skip to main content

Metode Pemasangan Instrumen Keamanan Bendungan Lausimeme

*Henu Satya Aliputa  -  Departemen Teknik Sipil, , Indonesia
Sukamta Sukamta  -  Departemen Teknik Sipil, Universitas Diponegoro, Indonesia
Hari Nugroho  -  Departemen Teknik Sipil, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 TEKNIK

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat metode pemasangan instrumen keamanan Bendungan Lausimeme sesuai gambar kerja (shopdrawing) dan keadaan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 16 Piezometer Vibrating Wire (PVW), 4 Inklinometer, 4 Multilayer Settlement, dan 8 Open Standpipe Piezometer dipasang dengan pengeboran. Total kedalaman pengeboran untuk pemasangan instrumen adalah 438,92 m. Sebanyak 42 PVW, 9 Crest Settlement Survey Point, dan 21 Surface Settlement Survey Point dipasang bersamaan tubuh bendungan. Sebanyak 1 Seepage Measuring Device, 1 Seismograf dan 1 Observation Well dipasang diluar tubuh bendungan. Tahapan umum pemasangan dengan pengeboran dimulai dengan persiapan instrumen, marking titik pengeboran, pengeboran, pemasangan instrumen, pembacaan instrumen, pengisian lubang bor, dan penempatan pipa/kabel. Pemasangan instrumen bersamaan dengan tubuh bendungan dimulai dengan persiapan instrumen, marking titik, pemasangan instrumen, dan pembacaan instrumen. Instrumen observation well yang dipasang diluar tubuh bendungan memiliki tahap yang sama seperti pisometer pipa terbuka. Seepage measuring device dan seismograf memiliki tahap pekerjaan yang bervariasi. Sumber daya utama yang diperlukan untuk pengeboran adalah tim pengeboran, material pengisi lubang bor, dan 1 set alat bor kering. Sumber daya utama untuk pemasangan bersamaan dengan tubuh bendungan adalah waterpass dan handtamper. Kontraktor harus menyiapkan sumberdaya yang dibutuhkan 1 bulan sebelum pekerjaan dimulai.

Fulltext View|Download
Keywords: instrumen keamanan bendungan; bendungan lausimeme; metode pemasangan; tahapan pelaksanaan; sumber daya

Article Metrics:

  1. Adinegoro C., Sholeh M., & Novianto D. (2021). Metode Pelaksanaan Perbaikan Tanah Menggunakan Metode Preloading Dan Prefabricated Vertical Drain (PVD) Pada Terminal Internasional Kijing Pontinak. JOS-MRk, 2(2), 158–162
  2. Bangun S., Indriasari, & Pohan A. H. (2022). Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Struktur Bawah Pada Perkantoran Danayasa Tower. Jurnal Teknik FT UMT, 11(01), 1–19
  3. Buldan R., Suharyanto, & Sriyana. (2021). Penilaian Risiko Kegagalan Bendungan Kedungombo Sebagai Dasar Prioritas Pemeliharaan Bendungan. Jurnal Mitra Teknik Sipil, 4(3), 557–570
  4. Handayasari I., & Mujahid H. (2015). Evaluasi Dampak Bangunan Sementara Arriving Shaft Pada Pembangunan Terowongan Pengendali Banjir (Sudetan) Kali Ciliwung Ke Kanal Banjir Timur. Jurnal KILAT, 4(2), 154–162
  5. Ishbaev A., Pandjaitan N. H., & Erizal. (2014). Evaluasi Keamanan Dam Jatiluhur Berbasis Indeks Resiko. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 4(2), 111–118
  6. Istiaji M. S., Sriyana, & Sadono K. W. (2021). Analisis Perilaku Deformasi Bendungan Bajulmati Dengan Metode Penilaian Berdasarkan Database Sejarah Bendungan. Jurnal Teknik Undip, 42(2), 186–198
  7. Jali A., & Wibowo P. H. (2023). Analisis Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Bored Pile Pada Proyek Pembangunan Apartemen Monde City. Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil, 20(1), 10–18
  8. Najoan, Th. F., & Soetijono, C. (2002). lnstrumentasi Tubuh Bendungan Tipe Urugan dan Tanggul: Pd T-08-2004-A. Badan Standarisasi Nasional
  9. Nala I M. A., Sangkawati S., & Putranto T. T. (2021). Pengaruh Muka Air Waduk Saat Pengisian Awal Terhadap Deformasi dan Rekahan pada Tubuh Bendungan (Studi Kasus: Bendungan Titab). Jurnal Geosains Dan Teknologi, 4(3)
  10. Onibala E. C., Inkiriwang R. L., & Sibi M. (2018). Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Dalam Proyek Pembangunan Sekolah SMK Santa Fimilia Kota Tomohon. Jurnal Sipil Statik, 6(11), 927–940
  11. Pramudawati M. A. H., Tanjung M. I., & Ghafara R. (2020). Penilaian Risiko Keamanan Bendungan Di Jawa Timur. Jurnal Teknik Hidraulik, 11(2), 91–100
  12. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi. (2017). Modul Instrumentasi Bendungan Urugan Pelatihan Perencanaan Bendungan Tingkat Dasar. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
  13. Siregar G. G. P., & Kurniawan F. A. (2021). Interpretasi Instrumentasi Piezometer Dalam Rangka Pemantauan Keamanan Bendungan Kedung Ombo. Siklus Jurnal Teknik Sipil, 7(2), 131–145
  14. Sutisna N., Yusup M. I., & Amilia E. (2021). Analisis Stabilitas Timbunan (MainDAM) Berdasarkan Data Instrumen Geoteknik Pada Bendungan Sindang Heula Serang Banten. Journal JOSCE, 3(01)
  15. Zainuddin, Oetomo B., Rizal M., Zubir Y., & Soedaryanto H. S. (2003). Pedoman Operasi, Pemeliharaan, dan Pengamatan Bendungan Bagian 3: Sistem Instrumentasi dan Pemantauan (Departemen Kimpraswil, Ed.). Departemen Kimpraswil
  16. Zaky F., Nugroho H., & Edhisono S. (2023). Analisa Kebutuhan Instrumentasi Geoteknik Dry Dam Bendungan Sawangan Kabupaten Minahasa Utara. Borneo Engineering: Jurnal Teknik Sipil, 7(2), 123–136

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-06-27 22:47:50

No citation recorded.