmillan
  23. Latiff, R., & Pearson, J. (2020, April 16). Chinese Ship Seen Moving South Near Malaysia Amid Rising South China Sea Tensions. Dipetik April 28, 2023, dari Reuters: https://www.reuters. com/article/uk-malaysia-china-southchinasea-idUKKCN21Y0GZ
  24. Long, D. (2020, April 17). Chinese Survey Ship Moves to Malaysian, Bruneian Waters. Dipetik April 29, 2023, dari Radio Free Asia: https://www.rfa.org/english/news/china/ southchinasea-survey-04162020164946.html
  25. Marsetio. (2023, Mei 29). Potensi Perang Terbuka di Laut China Selatan. Dipetik Juli 2, 2023, dari Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/opini/2023/05/28/potensi-perang-terbuka- di-laut-china-selatan
  26. O’Rourke, R. (2023, Februari 8). Congressional Research Service. Dipetik Februari 10, 2023, dari U.S.-China Strategic Competition in South: https://sgp.fas.org/crs/row/R42784.pdf
  27. Peter G. Peterson Foundation. (2023, April 24). U.S. Defense Spending Compared to Other Countries. Diambil kembali dari Peter G. Peterson Foundation: https://www.pgpf.org/ chart-archive/0053_defense-comparison
  28. Rimapradesi, Y., Nasution, S. N., Ahmad, S. T., & Muhammad, F. (2023). Sikap Indonesia terhadap Krisis China dan Amerika Serikat di Laut China Selatan. Neoclassical Legal Review: Journal of Law and Contemporary Issues, 2 (1), 42-46
  29. Saputra, H. (2016). Klaim Teritorial China di Perairan Laut China Selatan dan Respon Filipina (Analisa Strategi Filipina sebagai Respon atas Klaim China di Laut China Selatan. FISIP UNPAS
  30. Saunders, P. C. (2013). The Rebalance to Asia: U.S.-China Relations and Regional Security. Dalam INSS, Strategic Forum (hal. 1-16). National Defense University Press
  31. Sihite, R. I. (2016). Sengketa China dan ASEAN di Laut China Selatan. International & Diplomacy, 2(1), 33-54
  32. Simanjuntak, M. (2020, Maret). Menolak Klaim Historis China “Nine Dash Line” dan Kewenangan Penegakan Kedaulatan serta Penegak Hukum di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 10(2), 150-162
  33. Statista Research Department. (2023, Agustus 29). Countries With the Highest Military Spending Worldwide in 2022. Diambil kembali dari Statista: https://www.statista.com/ statistics/262742/countries-with-the-highest-military-spending/#:~:text=The%20 United%20States%20led%20the,to%202.2%20trillion%20U.S.%20dollars
  34. Sudira, I. N. (2014, September). Konflik Laut China Selatan dan Politik Luar Negeri Indonesia ke Amerika dan Eropa. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 10(2), 143-161
  35. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Tindakan Komprehensif (Untuk Perbaikan Kinerja dan Pengembangan Ilmu Tindakan). Bandung: Alfabeta
  36. Suharman, Y. (2019). Dilema Keamanan dan Respons Kolektif ASEAN Terhadap Sengketa Laut China Selatan. Intermestic: Journal of International Studies, 3(2), 127-146
  37. Sushanti, S (2016) Persepsi Ancaman di Kawasan Asia Tenggara - Peran ASEAN sebagai Primary Driving Force. Universitas Udayana. Diakses melalui https://erepo.unud.ac.id/ id/eprint/6202
  38. The Guardian. (2022, March 21). China has fully militarized three island in South China Sea, the US admiral says. Dipetik pada 28 Maret 2024, dari China has fully militarized Three Islands in South China Sea, US admiral Says | South China Sea | The Guardian
  39. The US Census Bureau’s World Population. (2023, July). World Population by Country 2023. Dipetik July 26, 2023, dari World Population Review: https://worldpopulationreview. com/
  40. U.S. Embassy & Consulates in Indonesia. (2023, September 7). FACT SHEET: U.S.-ASEAN Comprehensive Strategic Partnership, One Year On. Diambil kembali dari U.S. Embassy Jakarta: https://id.usembassy.gov/fact-sheet-u-s-asean-comprehensive-strategic- partnership-one-year-on/
  41. U.S.-China Economic and Security Review Commission. (2016, December 07). South China Sea Arbitration Ruling: What Happened and What’s Next? Dipetik February 17, 2023, dari https://www.uscc.gov/research/south-china-sea-arbitration-ruling-what-happened-and- whats-next
  42. Vu, K. (2019, July 19). Vietnam Says Chinese Vessel Violated its Sovereignty in South China Sea. Dipetik April 28, 2023, dari REUTERS: https://www.reuters.com/article/us-vietnam- china-southchinasea-idUSKCN1UE1KU
  43. Wahyudi, A. H. (2016). Peran dan Strategi Indonesia bersama ASEAN dalam Upaya Meredakan Konflik Laut China Selatan (The Role and Strategy of Indonesia with ASEAN to Reduce Conflict in the South China Sea). Verity: Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional (International Relations Journal), 8(16), 17-30
  44. Walt, S. M. (1985). Alliance Formation and the Balance of World Power. International Security, 9(4), 3-43
  45. Walt, S. M. (1990). The Origins of Alliance. Cornell University Press
  46. Wardhana, R. S. (2021). The South China Sea Conflict and Security Cooperation in ASEAN
  47. Waters. Indonesian Journal of Peace and Security Studies (IJPSS), 3(1), 23-33
  48. World Population Review. (2023, Jul 1). United States Population. Diambil kembali dari World Population Review: https://worldpopulationreview.com/countries/united-states- population
  49. Wulandari, A. W. (2017). Peningkatan Kapabilitas Militer India Sebagai Dampak Modernisasi Militer Tiongkok. Skripsi (hal. 1-92). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
  50. Yazid, R. (2017). Potensi Ancaman Klaim China di Laut China Selatan Terhadap Terganggunya Kepentingan Singapura di Selat Malaka. Tesis (hal. 1-86). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-03 09:50:23

No citation recorded.