skip to main content

Metode Weight In Motion (WIM) dalam Menentukan Indikator Utama Penyebab Kongesti Perjalanan Truk Petikemas dari Pelabuhan Tanjung Emas ke Wilayah Hinterland

*Edward Danner Napitupulu orcid scopus  -  Departement of Civil Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Muhammad Yamin Jinca  -  Perencanaan Wilayah dan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Indonesia
Bambang Riyanto  -  Departemen Teknik Sipil, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2023 TEKNIK

Citation Format:
Abstract

Kelancaran lalu lintas petikemas terutama dari pelabuhan menuju lokasi hinterland dan begitu pula arah sebaliknya merupakan harapan dari semua pihak terkait. Perlu sinergi komponen system transportasi antara pelabuhan, fasilitas jalan dan truk petikemas. Sinergi yang terjadi guna meminimalisasi kongesti atas pergerakan petikemas dengan moda transportasi darat khususnya melalui truk petikemas. Indikator utama  terjadinya kongesti adalah faktor tanjakan sebagaimana hasil penelitian tahun 2013 atas faktor kongesti perjalanan truk dari Pelabuhan Tanjung Emas ke wilayah hinterlan yaitu Ungaran, Kabupaten Semarang.. Hasil tersebut tetap sama untuk hasil penelitian dan tahun 2019.  Dampak adanya faktor tanjakan ini adalah penurunan kecepatan tempuh ideal yang semestinya dialami oleh truk petikemas. Penelitian ini bertujuan menemukan besaran waktu tempuh di tanjakan dan karakteristik yang timbul atas dinamika perbedaan slope pada tanjakan dari hasil 60 sampling truk petikemas pada tahun 2019. Analisis dilakukan melalui metode Weight In Motion (WIM) dengan pengolahan persamaan regresi deskriptif dan uji model dengan software Minitab 18. Indikator tanjakan memberikan kontribusi kongesti sebesar 34,36% dibandingkan indikator lainnya sedangkan variabel yang mempengaruhi faktor tanjakan adalah kecepatan truk dan length of segment. Nilai perlambatan kecepatan tempuh yang terjadi sebesar 21,59 km/jam dengan konsumsi bahan bakar minyak sebesar 1,9 km per liter.

Fulltext View|Download
Keywords: kongesti; truk petikemas; geometrik jalan; tanjakan jalan; kecepatan; slope
Funding: Prof. Yamin Jinca under contract 123456

Article Metrics:

  1. Arnott, R. J. (2001). The Economic Theory of Urban Traffic Congestion: A Microscopic Research Agenda. http://ideas.repec.org/p/boc/bocoec/502.html
  2. Basuki, I., & Siswadi. (2008). Biaya Kemacetan Ruas Jalan Kota Yogyakarta. Jurnal Teknik Sipil Univesitas Atma Jaya Yogyakarta, 9(1), 71–80
  3. Bhoraskar, A. (2019). Prediction of Fuel Consumption of Long Haul Heavy Duty Trucks Using Machine Learning and Comparison of the Performance of Various Learning Techniques. 9(1). https://www.victorknoop.eu/research/theses/thesis_bhoraskar.pdf
  4. Boarnet, M. G., Kim, E. J., & Parkany, E. (1998). Measuring Traffic Congestion
  5. Boyce, D. (2004). Forecasting Travel on Congested Urban Transportation Networks : Review and Prospects for Network Equilibrium Models. The Fifth Triennial Symposium on Transportation Analysis
  6. Direktorat Bina Teknik. (1997). Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Untuk Jalan Perkotaan di Indonesia
  7. Franzese, O. (2011). Effect of Weight and Roadway Grade on the Fuel Economy of Class-8 Freight Trucks. http://cta.ornl.gov/cta/Publications/Reports/ORNL_TM_2011_471.pdf
  8. Google. (2019). Google Earth
  9. Jinca, M. Y. (2001). Antisipasi Perkembangan Teknologi Petikemas Terhadap Prasarana dan Sarana Transportasi Multimoda. Universitas Hasanuddin
  10. Lumba, P. (2009). Analisis Kinerja Jaringan Jalan Kota Bandung Setelah Beroperasinya Flyover Pasupati dan Flyover Kiaracondong. Analisis Kinerja Jaringan Jalan Kota Bandung, 1(50–59)
  11. Morlok, E. K. (1995). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. McGraw Hill Inc
  12. Napitupulu, E. D. P., Jinca, M. Y., & Riyanto, B. (2022). The Congestion Factors of Container Truck Travel from Tanjung Emas Port to the Hinterland Region. Civil Engineering and Architecture, 10(6), 2706–2712. https://doi.org/10.13189/cea.2022.100634
  13. Napitupulu, E. D. P. (2022). Pengaruh Sistemik Kongesti Transportasi Petikemas Terhadap Biaya Transportasi Pada Jaringan Jalan Kota Semarang. Universitas Diponegoro
  14. Okamura, H., Watanabe, S., & Watanabe, T. (2009). An Empirical Study on the Capacity of Bottlenecks on the Basic Suburban Expressway Sections in Japan. Proceedings of the 4th International Symposium on Highway Capacity, 120–129
  15. Straus, S. H., & Semmens, J. (2006). Estimating the Cost of Overweight Vehicle Travel on Arizona Highways
  16. UNCTAD. (2010). Review Of Marine Transpotation. United Nations
  17. UNCTAD. (2020). Review of Maritime Transport 2020. In Journal of Chemical Information and Modeling. United Nations. https://unctad.org/system/files/official-document/rmt2020_en.pdf
  18. Wheeler, N., & Figliozzi, M. (2011). Multicriteria freeway performance measures for trucking in congested corridors. Transportation Research Record, 2224, 82–93. https://doi.org/10.3141/2224-10

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-05-11 02:05:09

No citation recorded.