skip to main content

STRATEGI PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP REHABILITASI KAWASAN HUTAN MANGROVE DI TIRAM TAPAKIH, KABUPATEN PADANG PARIAMAN

*Eni Kamal  -  Faculty of Fisheries and Marine Science, Bung Hatta University, Indonesia
Yulia Fitri  -  Universitas Bung Hatta, Indonesia
Yuspardianto Yuspardianto  -  , Indonesia
Amelia Sriwahyuni Lubis  -  Universitas Bung Hatta, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Berkembangnya kawasan hutan mangrove menjadi tempat wisata akan berpengaruh terhadap kerusakan ekosistem mangrove. Kerusakan tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia dan faktor alam. Pengelolaan ekosistem mangrove masih belum selesai, akan tetapi aktivitas manusia terus dilaksanakan di kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi kebijakan guna meningkatkan partisipasi masyarakat di Tiram Tapakih terhadap rehabilitasi hutan mangrove. Penelitian ini  dilaksanakan di daerah pariwisata Tiram Tapakih, Kabupaten Padang Pariaman pada bulan November 2019– Januari 2020. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data Sekunder yang digunakan berupa peta desa, profil desa, monografi desa, kondisi geografis, peraturan-peraturan daerah, artikel, jurnal literatur, laporan dan publikasi. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung berdasarkan data yang diinginkan melalui metode survey, wawancara dan observasi. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling yang terdiri dari pengelola kawasan wisata dan penduduk sebanyak 92 responden. Analisis data menggunakan analisis SWOT untuk strategi dalam menentukan arah pengelolaan, mengetahui implikasi kebijakan yang tepat dan meningkatkan paertisipasi masyarakat pada kegiatan rehabilitasi hutan mangrove.  .  Kawasan hutan mangrove di Tiram Tapakih merupakan salah satu objek wisata alam dan rehabilitasi ekosistem pesisir. Kawasan ini juga berfungsi sebagai kawasan edukasi dan kegiatan sosial.. Strategi yang yang dihasilkan dari penelitian ini adalah dengan meminimalkan kelemahan pada faktor internal untuk menghadapi ancaman pada faktor eksternal (Strategi WT). strategi tersebut meliputi (1) Pelarangan alih fungsi lahan menjadi kegiatan ekonomi yang menganggu terdampaknya kawasan pesisir seperti pembangunan tambak udang. (2) Adanya koordinasi antara dinas perikanan dan dinas pariwisata dalam penetapan kawasan terutama kawasan konservasi. (3) Perlu adanya peraturan nagari tentang kawasan yang dijadikan pemeliharaan ternak liar seperti sapi dan kerbau.

The development of mangrove forest areas into tourist attractions will affect the damage to the mangrove ecosystem. The damage is caused by human activities and natural factors. Mangrove ecosystem management is still not finished, but human activities continue to be carried out in the area. The purpose of this study was to analyze policy strategies to increase community participation in Tiram Tapakih in the rehabilitation of mangrove forests. This research was conducted in the Tiram Tapakih tourism area, Padang Pariaman Regency in November 2019–January 2020. The data collected in this study were primary and secondary data. Secondary data used in the form of village maps, village profiles, village monographs, geographical conditions, regional regulations, articles, literature journals, reports and publications. Primary data is data obtained directly based on the desired data through survey methods, interviews and observations. Determination of respondents was done by purposive sampling consisting of managers of tourist areas and residents as many as 92 respondents. Data analysis used SWOT analysis for strategies in determining the direction of management, knowing the implications of appropriate policies and increasing community participation in mangrove forest rehabilitation activities. . The mangrove forest area in Tiram Tapakih is one of the natural attractions and rehabilitation of coastal ecosystems. This area also functions as an area for education and social activities. The strategy resulting from this research is to minimize weaknesses in internal factors to deal with threats from external factors (WT Strategy). The strategy includes (1) Prohibition of land conversion into economic activities that disrupt the impact of coastal areas such as the development of shrimp ponds. (2) There is coordination between the fisheries service and the tourism office in determining the area, especially conservation areas. (3) It is necessary to have a nagari regulation regarding areas that are used as the maintenance of wild livestock such as cows and buffalo.

Keywords: Mangrove; Tiram Tapakih; Partisipasi

Article Metrics:

  1. Agustian, C. H., Kamal, E., Mustapha, M. A., dan Putra, A. 2019. Land Cover Of Mangrove Ecosystem In Marine Tourism Integrated Mandeh Sub-District Koto Xi Tarusan, Pesisir Selatan Regency. Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education. 3(2):191-195. http://sjdgge.ppj.unp.ac.id/index.php/Sjdgge
  2. Badjeber, N., Salam, A., dan Syamsuddin. 2020. Dampak Kerusakan Ekosistem Mangrove Terhadap Keragaman Jenis Hasil Tangkapan Nelayan Di Wilayah Pesisir Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai. Jurnal Perikanan Tropis, 7(1): 53-62. 10.35308/jpt.v7i1.1898
  3. Fadhilah, L. T., Kamal, E., Mustapha, M. A., dan Putra, A. 2019. Land Cover Change Mangrove Ecosystem in the Coastal Area of Bungus Teluk Kabung Padang City. Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education, 3(2):165–169. http://sjdgge.ppj.unp.ac.id/index.php/Sjdgge ISSN
  4. Kamal, E. 2012. Fenologi Mangrove (Rhizophora apiculata, R. mucronata dan R.stylosa) di Pulau Unggas, Air Bangis Pasaman Barat, Sumatera Barat. Jurnal Natur Indonesia, 14(1):90. https://doi.org/10.31258/jnat.14.1.90-94
  5. Kamal, E., & Haris, N. 2014. Komposisi dan Vegetasi Hutan Mangrove di Pulau-Pulau Kecil, di Pasaman Barat. Ilmu Kelautan, 19(2): 113–120. DOI: https://doi.org/10.14710/ik.ijms.19.2.113-120
  6. Karlina, E. (2015). Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Kawasan Pantai Tanjung Bara, Kutai Timur , Kalimatan Timur. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 12(2):191–208. https://doi.org/10.20886/jphka.2015.12.2.191-208
  7. Lasibani, S. M., dan Kamal, E. 2010. Pola Penyebaran Pertumbuhan “Propagul” Mangrove Rhizophoraceae Di Kawasan Pesisir Sumatera Barat. Jurnal Mangrove Dan Pesisir X (1): 33–38. http://fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/Jurnal%20Mangrove%20&%20Pesisir/4.pola_penyebaran_pertumbuhan_propagul_mangrove.pdf
  8. Latupapua, Y. T., Loppies, R., & Fara, F. D. S. 2019. Analisis Kesesuaian Kawasan Mangrove sebagai Objek Daya Tarik Ekowisata di Desa Siahoni, Kabupaten Buru Utara Timur, Provinsi Maluku. Jurnal Sylva Lestari, 7(3), 267. https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JHT/article/view/3113
  9. Lovapinka, C., Fauzi, A., dan Bahtiar, R. 2014. Valuasi ekonomi dampak alih fungsi lahan mangrove untuk budidaya ikan tambak di Desa Tambaksumur, Karawang, Jawa Barat. Jurnal Bonorowo Wetlands, 4(1): 58–69. https://doi.org/10.13057/bonorowo/w040105
  10. Mappanganro, F., Asbar, A., dan Danial, D. 2018. Inventarisasi Kerusakan Dan Strategi Rehabilitasi Hutan Mangrove Di Desa Keera Kecamatan Keera Kabupaten Wajo. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 1(1):1-11. https://doi.org/10.26858/jptp.v1i0.6227
  11. Masjhoer, J. M. 2018. Partisipasi Pelaku Usaha Pariwisata dalam Pengelolaan Sampah di Pantai Pulang Sawal, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Jurnal Pariwisata Terapan, 2(2), 122. https://doi.org/10.22146/jpt.43179
  12. Munandar, A., Febriamansyah, R., Noer, M., dan Acses, O. J. 2020. Studi Literatur Pengembangan Pariwisata Bahari Berbasis Masyarakat. Menara Ilmu, 16(01), 7–14. https://www.jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/1974/1637
  13. Novianty, R., Sastrawibawa, S., dan Juliandri, D. 2012. Identifikasi Kerusakan Dan Upaya Rehabilitasi Ekosistem Mangrove Di Pantai Utara Kabupaten Subang. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3(1), 41–47. https://doi.org/10.4135/9781412950589.n774
  14. Nurrahman, Y. A., Djunaedi, O. S., dan Rostika, R. 2012. Avicennia marina, Avicennia alba, Avicennia officinalis, Rhizopora mucronata, Rhizopora stylossa, Bruguiera cylindrica, Bruguiera gymnorhiza. Jurnal Perikanan Dan Perairan, 3(1): 99–107. https://jurnal.unpad.ac.id/jpk/article/viewFile/3537/2415
  15. Prasetya, D., dan Rani, M. 2014. Pengembangan Potensi Pariwisata Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Studi Kasus: Pantai Lombang). Jurnal Politik Muda, 3(3): 412–421. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpm5b0b20ff16full.pdf
  16. Pribadiningtyas, D. K., Said, A., dan Rozikin, M. 2013. Partisipasi Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove (Studi Tentang Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Untuk Rehabilitasi Hutan Mangrove Di Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo). Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 1(3), 70–79. https://media.neliti.com/media/publications/73607-ID-partisipasi-masyarakat-dalam-rehabilitas.pdf
  17. Putra, A. Tanto, T. A dan Ilham. 2015. Aplikasi Citra Satelit Untuk Idenifikasi Perubahan Luasan Mangrove Di Teluk Bungus Kota Padang. Prosiding SNSA hal: 33-38. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Atmosfer, February 2016
  18. Ridwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta
  19. Safuridar, S., & Andiny, P. 2019. Dampak Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove terhadap Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Desa Kuala Langsa, Aceh. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 11(1): 43–52. https://doi.org/10.33059/jseb.v11i1.1882
  20. Senoaji, G., dan Hidayat, M. F. 2017. Peranan Ekosistem Mangrove Di Kota Pesisir Bengkulu Dalam Mitigasi Pemanasan Global Melalui Penyimpanan Karbon. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 23(3): 327-333. https://doi.org/10.22146/jml.18806
  21. Suarinastuti, I. A., & Mahagangga, I. G. A. O. 2016. Pengelolaan Sampah Di Daya Tarik Wisata Wanara Wana/ Monkey Forest, Desa Padangtegal, Ubud. Jurnal Destinasi Pariwisata, 4(2), 25-29. https://doi.org/10.24843/jdepar.2016.v04.i02.p05. Nikma Badjeber 1*, Aziz Salam 1, Syamsuddin
  22. Yatno, T. Y., Febriandi, F., Putra, A., & Kamal, E. 2019. Identification of Physical Characteristics and the Change of Mangrove Region in Coastal Southern Part of Padang City, West Sumatra - Indonesia. Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education, 3(1), 87–93. https://doi.org/10.24036/sjdgge.v3i1.196
  23. Yulianti, R. A dan Ariastita, P. G. 2012. Arahan Pengendalian Konversi Hutan Mangrove Menjadi Lahan Budidaya di Kawasan Segara Anakan. Jurnal Teknik ITS.1(1):1–5. https://media.neliti.com/media/publications/141155-ID-arahan-pengendalian-konversi-hutan-mangr.pdf

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-10-02 13:12:53

No citation recorded.