BibTex Citation Data :
@article{Reaktor15000, author = {M. Nasikin and I. Mangatur}, title = {Sintesis Metal Amina Fasa Cair Dari Amoniak Dan Methanol}, journal = {Reaktor}, volume = {7}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {metal amina, methanol, amoniak, reaksi fasa cair}, abstract = { Secara umum terdapat juga jenis amina (MMA), dimetil amina (DMA) dan trimetil amina (TMA). Pada kondisi reaksi setimbang, TMA diperoleh dengan selektivitas tinggi, tetapi produk ini kurang diharapkan karena nilai ekonomisnya rendah dan membentuk azeotrop dengan MMA dan DMA. Pada penelitian ini sintesis metal amina dari amoniak dan methanol dilakukan dengan menggunakan katalis garam heteropoli K x H 3-x PW 12 O 40 , (NH 4 ) 3 PW 12 O 40 dan Al 2 O 3 dengan fasa cair. Katalis garam heteropoli adalah shape selective catalyst pada reaksi fasa gas., pada reaksi fasa cair katalis tersebut juga dapat menekan laju pembentukan TMA. Sebagai reaktor digunakan autoclave dengan suhu reaksi 60 dan 80 0C, serta tekanan 16 bar. Hasil karakterisasi dengan metode BET menunjukkan luas permukaan katalis K x H 3-x PW 12 O 40 semakin meningkat dengan semakin tingginya harga x. seluruh katalis aktif pada reaksi dan aktifitas katalissemakin meningkat dengan semakin besarnya luas permukaan kecuali untuk katalis Al 2 O 3 . Untuk katalis berturutturut ialah K 2.5 H 0.5 PW 12 O 40 > (NH 4 ) 3 PW 12 O 40 > Al 2 O 3 > K 2 H 1 PW 12 O 40 > K 1 H 2 PW 12 O 40 > K 0 H 3 PW 12 O 40. Seluruh katalis mampu menekan selektivitas TMA hingga 100%, dan diperoleh selektivitas DMA yang tinggi (98%). Tidak terbentuknya TMA pada reaksi tidak hany akibat ukuran pori katalis lebih besar dari TMA, namun juga karena perbedaan kebasaan setiap produk. Tingginya selektivitas DMA disebabkan kebasaan DMA yang tinggi sehingga teradsorpsi sangat kuat dipermukaan katalis dan menghentikan reaksi lanjut DMA menjadi TMA. Pada katalis K x H 3-x PW 12 O 40 penambahn mmol H+/ mmol methanol dari 2.5 menjadi 5 meningkatkan konversi methanol dari 45 menjadi 47%, sedangkan peningkatan suhu dari 60 0 C menjadi 80 0 C meningkatkan konversi methanol dari 36% menjadi 46%. Kata kunci : metal amina, methanol, amoniak, reaksi fasa cair}, issn = {2407-5973}, pages = {41--46} doi = {10.14710/reaktor.7.1.41-46}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/reaktor/article/view/15000} }
Refworks Citation Data :
Secara umum terdapat juga jenis amina (MMA), dimetil amina (DMA) dan trimetil amina (TMA). Pada kondisi reaksi setimbang, TMA diperoleh dengan selektivitas tinggi, tetapi produk ini kurang diharapkan karena nilai ekonomisnya rendah dan membentuk azeotrop dengan MMA dan DMA. Pada penelitian ini sintesis metal amina dari amoniak dan methanol dilakukan dengan menggunakan katalis garam heteropoli KxH3-xPW12O40, (NH4)3PW12O40 dan Al2O3 dengan fasa cair. Katalis garam heteropoli adalah shape selective catalyst pada reaksi fasa gas., pada reaksi fasa cair katalis tersebut juga dapat menekan laju pembentukan TMA. Sebagai reaktor digunakan autoclave dengan suhu reaksi 60 dan 80 0C, serta tekanan 16 bar.
Hasil karakterisasi dengan metode BET menunjukkan luas permukaan katalis KxH3-xPW12O40 semakin meningkat dengan semakin tingginya harga x. seluruh katalis aktif pada reaksi dan aktifitas katalissemakin meningkat dengan semakin besarnya luas permukaan kecuali untuk katalis Al2O3. Untuk katalis berturutturut ialah K2.5H0.5PW12O40 > (NH4)3PW12O40 > Al2O3 > K2H1PW12O40 > K1H2PW12O40 > K0H3PW12O40. Seluruh katalis mampu menekan selektivitas TMA hingga 100%, dan diperoleh selektivitas DMA yang tinggi (98%). Tidak terbentuknya TMA pada reaksi tidak hany akibat ukuran pori katalis lebih besar dari TMA, namun juga karena perbedaan kebasaan setiap produk. Tingginya selektivitas DMA disebabkan kebasaan DMA yang tinggi sehingga teradsorpsi sangat kuat dipermukaan katalis dan menghentikan reaksi lanjut DMA menjadi TMA. Pada katalis KxH3-xPW12O40 penambahn mmol H+/ mmol methanol dari 2.5 menjadi 5 meningkatkan konversi methanol dari 45 menjadi 47%, sedangkan peningkatan suhu dari 60 0C menjadi 80 0C meningkatkan konversi methanol dari 36% menjadi 46%.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-26 01:16:06
JURNAL REAKTOR (p-ISSN: 0852-0798; e-ISSN: 2407-5973)
Published by Departement of Chemical Engineering, Diponegoro University