skip to main content

Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Medis RS Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto

Hazardous and Toxic Waste Management in Bhayangkara Hospital Tk. I Raden Said Sukanto

*Vio Alma Clarisca  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Budi Prasetyo Samadikun  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

The hospital is one of the objects that has a major role in contributing medical waste,  where the waste is classified as hazardous and toxic waste. Medical waste that not treated properly will bring nosocomial disease to humans and pollute the environment. For this reason, waste management is very needed. Medical waste produced by Bhayangkara Hospital Tk. I Raden Said Sukanto came from patient care rooms and medical support rooms. The amount of medical hazardous and toxic waste generated in January 2020 was 16.866 kg which included infectious, pharmaceutical, chemical and sharps waste. Medical hazardous and toxic solid waste management in Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto Hospital includes reduction, packaging, symbol and labeling, storage, transportation, and processing. Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto Hospital is guided by government regulations that forced in Indonesia. However, there was still some discrepancies between the existing conditions and regulations caused by the lack of adequate Human Resources.

Fulltext View|Download
Keywords: hazardous and toxic waste; hazardous and toxic waste management; Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto Hospital

Article Metrics:

  1. Asmarhany, C. D. 2014. Pengelolaan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Umum Daerah Kelet Kabupaten Jepara. Disertasi, Universitas Negeri Semarang
  2. Damanhuri, E. 2010. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Bandung: Program Studi Teknik Lingkungan ITB
  3. Diwanti, Reni Mita. 2016. Studi Pengelolaan Limbah Medis Padat Di RSUD Kabupaten Sidoarjo. Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  4. Haliman dan Wulandari. 2012. Cerdas Memilih Rumah Sakit. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  5. Latief, A. S. 2012. Manfaat dan Dampak Penggunaan Insinerator Terhadap Lingkungan. Jurnal Presipitasi : Teknis ISSN 1907 5 (1), 20-24
  6. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan No.1204 Tahun 2004: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
  7. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.56 Tahun 2015: Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
  8. Menteri Negara Lingkungan Hidup. Peraturan No.14 Tahun 2013: Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
  9. Pratiwi, Dyah. 2013. Analisis Pengelolaan Limbah Medis Padat pada Puskesmas Kabupaten Pati. Skripsi, Universitas Negeri Semarang
  10. Presiden Republik Indonesia. Peraturan No.101 Tahun 2014: Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Republik Indonesia
  11. Saghita, E. P., Thamrin, Afandi, D. 2017. Analisis Minimisasi Limbah Padat Medis di RS PB. Jurnal Presipitasi : Sain dan Kesehatan 7 (2)

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-24 04:18:16

No citation recorded.