skip to main content

ANALISIS PEMANFAATAN EKOSISTEM LAMUN DI PERAIRAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA

*Kukuh Prakoso scopus  -  Departemen Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Haeruddin Haeruddin  -  Departemen Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Arif Rahman  -  Departemen Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem yang produktif dan mendukung kehidupan masyarakat di pesisir yaitu, dengan memanfaatkan biota ekonomis yang hidup di ekosistem lamun untuk dijual maupun dikonsumsi pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber daya lamun dan pola pemanfaatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan data lamun menggunakan transek kuadrat berukuran 50x50cm dan pengambilan data sosial dengan metode wawancara menggunakan kuesioner di dua desa di Perairan Mlonggo Kabupaten Jepara. Hasil penelitian menunjukan ada empat jenis lamun yang ditemukan diantaranya Enhalus acoroides Thalassia. Hemprichii, Oceana serrulata, Cymodocea rotundata. Nilai tutupan kondisi lamun di Kabupaten Jepara termasuk dalam kategori jarang yaitu dengan nilai tutupan 20,86% di Desa Jambu dan 22,18% di Desa Mororejo. Pola pemanfaatan ekosistem lamun di Desa Jambu dan Mororejo, Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara memiliki pola pemanfaatan ekosistem lamun yang sama, yaitu ekosistem lamun menjadi tempat untuk nelayan tradisional menangkap biota laut kemudian hasil tangkapannya dijual sebagai sumber pendapatan dan juga sebagian dari hasil tangkapannya di konsumsi pribadi. Mayoritas nelayan tradisional memanfaatkan lamun untuk menangkap ikan dan rajungan, dengan menggunakan alat tangkap jaring dan anco.

 

Seagrass ecosystem is one of the productive ecosystems and supports the lives of coastal communities, by utilizing biota that live in seagrass ecosystems for sale or personal consumption. This study aims to identify seagrass resources and their utilization patterns. The method used in this research is survey method. Seagrass data were collected using a 50x50cm quadratic transect and social data were collected using an interview method using a questionnaire in two villages in the Mlonggo Waters of Jepara Regency. The results showed that there were four types of seagrasses found including Enhalus acoroides Thalassia. Hemprichii, Oceana serrulata, Cymodocea rotundata. The cover value of seagrass conditions in Jepara Regency is included in the sparse category with a cover value of 20.86% in Jambu Village and 22.18% in Mororejo Village. The pattern of seagrass ecosystem utilization in Jambu and Mororejo Villages, Mlonggo District, Jepara Regency has the same seagrass ecosystem utilization pattern, namely the seagrass ecosystem becomes a place for traditional fishermen to catch marine biota then the catch is sold as a source of income and also some of the catch is for personal consumption. The majority of fishermen utilize seagrass to catch fish and crab with nets and anco fishing gear.

Fulltext View|Download
Keywords: ekosistem lamun; Jepara; nelayan tradisional; pemanfaatan

Article Metrics:

  1. Barker, S., J. Paddock, A.M. Smith, R.F.K. Unsworth, and H. Hertler. 2015. An ecosystems perpespective for food security in the carribean: seagrass meadows in The Turks an Caicos Islands. J. Ecosystem Services, 11:12-21
  2. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2022. Kecamatan Mlonggo dalam Angka. Jepara (ID). BPS Jepara
  3. Cullen-Unsworth. LC, Nordlund LM, Paddcock J, Baker S, McKenzie LJ, Unsworth RKF. 2014. Segrass medows globally as coupled social-ecological system: Implication for human wellbeing. Marine Pollution Bulletin 83:287-397
  4. Edward, Edward and Tarigan, M. M.. 2003. Pengaruh Musim Terhadap Fluktuasi Kadar Fosfat Dan Nitrat Di Laut Banda Makara Journal of Science: Vol. 7: Iss. 2,
  5. Fahrudin, M., F. Yulianda, and I. Setyobudiandi. 2017. Kerapatan dan penutupan lamun di pesisir Desa Bahoi Sulawesi Tenggara. J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, (9) 1:295-303
  6. Felisberto, M.H.F., A.L. Wahanik, C.R. Gomes-Ruffi, M.T.P.S. Clerici, Y.K. Changli, and C.J. Steel. 2015. Use of chia (Salvia hispanica L.) mucilage gel to reduce fat in pound cakes. J. Lebensmittel Wissenchaft and Technologie- Food Science and Technology, 63(2):1049-1055
  7. Herkul, K and J. Kotta. 2009. Effect of seagrass (Zostera marina) canopi removal and sediment addition on sediment characteristics and benthic communities in the Northern Baltic Sea. J. Marine Ecology, 30(1):74-82
  8. Lee, K.S., S.R. Park, and Y.K. Kim. 2007. Effect of irradiance, temperature, and nutrients on growth dynamics of seagrasses: A Review. J. od Experimental marine Biology and Ecology, (350):144-175
  9. Prasetyawan IB, Maslukah L, Rifai A. 2017. Pengukuran sistem karbon dioksida (CO2) sebagai data dasar penentuan fluks karbon di Perairan Jepara. Buletin Oseanografi Marina. 6(1):9-16
  10. Rahmawati, S., H. Hindarto, dan W. Kiswara. 2014. Panduan monitoring padang lamun. COREMAP LIPI. Jakarta
  11. Rahmawati, R., T. Ramdani., N, Juniarsih. 2023. Peran Kelompok Nelayan Dalam Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Pesisir Di Lombok. Jurnal Analisa Sosiologi. 12(1): 1-16
  12. Satria A. 2009. Pesisir dan Laut untuk Nelayan. Bogor (ID). IPB Press
  13. Salmiya, V. Dekanawati, N. Astriawati. 2022. Distribusi Dan Logistik Hasil Tangkapan Nelayan Studi Kasus Pada Pelabuhan Perikanan Puger Jember. Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim. 4(1): 14-21
  14. Sjafrie NDM. 2016. Studi konektivitas sistem sosial-ekologi (SSE) ekosistem lamun di Kabupaten Bintan [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
  15. Sjafrie, N.D.M., L. Adrianto., A. Damar., M.Boer. 2017. Human appropriation of net primary production (HANPP) in seagrass ecosystem: an example from the east coast of Bintan Regency, Provinsi Kepulauan Riau Indonesia. J. Environment, Development and Sustainability: A Multidisciplinary Approach to The Theory and Practice of Sustainable Development. Springer. 20 (2):865-881
  16. Tore-Castro, M and P. Ronnback. 2004. Link between humans seagrasses–an example from Tropical East Africa. J. Ocean & Coastal Management, 47:361-387
  17. Torre-Castro M, Di Carlo G, Jiddawi N. 2014. Seagrass importance for a small-scale fishery in the tropics: the need for seascape management. Marine Pollution Bulletin. 83:398-347
  18. Wildenberg, M. 2005. Ecology, rituals and system-dynamics an atempt to model the socio-ecological systems of Trinket Island. Social Ecological Working Paper 80. Vienna. 185p

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-23 01:31:58

No citation recorded.