BibTex Citation Data :
@article{IJFST26390, author = {Sri Sari and Anwar Said and Lely Anwar and Rosmawati Rosmawati and Iin Nurdin}, title = {AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KOMPONEN SENYAWA BIOAKTIF EKSTRAK METANOL ABALON TROPIS, Haliotis asinina (Antioxidant Activity and Bioactive Compound Of Methanol Extract Of Tropical Abalone, Haliotis asinina)}, journal = {Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology}, volume = {16}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {: Haliotis asnina; senyawa bioaktif; aktivitas antioksidan; daging; visera}, abstract = { Abalon Haliotis asinina dikenal dengan nama lokal Kerang Mata Tujuh , merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi yang terdapat dalam jumlah melimpah di Perairan Teluk Kendari, khususnya di Desa Tapulaga, Kabupaten Konawe. Ketersediaan data mengenai komponen bioaktif dari daging abalon dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi pelengkap dalam kegiatan pengembangan dan pengolahan abalon di daerah Sulawesi Tenggara. Sedangkan, kajian mengenai aktivitas antioksidan yang terdapat pada organ visera/jeroan abalon, diharapkan dapat menjadi pilihan dalam pemanfaatan hasil samping dari proses pengolahan abalon, yang nantinya bisa dikembangkan sebagai salah bahan antioksidan alami. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain: Pengambilan sampel abalon di Desa Tapulaga, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara; Preparasi sampel; Ektraksi sampel melalui metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol p.a; Pengujian aktivitas antioksidan dan komponen senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif yang terdeteksi pada ekstrak metanol daging maupun visera adalah flavonoid, saponin, alkaloid, dan fenol. Nilai senyawa fenol total dari ekstrak metanol visera sebesar 126,52µg/ml, nilai tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan nilai fenol total pada ekstrak metanol daging (77,26 µg/ml), hal ini berkorelasi dengan aktivitas antioksidan yang lebih berpotensi pada visera dibanding daging, dimana hasil pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan nilai IC 50 ekstrak metanol visera dan daging abalon masing-masing 552,52 dan 632,92 µg/ml. Semakin kecil nilai IC 50 pada suatu ekstrak menunjukkan aktivitas antioksidan yang makin tinggi. Abalone Haliotis asinina known locally as Kerang Mata Tujuh , is one of fisheries commodities that have a high economic value. This organisms found in abundance in the waters of Southeast Sulawesi, especially in Tapulaga Village, Konawe Regency. Availability of data on bioactive compound of abalone meat from this study is expected to be a supplementary information in the development and processing of abalone in Southeast Sulawesi. Meanwhile, a study of antioxidant activity found in viscera of abalone, is expected to be an option in utilizing byproducts from abalone processing, which can later be developed as one of natural antioxidant ingredients. This research was carried out in several stages, including: Sampling of abalone in Tapulaga Village, Konawe Regency, Southeast Sulawesi; Sample preparation; Sample extraction by maseration method using methanol p.a; and Analysis of antioxidant activity and bioactive compounds. Bioactive compounds detected in crude extract of meat and viscera were flavonoids, saponins, alkaloids, and phenols. Total phenol from viscera methanol extract was 126.52 µg / ml, this value was much greater than the total phenol in meat (77.26 µg / ml), so it correlates to antioxidant activity which has more potential on viscera compared to meat, where the results of antioxidant activity with the DPPH method showed IC50 values of viscera methanol extract and abalone meat respectively 552.52 and 632.92 µg / ml. The smaller the IC50 value in an extract indicates higher antioxidant activity. }, issn = {2549-0885}, pages = {104--108} doi = {10.14710/ijfst.16.2.%p}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/26390} }
Refworks Citation Data :
Abalon Haliotis asinina dikenal dengan nama lokal Kerang Mata Tujuh, merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi yang terdapat dalam jumlah melimpah di Perairan Teluk Kendari, khususnya di Desa Tapulaga, Kabupaten Konawe. Ketersediaan data mengenai komponen bioaktif dari daging abalon dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi pelengkap dalam kegiatan pengembangan dan pengolahan abalon di daerah Sulawesi Tenggara. Sedangkan, kajian mengenai aktivitas antioksidan yang terdapat pada organ visera/jeroan abalon, diharapkan dapat menjadi pilihan dalam pemanfaatan hasil samping dari proses pengolahan abalon, yang nantinya bisa dikembangkan sebagai salah bahan antioksidan alami. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain: Pengambilan sampel abalon di Desa Tapulaga, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara; Preparasi sampel; Ektraksi sampel melalui metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol p.a; Pengujian aktivitas antioksidan dan komponen senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif yang terdeteksi pada ekstrak metanol daging maupun visera adalah flavonoid, saponin, alkaloid, dan fenol. Nilai senyawa fenol total dari ekstrak metanol visera sebesar 126,52µg/ml, nilai tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan nilai fenol total pada ekstrak metanol daging (77,26 µg/ml), hal ini berkorelasi dengan aktivitas antioksidan yang lebih berpotensi pada visera dibanding daging, dimana hasil pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan nilai IC50 ekstrak metanol visera dan daging abalon masing-masing 552,52 dan 632,92 µg/ml. Semakin kecil nilai IC50 pada suatu ekstrak menunjukkan aktivitas antioksidan yang makin tinggi.
Abalone Haliotis asinina known locally as Kerang Mata Tujuh , is one of fisheries commodities that have a high economic value. This organisms found in abundance in the waters of Southeast Sulawesi, especially in Tapulaga Village, Konawe Regency. Availability of data on bioactive compound of abalone meat from this study is expected to be a supplementary information in the development and processing of abalone in Southeast Sulawesi. Meanwhile, a study of antioxidant activity found in viscera of abalone, is expected to be an option in utilizing byproducts from abalone processing, which can later be developed as one of natural antioxidant ingredients. This research was carried out in several stages, including: Sampling of abalone in Tapulaga Village, Konawe Regency, Southeast Sulawesi; Sample preparation; Sample extraction by maseration method using methanol p.a; and Analysis of antioxidant activity and bioactive compounds. Bioactive compounds detected in crude extract of meat and viscera were flavonoids, saponins, alkaloids, and phenols. Total phenol from viscera methanol extract was 126.52 µg / ml, this value was much greater than the total phenol in meat (77.26 µg / ml), so it correlates to antioxidant activity which has more potential on viscera compared to meat, where the results of antioxidant activity with the DPPH method showed IC50 values of viscera methanol extract and abalone meat respectively 552.52 and 632.92 µg / ml. The smaller the IC50 value in an extract indicates higher antioxidant activity.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-07-05 08:32:26
Authors who submit manuscripts do so with the understanding that, if accepted for publication, the copyright of the article will be transferred to Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University as the journal publisher. The copyright includes the rights to reproduce and distribute the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilm, and similar reproductions, as well as translations.
Articles published in this journal are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0). This license allows others to use, share, adapt, and redistribute the material in any medium or format, provided appropriate credit is given to the original author(s) and the journal, and that any derivative works are distributed under the same license.
Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro, and the editors make every effort to ensure the accuracy of all data, opinions, and statements published in the journal. However, the content of each article and advertisement published in Saintek Perikanan is the sole responsibility of the respective authors and advertisers.
View My Stats