skip to main content

POTENSI PANKREAS KAMBING SEBAGAI BATING AGENT ALAMI TERHADAP KARAKTERISTIK KULIT IKAN NILA (Oreochromus niloticus) TERSAMAK(Pancreas Potential Of Goat As A Natural Bating Agent On Tilapia (Oroeochromus niloticus) Leather)

*Muhammad Aziz Cahyana  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan,, Indonesia
Ulfah Amalia  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan,, Indonesia
Slamet Suharto  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan,, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pankreas kambing mengandung enzim proteolitik yang berpotensi sebagai bating agent dalam proses penyamakan kulit.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan bating agent dari pankreas kambing terhadap karakteristik fisik kulit ikan nila tersamak dan mengetahui konsentrasi terbaik dari penggunaan bating agent pankreas kambing. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit ikan niladan pankreas kambing segar. Metode penelitian ini bersifat experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan dengan 4 konsentrasi bating agent  yaitu (0,5%, 1%, 1,5% dan 2%) kulit ikan tersamak diuji dengankekuatan tarik, kemuluran, kekuatan sobek, kadar krom oksida, dan suhu kerut. Hasil penelitian menghasilkan bahan bating agent berpengaruh terhadap karakteristik kulit ikan tersamak (P<0,05). Konsentrasi bating agent sebesar 2% memberikan hasil yang terbaik sebagai berikut: kekuatan tarik 1300,45 N/cm², kemuluran 87,70%, kekuatan sobek 273,90 N/cm², kadar krom oksida 3,46 %, dan suhu kerut 99,75°C. Kulit ikan nila tersamak hasil penelitian semua perlakuan  memenuhi persyaratan SNI 06-4586-1998 kecuali untuk parameter kemuluran tidak memenuhi syarat.

 

Goat pancreas, containing proteolytic enzymes which the potential as a bating agent in the process of tanning the skin. The purpose of this study was to determine the effect of using bating agent from goat pancreas on the physical characteristics of tilapia skin and knowing the best concentration of using the goat pancreatic agent. The material used in this study is the skin of tilapia and fresh goat pancreas. This research method is experimental laboratories using Completely Randomized Design (CRD) with three repetitions with 4 concentrations of bating agent namely (0.5%, 1%, 1.5% and 2%) the skin of tanned fish is tested with tensile strength, elongation, tear strength, chrome oxide content, and wrinkle temperature. The results of the study resulted in bating agent material affecting the characteristics of tanned fish skin (P <0.05). Bating agent concentration of 2% gave the best results as follows: tensile strength 1300.45 N / cm², elongation 87.70%, tear strength 273.90 N / cm², chrome oxide content 3.46%, and wrinkle temperature 99, 75 ° C. The results of this study produced a total nitrogen of 2.65% of the goat pancreas which has great potential to be used as bating material. The skin of tanned tilapia from the results of this study meets the requirements of SNI 06-4586-1998 except for elongation parameters that do not meet the requirements.

Fulltext View|Download
Keywords: Kulit Ikan Nila; Bating Agent; Protease; Pankreas Kambing

Article Metrics:

Article Info
Section: Research Articles
Language : IND
  1. Akademi Teknologi Kulit. 2013. Teknologi Penyamakan Kulit. Akademi Teknologi Kulit. Yogyakarta
  2. Amri, K. dan Khairuman, 2003. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia Pustaka, Depok. 75 hlm
  3. Badan Standarisasi Nasional. 1998. Kulit Jadi Dari Kulit Ular Air Tawar Samak Krom. Standar Nasional Indonesia. SNI 06-4586-1998. Dewan Standarisasi Nasional Indonesia. Jakarta
  4. Badan Standarisasi Nasional. 2005. SNI 06-7127-2005. Cara Uji Pengerutan Kulit Tersamak. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta
  5. Badan Standarisasi Nasional. 2012. Kulit - Metode Fisis dan Mekanis - Penentuan Kuat Tarik dan Kemuluran. Standar Nasional Indonesia. SNI ISO 3376-2012. Dewan Standarisasi Nasional Indonesia. Jakarta
  6. Badan Standarisasi Nasional. 2013. Kulit – Penentuan Kimiawi Kadar Krom Oksida – Bagian I : Kuantifikasi dengan cara titrasi. Standar Nasional Indonesia. SNI ISO 5398 – 1 : 2013. Dewan Standar Nasional Indonesia. Jakarta
  7. Badan Standarisasi Nasional. 2013. Kulit – Metode Uji Fisis dan Mekanis – Penentuan Kuat Sobek - Bagian I : Sobek Satu Pinggiran. Standar Nasional Indonesia. SNI ISO 337 – 1 : 2013. Dewan Standar Nasional Indonesia. Jakarta
  8. Budiyanto, R.A. 2010. Pengaruh Kadar (Cr2O3) terhadap Mutu Kulit Ikan Kakap (Lutjanus sp) Tersamak. [Skripsi]. Teknologi Hasil Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor
  9. Dirjen Perikanan Budidaya. 2014. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Indonesia. Jakarta
  10. Divakaran, S. 1978. Pancreatic Bates In Processing And Utilization of Animal By Products. FAO Development Paper No. 75. FAO
  11. Farid, A.J., P. H. Riyadi. dan U. Amalia. 2015. Karakteristik Kulit Samak Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dengan Penambahan Bating Agent Alami Dari Pankreas Sapi. Jurnal Saintek Perikanan. 10(2): 80-83. https://doi.org/10.14710/ijfst.10.2.80-83
  12. Febianti I. 2011.Penentuan Waktu Oksidasi Terbaikuntuk Proses Penyamakan Kulit Samoa Menggunakan Minyak Biji Karet dengan Oksidator Natrium Hipoklorit. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor
  13. Fitriyanto, N.A., Suharjono, T. dan Yuny, E. 2004. Pengaruh Protease Aspergillus sp. pada Proses Soaking Kulit Domba Lokal terhadap Parameter Kualitas Fisik Kulit Samak. Buletin Peternakan Vol 28 (3): 104-113. 10.21059/buletinpeternak.v37i3.3092
  14. Hastuti, T. U. 2014. Penyamakan Kulit Ikan Tuna (Thunnus sp.) dengan Kombinasi Krom dan Nabati. [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor
  15. Hayati, R. N., L. Sahibawa dan A. Husni. 2013. Kajian Pengaruh Konsentrasi Rhizopus sp. Sebagai Agen Pengikis Protein Terhadap Mutu Kulit Ikan Gurami Tersamak. Jurnal TeknoSains. Vol 2 (2): 135-146. https://doi.org/10.22146/teknosains.6003
  16. Hidayati, A., P. H. Riyadi dan L. Rianingsih. 2015. Pengaruh Bating Agent dari Ragi Tempe (Rhizopus oligosphorus) Terhadap Kualitas Kulit Ikan Nila (Oreochromus niloticus) Samak. Jurnal Saintek Perikanan. Vol 11 (1): 26-33. https://doi.org/10.14710/ijfst.11.1.26-33
  17. Indaryati, T. 2001. Kualitas Kimia dan Organoleptik Kulit Jadi yang berasal dari Kulit Biawak Awet Garam dengan Berbagai Bahan Bating. [Skripsi]. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor
  18. Intansari, W. 2012. Penyamakan Kulit Ikan Nila, Gurame, Kakap Putih dan Analisa Kualitas Fisik. [Skripsi]. Universitas Diponegoro. Semarang
  19. Judoamidjodjo R, M. 1981. Teknik Penyamakan Kulit Untuk Pedesaan. Angkasa. Bandung
  20. Kusmaryanti, T., R. Ibrahim dan P. H. Riyadi. 2016. Pengaruh Perbedaan Bahan Penyamak Terhadap Kualitas Kulit Ikan Pari Mondol (Himantura gerradi) Tersamak. Jurnal Saintek Perikanan. Vol 11 (2): 140-147. https://doi.org/10.14710/ijfst.11.2.140-147
  21. Luthfie, M., B. Wikantadi, S. Wiryodiningrat dan T. Harsiwi. 1991. Pengaruh Penggunaan Pankreas Kambing Awetan Terhadap Kekuatan Tarik dan Kemuluran Kulit Kras Kambing
  22. Murniyati, Peranginangin, R., Tazwir, Hak, N., Nurhayati,dan Dewi, F.R. 2012. Penelitian pemanfaatan limbah hasil perikanan pada Produk Pangan dan Non Pangan. Laporan Teknis Penelitian pengolahan Produk. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan BioteknologiKelautan dan Perikanan
  23. Mustakim, A.S.W. dan A.P. Kurniawan. 2010. Perbedaan Kualitas Kulit Kambing Peranakan Etawa (PE) dan Peranakan Boor (PB) yang Disamak Krom. Jurnal Ternak Tropika. Vol. 11(1): 38-50
  24. O’Flaherty, F.R. 1978. Types of Tannage, Chapter 3 in The Chemistry and Technology of Leather. Robert E.Krieger Pub. Co, Huntington.New York
  25. Peranginangin, R., Tazwir, Hak, N., Suryanti, Ayudiarti, D. L. dan Haryanto. 2006. Riset Optimasi Pemanfaatan Limbah Perikanan Tulang dan Kulit Ikan. Laporan Teknis Penelitian Pengolahan Produk. Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Jakarta
  26. PT. Aquafarm Nusantara. Dokumen Pengelolaan dan Penataan Lingkungan Hidup (DPPL) Usaha Terpadu PT. Aquafarm Nusantara. Kegiatan Pembenihan Ikan (Hatchery), Pengolahan Ikan (Processing Plant), Pabrik Pakan Ikan (Feed Mill) di Kabupaten Serdang Bedagai dan Pembesaran Ikan (Farming) di Kabupaten Samosir, Toba Samosir dan Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Medan : PT. Aquafarm Nusantara. 2016
  27. (PPP) Pusat Pengembangan Pendidikan (UGM. 2011. Laporan Perkembangan Hibah Pembelajaran E-Learning Jenis Bahan Penyamakan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
  28. Samiadi dan Bulkaini. 2005. Penggunaan Ekstrak Pankreas Sapi, Bromelin, Papain pada Suhu dan pH Optimum sebagai Agensia Bating dalam Proses Penyamakan Kulit. Buletin Peternakan Vol. 29 (I). Fakultas Peternakan Universitas Mataram. Mataram
  29. Sarkar, K.T. 1995. Theory and Practice of Leather Manufacture.The Author Publishing, India
  30. Syafei, Y., S. Triatmojo dan A. Pertiwiningrum. 2013. Penggunaan Protease Aspergillus Sp. Dan Rhizopus Sp. Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Dalam Tahapan Unhairing Terhadap Kualitas Fisik Dan Limbah Cair Pada Penyamakan Kulit Domba. Buletin Peternakan Vol 37 (3): 198-206. https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v37i3.3092
  31. Thorstensen, T.C. 1993. Practical Leather Technology. Kreiger Publishing Company, Florida

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-13 11:11:10

No citation recorded.