skip to main content

KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN DAN POLA MUSIM PENANGKAPAN CANTRANG YANG DI DARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGALSARI, JAWA TENGAH

*Mohammad Imron orcid  -  IPB University, Indonesia
Mulyono S Baskoro  -  Departemen Pemanfataan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Djodie Rizky Prima  -  Departemen Pemanfataan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Agus Suherman  -  Departemen Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Semenjak pelarangan pengoperasian alat tangkap trawl yang disertai terbitnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 02 Tahun 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia, penggunaan alat tangkap cantrang mulai berkembang sebagai alat tangkap alternatif pengganti trawl. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi komposisi hasil tangkapan utama serta hasil tangkapan sampingan alat tangkap cantrang dan mengidentifikasi pola musim hasil tangkapan cantrang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Survei yang termasuk kedalam metode deskriptif. Komposisi hasil tangkapan dikategorikan ke dalam dua kelompok yaitu hasil tangkapan utama dan sampingan, kemudian dianalisis secara diskriptif. Pola musim penangkapan ikan dapat ditentukan berdasarkan data hasil tangkapan per upaya penangkapan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan informasi bahwa perbandingan antara hasil tangkapan utama dan sampingan yaitu 30,8% dan 69,5% dari total berat keseluruhan sebesar 312.857.172 kg. Untuk Pola musim penangkapan ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari terjadi pada bulan Agustus, September, November, Desember, Februari, Maret, dan Mei dan mencapai puncaknya terjadi pada bulan Februari. Puncak musim perjenis ikan yang dominan tertangkap adalah cumi-cumi (pada bulan Februari), ikan pari (pada bulan Agustus), ikan kapasan (pada bulan Mei), ikan kuniran (pada bulan Desember), ikan swanggi (pada bulan Februari) dan ikan kurisi (pada bulan Agustus).

 

Since the prohibition of trawling fishing gear operations accompanied by the issuance of the Minister of Maritime Affairs and Fisheries Regulation No. 02 of 2015 concerning the prohibition of the use of trawls and seine nets in the territory of the Republic of Indonesia fisheries, the use of cantrang fishing gear began to develop as an alternative fishing tool in place of trawling. This study aims to identify the composition of the main catch and bycatch of cantrang fishing gear and identify the season pattern of cantrang catches. This research was conducted using survey methods. The survey included in the descriptive method. The composition of the catch is categorized into two groups namely the main catch and the bycatch, then analyzed descriptively. The pattern of fishing season can be determined based on the catch data per fishing effort. Based on the research results obtained information that the ratio between the main catch and the bycatch is 30.8% and 69.5% of the total weight of 312,857,172 kg. The fishing season pattern landed at the Tegalsari Beach Fishery Port occurred in August, September, November, December, February, March, and May and reached its peak in February. The peak season for the dominant types of fish caught are squid (in February), stingrays (in August), common silver-biddy (in May), goatfish (in December), spotted big-eye (in February) and Japanese threadfin bream (in August).

Fulltext View|Download
Keywords: Cantrang; hasil tangkapan; komposisi; pola musim; PPP Tegalsari

Article Metrics:

  1. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Indonesia Bentuk Baku Konstruksi Pukat Tarik Cantrang. SNI 01-7236-2006. Jakarta. BSN. 5 hal
  2. Bambang N. 2006. Petunjuk pembuatan dan pengoprasian cantrang dan rawa dasar pantai utara Jawa Tengah. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan. Direktorat Jendral Perikanan Tangkap. Departemen Kelautan dan Perikanan Semarang dan R&D. Bandung (ID): Alfabeta
  3. Haluan J. 2001. Analisis potensi dan musim penangkapan ikan tenggiri (Scomberomorus sp) di Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Bulletin PSP. 10(2): 73-76
  4. Hasan MI. 2002. Metodologi penelitian dan aplikasinya. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia
  5. Imron M. 2008. Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Demersal yang Berkelanjutan di Perairan Tegal Jawa Tengah [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
  6. Nazir. 2003. Metode penelitian. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia
  7. Purbayanto A, Riyanto M. 2005. Pengoperasian pukat udang pada siang dan malam hari pengaruhnya terhadap hasil tangkap sampingan di Laut Arafura, Papua, Indonesia. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 5(1): 29-41
  8. Rahman DR, Triarso I, Asriyanto. 2013. Analisis bioekonomi ikan pelagis pada usaha perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang Kabupaten Kendal. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology 2(1): 1-10
  9. Riyanto M, Purbayanto A, Leo A A. 2011. New paradigm in marine fisheries: Pemanfaatan Dan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Berkelanjutan. Tri Wiji Nurani, Domu Simbolon, Akhmad Solihin, Shinta Yuniarta, Editor. Bogor (ID): Intramedia
  10. Sasmita, S. 2013. Kesesuaian desain dan konstruksi cantrang pada kapal 20 GT untuk peningkatan performa operasional [Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor
  11. Saputra SW, Soedarsono P, Sulistyawati GA. 2009. Beberapa Aspek Biologi kuniran (Upeneus sp) di Perairan Demak. Jurnal Saintek Perikanan, 5(1): 1-6. DOI: 10.14710/ijfst.5.1.1-6
  12. Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung (ID): Alfabeta
  13. Suhery N. 2010. Kajian teknis pengoperasian cantrang di Perairan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur [skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor
  14. Prasetyo BA, Hutabarat S, Hartoko A. 2014. Sebaran spasial cumi-cumi (loligo spp.) dengan variabel suhu permukaan laut dan klorofil-a data satelit modis aqua di Selat Karimata hingga Laut Jawa. Diponegoro Journal of Maquares Management Of Aquatic Resources. 3(1): 51-60 DOI: 10.14710/marj.v3i1.4286
  15. Widodo J. 1980. Potensi dan pengelolaan sumberdaya perikanan Demersal di Laut Jawa di Luar Kedalaman 20 meter. Tesis (tidak dipublikasikan). Sekolah Pasca Sarjana, Program Studi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID)

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-20 03:49:51

No citation recorded.