skip to main content

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EDIBLE FILM ALGINAT DENGAN PENAMBAHAN SERBUK Spirulina platensis (Characteristic And Antioxidant Activity of Alginate Edible Film With The Addition Of Spirulina platensis Powder)

*Febsi Hayati  -  , Indonesia
Eko Nurcahya Dewi  -  Departemen Teknologi Hasil Perikanan, Indonesia
Slamet Suharto  -  Departemen Teknologi Hasil Perikanan, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Edible film merupakan salah satu pengemas yang digunakan untuk menambah fungsi pengawetan dengan ditambah S.platensis sebagai antioksidan pada bahan pangan karena bersifat biodegradable atau dapat terurai oleh mikroba. S. platensis digunakan sebagai senyawa antioksidan karena mempunyai kandungan pigmen fikosianin. Penambahan Serbuk S. platensis  dengan konsentrasi 1%, 1,5% dan 2% digunakan sebagai barrier terhadap kerusakan produk akibat oksidasi dan ketengikan makanan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahaan serbuk S.platensis berbeda terhadap karakteristik edible film alginat dan mendapatkan konsentrasi serbuk S.platensis terbaik edible film. Metode penelitian yang digunakan bersifat eksperimental laboratories dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diamati adalah uji ketebalan, kuat tarik, persen pemanjangan, laju transmisi uap air, kelaruan, total fenol dan aktivitas antioksidan ABTS (2,2'-azino-bis(3-ethylbenzothiazoline6-sulphonic acid). Data dianalisis menggunakan Analisa sidik ragam (ANOVA). Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan, data diuji dengan uji lanjut BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi S. platensis berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai ketebalan, kuat tarik, persen pemanjangan, kelarutan, laju transmisi uap air, total fenol dan aktivitas antioksidan ABTS. Konsentrasi terbaik edible film alginat dengan penambahan serbuk S.platensis yaitu 1 % dengan nilai ketebalan 0.2 mm , kadar fenol 52.373 %, aktivitas antioksidan 37.695% dan kelarutan 50.21%. Namun pada laju transmisi uap air cenderung tinggi karena pengaruh gliserol yang bersifat hidrofilik.

 

Edible film is one of the packaging used to increase the preservation function with added S. platensis as an antioxidant in food because it can biodegrade or can be decomposed by microbes. S. platensis is used as an antioxidant compound because it contains phycocyanin pigment. The addition of S. platensis powder with concentrations of 1%, 1.5% and 2% is used as a barrier against product damage due to oxidation and rancidity of food. This research aimed to know the effect of the addition concentration of S. platensis powder to the characteristics of the edible film of alginate and the best concentration of S. platensis powder to make an edible film.. This research used experimental laboratory methods with a completely randomized design (CRD) experimental design. The parameters of this research were thickness, tensile strength, elongation percentage, vapor transmission rate, solubility test, total phenol and antioxidant activity of ABTS (2,2'-azino-bis (3-ethylbenzothiazoline6-sulphonic acid). The data were analyzed using analysis of variance analysis (ANOVA). Further tests needed to know the difference between each treatment used HSD. The results showed that the different concentrations of S. platensis powder had a significantly affected (P<0.05) thickness, tensile strength, elongation percentage, solubility, vapor transmission rate, total phenol and ABTS antioxidant activity The best concentration of edible film alginate with the addition of S. platensis powder was 1% with the thickness value of 0.2 mm, phenol content of 52,373%, antioxidant activity of 37,695% and solubility of 50.21%. However, the test result of the vapor transmission rate tended to be high due to the addition of glycerol which is hydrophilic

Fulltext View|Download
Keywords: Edible film; alginat; S.platensis powder; antioksidan

Article Metrics:

  1. Afriyah, Y. W. D. R. Putri an S. D. Wijayanti. 2015. Penambahan Aloe Vera L. dengan Tepung Sukun (Artocarpus communis) dan Ganyong (Canna edulis ker.) Terhadap Karakteristik Edible Film. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3 (4): 1313-1324
  2. Amaliya, R. R. dan W. D. R. Putri. 2014. Karakterisasi Edible Film dari Pati Jagung dengan Penambahan Filtrat Kunyit Sebagai Antibakteri. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(3): 43-53
  3. Anam, C., T. W. Agustini dan Romadhon. 2014. Pengaruh Pelarut yang Berbeda pada Ekstraksi Spirulina platensis serbuk sebagai Antioksidan dengan Metode Soxhletasi. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. 3 (4): 106-112
  4. Anwar, F., A. Djunaedi dan G.W. Santosa. 2013. Pengaruh Konsentrasi KOH yang Berbeda terhadap Kualitas Alginat Rumput Laut Coklat Sargassum duplicatum J. G. Agardh. Journal of Marine Research. 2(1): 7-14
  5. Anward, G., Y. Hidayat dan N. Rokhati. 2013. Pengaruh Konsentrasi serta Penambahan Gliserol terhadap Karakteristik Film Alginat dan Kitosan. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri.2(3): 51-56
  6. Arham, R., Mulyati, M.T., Metusalach, M. and Salengke, S. 2016. Physical and mechanical properties of agar based edible film with glycerol plasticizer. International Food Research Journal.23 (4): 1669-1675
  7. Apriliyanti, M. W dan Ardiansyah. 2016. Pabrikasi Edoble Film dari Carboxy Methil Cellulose (CMC) dan Minyak Jahe sebagai Upaya Peningkatan Umur Simpan Roti. Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Politeknik Negeri Jember, pp. 95-99
  8. Ekantari, N., Y. Marsono, Y. Pranoto dan E. Harmayani. 2017. Pengaruh Media Budidaya Menggunakan Air Laut dan Air Tawar terhadap Sifat Kimia dan Fungsional Biomassa Kering Spirulina Platensis. Agritech.37 (2): 173-182
  9. Fatnasari, A., K. A. Nocianitri dan I. P. Suparthana. 2018. Pengaruh Konsentrasi Gliserol terhadap Karakteristik Edible Film Pati Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Scientific Journal of Technology. 5 (1): 27-30
  10. Firdiyani, F., T. W. Agustini dan Widodo Farid Ma’ruf. 2015. Ekstraksi Senyawa Bioaktif sebagai Antioksidan Alami Spirulina platensis Segar dengan Pelarut yang Berbeda. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.18 (1) : 28-37
  11. Fitriana, W. D., S. Fatmawati dan T. Ersam. 2015. Uji Aktivitas Antioksidan terhadap DPPH dan ABTS dari Fraksi-Fraksi Daun Kelor (Moringa oleifera). SNIPS
  12. Hakim, A dan D.A. Sari. 2017. Kajian Karakteristik Pembuatan Edible Film dengan Kombinasi Pati Biji Nangka dan Alginat sebagai Pengemas Makanan Berbasis Biodegradable. Jurnal Pangan dan Gizi, 7 (2): 1-7
  13. Katili, S., B. T. Harsunu dan S. Irawan. 2013. Pengaruh Konsentrasi Plasicizer gliserol dan komposisi khitosan dalam zat pelarut terhadap sifat fisik edible film dari khitosan. Jurnal Teknologi.6 (1): 29-38
  14. Kawijia, W. Atmaka dan S. Lestariana. 2017. Studi Karakteristik Pati Singkong Utuh Berbasis Edible Film dengan Modifikasi Cross-Linking Asam Sitrat. Jurnal Teknologi Pertanian.18(2): 143-152
  15. Krochta, J.M., and C.De M. Jhonson. 1997. Edible and Biodegradable Polymer Films ; Challanges and Opportunities . Food Technology. 51 (2) : 61-74
  16. Kusumawati, D. H. dan W. D. R. Putri. 2013. Karakteristik Fisik dan Kimia Pati Jagung yang diinkorporasi dengan Perasan Temu Hitam. 1(1): 90-100
  17. Margiati, D., D. Ramdhani dan A. P. Wulandari. 2019. Comparative Study of Antioxidant Phycocyanin Extracts Activity between S. platensis with S. fusiformis using DPPH Method. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 6 (2): 52-58
  18. Mohan, Y., Jesuthankaraj, G. N., and N. R. Thangavelu. 2013. Antidiabetic and Antioxidant Properties of Triticum aestivum in Streptozotocin-induced Diabetic rats. Advances in Pharmacological Sciences. 23(12): 1072-1079
  19. Nurindra, A. P., M. A. Alamsjah dan Sudarno. 2015. Karakterisasi Edible Film dari Pati Propagul Mangrove Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) dengan Penambahan Carboxymethyl Cellulose (CMC) sebagai Pemlastis. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 7(2): 125-132
  20. Pratiwi, W., L. T. Suwanti dan W. H. Satyantini. 2016. Perendaman Ekstrak Spirulina platensis terhadap ig-M, Jaringan Limpa dan Diferensial Leukosit Ikan Mas setelah Diinfeksi Aeromonas hydrophila. Jurnal Biosains Pascasarjana.18 (3): 1-13
  21. Rokhati, N., B. Pramudono, I. N. Widiasa dan H. Susanto. 2012. Karakterisasi Film Komposit Alginat dan Kitosan . Reaktor. 14(2): 158-164
  22. Rusli, A., Metusalach, Salengke dan M. M. Tahir. 2017. Karakterisasi Edible Film Karagenan dengan Pemlastis Gliserol. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 20(2): 219-229
  23. Sami, F. J dan S. Rahimah. 2015. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica) dengan Metode DPPH (2,2 diphenyl-1- picrylhydrazyl) dan Metode ABTS (2,2 azinobis (3-etilbenzotiazolin)- 6- asam sulfonat). Jurnal Fitofarmaka Indonesia,.2(2): 107-110
  24. Supeni,G dan S. Irawan. 2012. Pengaruh Penggunaan Kitosan Terhadap Sifat Barrier Edible Film Tapioka Termodifikasi. Jurnal Kimia Kemasan. 34(2): 199-206
  25. Wattimena, D., L. Egad an F. J. Polnaya. 2016. Karakteristik Edible Pati Sagu Fosfat dengan Penambahan Gliserol. Agritech, 36(3): 247-252
  26. Wibowo A. H., O. Listiawati and C. Purnawan. 2016. The Effect of Plasticizer and Palmitic Acid Toward The Properties of The Carrageenan Film. Material Science and Engineering. 107
  27. Widyaningsih, D. Kartika dan Y. T. Nurhayati. 2012. Pengaruh Penambahan Sorbitol dan Kalsium Karbonat Terhadap Karakteristik dan Sifat Biodegradasi Film dari Pati Kulit Pisang. Molekul, 7 (1): 69-81
  28. Wulandari, D.A., I. Setyaningsih dan B.P. Asih. 2016. Ekstraksi dan Aktivitas Antimalaria Fikosianin Secara in vitro. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 9(1): 17-25
  29. Yucetepe, A., and B. Ozcelik. 2016. Bioactive Peptides Isolated from Microalgae Spirulina platensis and their Biofunctional Activities. Akademik Gida Journal, 14(4): 412-417

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-25 04:01:30

No citation recorded.