BibTex Citation Data :
@article{Politika88, author = {Ghulam Manar}, title = {Managing Water for Public in Indonesia: A Case in Semarang}, journal = {Politika: Jurnal Ilmu Politik}, volume = {3}, number = {2}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Normal 0 MicrosoftInternetExplorer4 st1\:*\{behavior:url(#ieooui) \} /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable \{mso-style-name:\"Table Normal\"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:\"\"; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:\"Times New Roman\";\} Air sangat penting bagi kehidupan. Beberapa orang menganggap air sebagai barang ekonomis lebih dari sekedar sumber daya alam yang bias didapat secara bebas. Perlakuan air sebagai sumber daya ekonomis telah menciptakan banyak masalah antara pemerintah/Negara, rakyat serta perusahaan yang menjadi mitra pemerintah. Di Indonesia, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) telah gagal dalam mengelola air untuk rakyat, Terkebak di antara manajemen public dan privat, PDAM telah kehilangan perannya sebagai alat Negara untuk mengelola dan utamanya mendistribusikan air bagi rakyat. Kesalahan tata kelola, kurangnya transparansi dan akuntabilitas serta budaya kuno dalam pengelolaan pemerintah adalah masalah-masalah yang ada pada keseharian opearsional PDAM. Kasus di PDAM Kota Semarang akan menggambarkan kegagalan Negara/pemerintah dalam mengelola air bagi warganya. }, issn = {2502-776X}, pages = {89--103} doi = {10.14710/politika.3.2.2012.89-103}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/view/88} }
Refworks Citation Data :
Air sangat penting bagi kehidupan. Beberapa orang menganggap air sebagai barang ekonomis lebih dari sekedar sumber daya alam yang bias didapat secara bebas. Perlakuan air sebagai sumber daya ekonomis telah menciptakan banyak masalah antara pemerintah/Negara, rakyat serta perusahaan yang menjadi mitra pemerintah. Di Indonesia, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) telah gagal dalam mengelola air untuk rakyat, Terkebak di antara manajemen public dan privat, PDAM telah kehilangan perannya sebagai alat Negara untuk mengelola dan utamanya mendistribusikan air bagi rakyat. Kesalahan tata kelola, kurangnya transparansi dan akuntabilitas serta budaya kuno dalam pengelolaan pemerintah adalah masalah-masalah yang ada pada keseharian opearsional PDAM. Kasus di PDAM Kota Semarang akan menggambarkan kegagalan Negara/pemerintah dalam mengelola air bagi warganya.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Politika: Jurnal Ilmu Politik journal and Master of Political Science Program, Department of Politics and Governance, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Politika: Jurnal Ilmu Politik journal and Master of Political Science Program, Department of Politics and Governance, Universitas Diponegoro and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Politika: Jurnal Ilmu Politik journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.