BibTex Citation Data :
@article{Reaktor1488, author = {Silviana Silviana and Aprilina Purbasari}, title = {STUDI AWAL DETERPENISASI MINYAK NILAM DENGAN TEKNOLOGI REDISTILASI VAKUM}, journal = {Reaktor}, volume = {10}, number = {2}, year = {2006}, keywords = {deterpenisasi; minyak nilam; patchouli alcohol; redistilasi vakum}, abstract = { Minyak nilam merupakan komoditi ekspor penting dari Indonesia. Persyaratan kandungan patchouli alcohol (PA) dalam minyak nilam berdasarkan SNI minimal 31%. Minyak nilam hasil distilasi UKM seringkali kadar PA-nya kurang dari 31% sehingga perlu dicari cara untuk meningkatkan kadar PA dalam minyak nilam. Salah satu cara adalah dengan redistilasi vakum atau distilasi fraksionasi produk UKM sebagai upaya penghilangan terpen dalam minyak nilam (deterpenisasi). Kondisi vakum akan dapat menurunkan temperatur operasi sehingga kemungkinan terjadinya destruksi oleh panas dapat dihindarkan. Alat redistilasi vakum yang digunakan berkapasitas 500 ml untuk memisahkan komponen terpen yang memiliki titik didih rendah dan komponen PA yang memiliki titik didih tinggi. Penelitian dilakukan dengan variabel berubah temperatur, tekanan, dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur, waktu, serta interaksi temperatur dan waktu merupakan variabel paling berpengaruh pada proses redistilasi vakum dengan kenaikan kadar PA mencapai 23,06 - 28,97% dari kadar awal sebesar 17,95%. Adapun model regresi yang diperoleh adalah Kadar PA = 24,80 + 0,93A + 1,33C + 0,97AC dengan A adalah temperatur dan C adalah waktu redistilasi vakum. }, issn = {2407-5973}, pages = {71--74} doi = {10.14710/reaktor.10.2.71-74}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/reaktor/article/view/1488} }
Refworks Citation Data :
Minyak nilam merupakan komoditi ekspor penting dari Indonesia. Persyaratan kandungan patchouli alcohol (PA) dalam minyak nilam berdasarkan SNI minimal 31%. Minyak nilam hasil distilasi UKM seringkali kadar PA-nya kurang dari 31% sehingga perlu dicari cara untuk meningkatkan kadar PA dalam minyak nilam. Salah satu cara adalah dengan redistilasi vakum atau distilasi fraksionasi produk UKM sebagai upaya penghilangan terpen dalam minyak nilam (deterpenisasi). Kondisi vakum akan dapat menurunkan temperatur operasi sehingga kemungkinan terjadinya destruksi oleh panas dapat dihindarkan. Alat redistilasi vakum yang digunakan berkapasitas 500 ml untuk memisahkan komponen terpen yang memiliki titik didih rendah dan komponen PA yang memiliki titik didih tinggi. Penelitian dilakukan dengan variabel berubah temperatur, tekanan, dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur, waktu, serta interaksi temperatur dan waktu merupakan variabel paling berpengaruh pada proses redistilasi vakum dengan kenaikan kadar PA mencapai 23,06 - 28,97% dari kadar awal sebesar 17,95%. Adapun model regresi yang diperoleh adalah Kadar PA = 24,80 + 0,93A + 1,33C + 0,97AC dengan A adalah temperatur dan C adalah waktu redistilasi vakum.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-14 10:38:22
JURNAL REAKTOR (p-ISSN: 0852-0798; e-ISSN: 2407-5973)
Published by Departement of Chemical Engineering, Diponegoro University