BibTex Citation Data :
@article{IJFST33144, author = {Sarjito Sarjito and Fifiana Zulaekah and Alfabetian Haditomo and Desrina Desrina and Restiana Ariyati and Slamet Prayitno}, title = {EFEK EKSTRAK KULIT BATANG KELOR (Moringa oleifera Lam) PADA STATUS KESEHATAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) YANG DIINFEKSI Aeromonas hydrophila}, journal = {Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology}, volume = {16}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {Ikan Mas; kelor; Aeromonas hydrophila; kelulushidupan; profil darah}, abstract = { Ikan mas banyak dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis penting. Serangan penyakit bercak merah ( Motile Aeromonas Septicemia ) masih merupakan kendala dalam budidaya ikan tersebut. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri genus Aeromonas, antara lain Aeromonas hydrophila . Untuk mengatasi infeksi bakteri tersebut dimungkinkan untuk menggunakan bahan herbal. Kulit batang kelor merupakan bahan herbal yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh ekstrak kulit batang kelor terhadap status kesehatan dan kelulushidupan ikan mas yang diinfeksi A. hydrophila . Ikan uji yang digunakan adalah 120 ekor dengan rata-rata bobot 13,58 ± 2,83 g dan rata - rata panjang 9,93± 0,72 cm yang di infeksi A. hydrophila sebanyak 0,1 mL secara intramuscular dengan kepadatan bakteri 10 7 CFU/mL. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah perendaman ekstrak kulit batang kelor dengan konsentrasi 0 mg/L ( perlakuan A), 1000 mg/L (perlakuan B ), 2000 mg/L (perlakuan C ) dan 3000 mg/L (perlakuan D). Metode perendaman yang digunakan adalah long bath selama 2 jam. Perendaman dilakukan setelah gejala klinis dari infeksi A. hydrophila muncul. Data status kesehatan yang diamati meliputi kelulushidupan, eritrosit, leukosit dan hematokrit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman ekstrak kulit batang kelor berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan, eritrosit, leukosit dan hemoglobin ikan mas (P<0,05), tetapi tidak berpengaruh pada hematokrit ( p> 0.05). Kosentrasi ekstrak kulit batang kelor 1000 - 3000 mg/L dapat digunakan untuk mengobati ikan mas yang terinfeksi bakteri A. hydrophila. Kelulushidupan tertinggi 83,3± 5,77% dicapai pada perendaman 3000 mg/L. Oleh karena itu perendaman ekstrak kulit batang kelor dengan konsentrasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan kelulushidupan ikan mas yang terinfeksi A.hydrophila. Carp is a freshwater fish with high economic value that is common ly cultivated. One of the constraints in the cultivation is disease outbreaks cause by Aeromonas hidrophila. Moringa is a plant that has a potential antibacterial agent. Its skin stem can be used as antibacterial agent for Aeromonas hydrophila. This research was aimed to observe the performance of moringa skin stem extract to infected carps according to their survival rate and blood profile. Randomized experimental design was implemented to 120 fishes with average weight 13.59 ± 2.83 g and treated in 4 treatments and 3 replicates. The moringa skin stem extract were A (0 mg / L), B (1000 mg / L), C (2000 mg / L) and D (3000 mg /L) and immersed for 2 hours. Experimental carps were infected with 0.1 mL A. hidrophila at concentration of 10 7 CFU/mL pour to treatment until appeared clinical sign. The result showed that moringa stem skin extract immersion significantly (P<0.05) improved the survival rate and blood profile, such as leucocytes of experimental carps. The moringa skin stem extract at 1000 mg/L demonstrated the best performance on the survival rate of infected experimental carps ( 83,3± 5,77 %) }, issn = {2549-0885}, pages = {145--153} doi = {10.14710/ijfst.16.2.%p}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/33144} }
Refworks Citation Data :
Ikan mas banyak dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis penting. Serangan penyakit bercak merah (Motile Aeromonas Septicemia) masih merupakan kendala dalam budidaya ikan tersebut. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri genus Aeromonas, antara lain Aeromonas hydrophila. Untuk mengatasi infeksi bakteri tersebut dimungkinkan untuk menggunakan bahan herbal. Kulit batang kelor merupakan bahan herbal yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh ekstrak kulit batang kelor terhadap status kesehatan dan kelulushidupan ikan mas yang diinfeksi A. hydrophila. Ikan uji yang digunakan adalah 120 ekor dengan rata-rata bobot 13,58 ± 2,83 g dan rata - rata panjang 9,93± 0,72 cm yang di infeksi A. hydrophila sebanyak 0,1 mL secara intramuscular dengan kepadatan bakteri 107 CFU/mL. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah perendaman ekstrak kulit batang kelor dengan konsentrasi 0 mg/L ( perlakuan A), 1000 mg/L (perlakuan B ), 2000 mg/L (perlakuan C ) dan 3000 mg/L (perlakuan D). Metode perendaman yang digunakan adalah long bath selama 2 jam. Perendaman dilakukan setelah gejala klinis dari infeksi A. hydrophila muncul. Data status kesehatan yang diamati meliputi kelulushidupan, eritrosit, leukosit dan hematokrit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman ekstrak kulit batang kelor berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan, eritrosit, leukosit dan hemoglobin ikan mas (P<0,05), tetapi tidak berpengaruh pada hematokrit (p>0.05). Kosentrasi ekstrak kulit batang kelor 1000 - 3000 mg/L dapat digunakan untuk mengobati ikan mas yang terinfeksi bakteri A. hydrophila. Kelulushidupan tertinggi 83,3± 5,77% dicapai pada perendaman 3000 mg/L. Oleh karena itu perendaman ekstrak kulit batang kelor dengan konsentrasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan kelulushidupan ikan mas yang terinfeksi A.hydrophila.
Carp is a freshwater fish with high economic value that is commonly cultivated. One of the constraints in the cultivation is disease outbreaks cause by Aeromonas hidrophila. Moringa is a plant that has a potential antibacterial agent. Its skin stem can be used as antibacterial agent for Aeromonas hydrophila. This research was aimed to observe the performance of moringa skin stem extract to infected carps according to their survival rate and blood profile. Randomized experimental design was implemented to 120 fishes with average weight 13.59 ± 2.83 g and treated in 4 treatments and 3 replicates. The moringa skin stem extract were A (0 mg / L), B (1000 mg / L), C (2000 mg / L) and D (3000 mg /L) and immersed for 2 hours. Experimental carps were infected with 0.1 mL A. hidrophila at concentration of 107 CFU/mL pour to treatment until appeared clinical sign. The result showed that moringa stem skin extract immersion significantly (P<0.05) improved the survival rate and blood profile, such as leucocytes of experimental carps. The moringa skin stem extract at 1000 mg/L demonstrated the best performance on the survival rate of infected experimental carps (83,3± 5,77%)
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-07-02 06:49:44
Authors who submit manuscripts do so with the understanding that, if accepted for publication, the copyright of the article will be transferred to Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University as the journal publisher. The copyright includes the rights to reproduce and distribute the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilm, and similar reproductions, as well as translations.
Articles published in this journal are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0). This license allows others to use, share, adapt, and redistribute the material in any medium or format, provided appropriate credit is given to the original author(s) and the journal, and that any derivative works are distributed under the same license.
Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Diponegoro, and the editors make every effort to ensure the accuracy of all data, opinions, and statements published in the journal. However, the content of each article and advertisement published in Saintek Perikanan is the sole responsibility of the respective authors and advertisers.
View My Stats