BibTex Citation Data :
@article{IJFST9329, author = {Trisnani Hapsari and Dian NND}, title = {PERSEPSI DAN ASPIRASI NELAYAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN PLTU DI KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG (Perception and Aspiration of the Fishermen Concerning to Project Planning of Vapor Electricity Power Plant)}, journal = {Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology}, volume = {10}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Di wilayah pesisir Kabupaten Batang terdapat program pengelolaan wilayah pesisir yang dikenal dengan nama Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujungnegoro. Namun, saat ini sedang direncanakan akan dibangun PLTU di pantai Ujungnegoro Kabupaten Batang, yang merupakan PLTU terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Munculnya rencana pembangunan PLTU di wilayah KKLD Ujungnegoro-Roban menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji peraturan mengenai pengelolaan KKLD, mengkaji persepsi dan aspirasi nelayan terhadap rencana pembangunan PLTU di Kawasan KKLD serta menganalisis hubungan antara partisipasi masyarakat nelayan dalam pengelolaan KKLD dengan persepsi masyarakat nelayan terhadap rencana pembangunan PLTU. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei deskriptif yang bersifat studi kasus. Metode analisis data dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk menguji hasil pengisian kuesioner serta uji Kai Kuadrat (Chi-Square) untuk menggambarkan hubungan antara persepsi dan tingkat partisipasinya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa peraturan KKLD yang mengalami 3 kali perubahan mulai dari penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang yang ditetapkan melalui SK Bupati Batang Nomor 523/283/2005 dan diperbaharui menjadi Nomor 523/306/2011 kemudian terakhir ditetapkan sebagai pencadangan kawasan taman pesisir Ujungnegoro – Roban dan sekitarnya di Kabupaten Batang melalui SK Bupati Batang Nomor 523/194/2012 diduga sebagai upaya untuk melancarkan proyek PLTU, karena dengan SK tahun 2012 tersebut, maka kawasan yang akan dibangun PLTU bukan lagi kawasan konservasi laut. Mayoritas responden nelayan Ujungnegoro dan Roban (98%) menyatakan pembangunan PLTU tidak mungkin diimplementasikan dengan baik dan akan berdampak negatif bagi nelayan. Lebih lanjut partisipasi nelayan dalam pengelolaan KKLD tidak berpengaruh pada persepsi nelayan terhadap rencana pembangunan PLTU. Nelayan yang cukup aktif maupun yang tidak berpartisipasi aktif dalam pengelolaan KKLD mempunyai persepsi negatif terhadap rencana pembangunan PLTU (98% responden). Kata kunci : persepsi nelayan, PLTU, KKLD Batang In Batang Regency coastal had a coastal area management programme with conservation concept called “ Regional Coastal Conservation Area” or KKLD. Recently, project planning for a Vapor Electricity Power Plan t (PLTU) has been running in this conservation area. The planning of this project caused polemic among the society. Reseach purposes were to examines about KKLD regulation / policy , fishermen’s perception and aspiration concerning to program planning of Vapor Electricity Power Plan t and to analysis the influence of f isher’s participation in KKLD management into their perception of PLTU project planning . This research was survey with descriptive method for case study. Data were analysed with validity test and reliability test for questionare construct , a nd Chi Square test was used to analyse correlations between perceptions and participations. The research concluded that KKLD area legally formed by Batang Government was allegedly as an effort to smooth of PLTU project. Mayor Decree No. 523/194/2012 only a swift way to replace KKLD area into PLTU. Fisher’s aspirations of Ujungnegoro-Roban 98% sure that PLTU project planning can’t be implemented and has bad impact for them. Fisher’s participation in KKLD management has no influnce into their perception of PLTU project planning. Fisher’s with active or inactive participations in KKLD management had negative perceptions for PLTU project planning (98% respondents). Keywords : fishermen’s perception , Vapor Electricity Power Plan t, Coastal Conservation Area }, issn = {2549-0885}, pages = {98--106} doi = {10.14710/ijfst.10.2.98-106}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/9329} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Di wilayah pesisir Kabupaten Batang terdapat program pengelolaan wilayah pesisir yang dikenal dengan nama Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujungnegoro. Namun, saat ini sedang direncanakan akan dibangun PLTU di pantai Ujungnegoro Kabupaten Batang, yang merupakan PLTU terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Munculnya rencana pembangunan PLTU di wilayah KKLD Ujungnegoro-Roban menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji peraturan mengenai pengelolaan KKLD, mengkaji persepsi dan aspirasi nelayan terhadap rencana pembangunan PLTU di Kawasan KKLD serta menganalisis hubungan antara partisipasi masyarakat nelayan dalam pengelolaan KKLD dengan persepsi masyarakat nelayan terhadap rencana pembangunan PLTU. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei deskriptif yang bersifat studi kasus. Metode analisis data dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk menguji hasil pengisian kuesioner serta uji Kai Kuadrat (Chi-Square) untuk menggambarkan hubungan antara persepsi dan tingkat partisipasinya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa peraturan KKLD yang mengalami 3 kali perubahan mulai dari penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujungnegoro-Roban Kabupaten Batang yang ditetapkan melalui SK Bupati Batang Nomor 523/283/2005 dan diperbaharui menjadi Nomor 523/306/2011 kemudian terakhir ditetapkan sebagai pencadangan kawasan taman pesisir Ujungnegoro – Roban dan sekitarnya di Kabupaten Batang melalui SK Bupati Batang Nomor 523/194/2012 diduga sebagai upaya untuk melancarkan proyek PLTU, karena dengan SK tahun 2012 tersebut, maka kawasan yang akan dibangun PLTU bukan lagi kawasan konservasi laut. Mayoritas responden nelayan Ujungnegoro dan Roban (98%) menyatakan pembangunan PLTU tidak mungkin diimplementasikan dengan baik dan akan berdampak negatif bagi nelayan. Lebih lanjut partisipasi nelayan dalam pengelolaan KKLD tidak berpengaruh pada persepsi nelayan terhadap rencana pembangunan PLTU. Nelayan yang cukup aktif maupun yang tidak berpartisipasi aktif dalam pengelolaan KKLD mempunyai persepsi negatif terhadap rencana pembangunan PLTU (98% responden).
Kata kunci : persepsi nelayan, PLTU, KKLD Batang
In Batang Regency coastal had a coastal area management programme with conservation concept called “ Regional Coastal Conservation Area” or KKLD. Recently, project planning for a Vapor Electricity Power Plant (PLTU) has been running in this conservation area. The planning of this project caused polemic among the society. Reseach purposes were to examines about KKLD regulation/policy, fishermen’s perception and aspiration concerning to program planning of Vapor Electricity Power Plant and to analysis the influence of fisher’s participation in KKLD management into their perception of PLTU project planning. This research was survey with descriptive method for case study. Data were analysed with validity test and reliability test for questionare construct, and Chi Square test was used to analyse correlations between perceptions and participations. The research concluded that KKLD area legally formed by Batang Government was allegedly as an effort to smooth of PLTU project. Mayor Decree No. 523/194/2012 only a swift way to replace KKLD area into PLTU. Fisher’s aspirations of Ujungnegoro-Roban 98% sure that PLTU project planning can’t be implemented and has bad impact for them. Fisher’s participation in KKLD management has no influnce into their perception of PLTU project planning. Fisher’s with active or inactive participations in KKLD management had negative perceptions for PLTU project planning (98% respondents).
Keywords : fishermen’s perception, Vapor Electricity Power Plant, Coastal Conservation Area
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-20 15:32:39
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Saintek Perikanan journal ,Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations. Saintek Perikanan journal ,Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Saintek Perikanan journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded : [Copyright Transfer Form Saintek Perikanan]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document or fax :
Suryanti (Editor-in-Chief)
Editorial Office of Saintek Perikanan journal ,Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Central Java, Indonesia 50275
Telp./Fax: (024) 7474698
Email: saintekjurnal@gmail.com
View My Stats